LAHORE - Dua serangan bom di dekat dua gereja di kota Lahore, Pakistan, menewaskan sedikitnya 14 orang dan lebih dari 70 lainnya cedera, 30 di antaranya berada dalam kondisi kritis. Serangan ditujukan pada jemaat yang menghadiri kebaktian Minggu 15 Maret di gereja-gereja di kawasan Youhanabad.
Ledakan di dua gereja di timur Lahore tersebut terjadi berselang beberapa menit. Kelompok tersebut tampaknya menargetkan dua gereja, satu Gereja Katolik Roma dan satu Gereja Protestan yang letaknya saling berdekatan. Serangan itu menghantam Gereja Katolik St John dan Gereja Kristus di Youhanabad.
Kelompok ini sepertinya telah memperhitungkan dengan matang kapan aksi serangan itu harus dilakukan. Sebab, saat ledakan berlangsung, dua gereja sedang dipadati jemaat.
Menurut salah seorang pejabat Kepolisian Lahore, Haider Ashraf korban jiwa termasuk di dalamnya seorang polisi. Diduga kuat polisi ini tewas akibat mencoba menghalangi pelaku masuk ke dalam gereja. "Mereka tak sanggup menghentikan pelaku pengeboman ketika memaksa masuk gereja."
Petugas berjaga-jaga usai terjadi ledakan bom di dekat sebuah Gereja di Pakistan, Minggu (15/3). |
Kejadian di Youhanabad sendiri tengah menjadi sorotan dunia. Pemimpin umat katolik dunia Paus Fransiskus mengakui dia merasa sakit luar biasa ketika mengetahui kabar mengenai bom tersebut. "Kami dianiaya, saudara-saudara kami dianiaya karena mereka adalah kaum minoritas," sebut Paus seperti dikutip dari VOA News, Minggu (15/3/2015).
Insiden di Youhanabad dilakukan oleh kelompok teror Taliban. Mereka menyatakan bertanggung jawab atas serangan di sana. "Serangan ini masih akan berlanjut sampai syariah ditegakkan," kata juru bicara Taliban Pakistan Ehsanullah Ehsan.
Bom bunuh diri ini merupakan serangan berdarah terburuk kepada kaum minoritas Pakistan sejak 2013. Sebelumnya, sebuah bom bunuh diri meledak di Gereja Protestan All Saints Church di Peshawar dan menelan 78 orang korban jiwa.
Minoritas agama lainnya di Pakistan didominasi Sunni Pakistan, termasuk Syiah, Ahmadiyah, Sikh dan Hindu, juga sering menjadi sasaran. Dari semua, ribuan anggota kelompok minoritas agama telah tewas dalam lima tahun terakhir.
Sumber :
No comments:
Post a Comment