Latest News

Friday, July 31, 2015

Dua Biarawati Tolak Penjualan Biara Kepada Katy Perry


Penyanyi Katy Perry telah mengumpulkan jutaan penggemar di seluruh dunia, tetapi dia gagal meluluhkan hati dua biarawati tua di Los Angeles, AS. Katy Perry harus menghadapi penentangan beberapa biarawati dari ordo Sisters of the Immaculate Heart of Mary.

Dilansir dari NME, penentangan ini dipicu oleh keinginan wanita 30 tahun itu membeli sebuah biara mewah bergaya villa di California, Amerika Serikat. Penyanyi pop tersebut hendak mengubah sebuah bekas biara menjadi rumahnya. Kompleks Italianate yang terletak di lereng bukit luas senilai 15 juta dollar (atau Rp 200 miliar) yang jadi incaran Perry itu terletak di dekat kawasan Silver Lake, Los Angeles.

Namun, dua orang biarawati itu bergeming. Dalam sebuah dokumen legal terbaru, dua orang suster itu menentang otoritas keuskupan agung untuk menjual biara tersebut. Dokumen bertanggal 20 Juli 2015 itu menuduh keuskupan agung secara sepihak mengubah peraturan biara, yang dikenal sebagai "Sisters of the Immaculate Heart of Mary".

Gugatan tersebut mengatakan bahwa dua dari lima suster yang tersisa, yang berusia antara 77-88 tahun, telah dipilih untuk memiliki "otoritas tunggal mengubah peraturan lembaga, memilih petugas, dan menjual aset lembaga."

Katy Perry telah mengunjungi para suster itu. Dia dilaporkan bernyanyi untuk mereka dan memberi tahu mereka bahwa dia berharap bisa tinggal di biara itu bersama ibu dan neneknya. Katy Perry mengunjungi biara itu dan menyanyikan lagu Oh Happy Day. Pelantun Roar itu sempat memamerkan tato Yesus di tubuhnya kepada para biarawati di sana.

Namun, dua biarawati itu tetap menentang penjualan kepada Perry, yang dibesarkan secara Protestan tetapi telah menjadi simbol seks dan pembela vokal hak-hak kaum gay. Lagu-lagu hit Perry termasuk "I Kissed a Girl" dan "Teenage Dream."

Suster Rita Callanan (77) baru-baru ini memberi pernyataan kepada harian Los Angeles Times bahwa dia menemukan video Perry di dunia maya dan mengatakan, "Jika (saya) boleh katakan, saya tidak suka dengan semua itu."


Dua suster itu menyebutkan, menjual biara kepada Katy Perry sama saja melanggar sumpah kanonik mereka kepada Gereja Katolik. Namun sayangnya walaupun kedua biarawati itu menolak tawaran penyanyi berusia 30 tahun itu, tapi sebaliknya malah menerima tawaran 15,5 juta dolar AS dari pengusaha restoran Dana Hollister.

Suster Callanan dan Suster Catherine Rose Holzman (86) telah menandatangani penjualan biara itu ke pengusaha restoran Dana Hollister. Keuskupan agung menyatakan bahwa Hollister hanya menawarkan 44.000 dollar AS di muka tanpa janji untuk melakukan pembayaran kepada para suster yang semakin menua itu selama tiga tahun.

Keuskupan yang menuduh pemilik restoran memanfaatkan kelima biarawati, mengajukan gugatan Juni lalu dengan mengklaim merekalah yang berhak memutuskan kata terakhir untuk biara itu demi kepentingan para suster.

Keuskupan agung mengatakan bahwa tiga suster lainnya mendukung penjualan kepada Perry. Lima suster itu tidak lagi tinggal di bekas biara tersebut, yang dulunya merupakan rumah bagi lebih dari 100 biarawati.

"Keuskupan agung berkomitmen terhadap perawatan dan kesejahteraan Immaculate Heart of Mary Sisters sekarang dan pada masa datang," kata pihak keuskupan dalam sebuah pernyataan. "Itu merupakan kewajiban kami sebagaimana yang diarahkan Tahta Suci, yang memiliki persetujuan akhir atas setiap penjualan properti." 

Hakim Pengadilan Tinggi Los Angeles James Chalfant untuk sementara memihak gereja dengan membatalkan penjualan kepada Hollister namun juga untuk sementara melarang keuskupan menjual bekas biara itu kepada Perry.

Untuk sementara waktu, hakim mengizinkan Hollister menyewa tempat itu seharga 25.000 dolar AS per bulan. Hakim memberi kesempatan kepada kedua belah pihak untuk melanjutkan gugatan pada 15 September tahun ini guna menentukan siapa yang akhirnya berhak atas biara itu.

Sumber:
http://internasional.kompas.com/read/2015/07/22/12143981/Biarawati.Tak.Mau.Jual.Biara.kepada.Katy.Perry
http://www.antaranews.com/berita/509823/katy-perry-berebut-tempati-bekas-biara-di-los-angeles
http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20150630205136-234-63433/sengketa-biara-yang-ingin-dijadikan-rumah-oleh-katy-perry/

Wednesday, July 22, 2015

Dua Gereja di Purworejo dan Bantul Dibakar Tengah Malam, Tetangga Muslim Padamkan Api


Sebuah Gereja Kristen Jawa di Purworejo, Jawa Tengah dibakar orang tak dikenal pada dini hari, Senin (20/7). �Syukur alhamdulillah, hanya pintu yang terbakar,� kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Aloysius Liliek Darmanto kepada CNN Indonesia, Selasa (21/7).

Pendeta Ibnu Prabowo menilai ada berusaha merusak kerukunan hidup beragama di Purworejo lewat insiden upaya pembakaran gereja. Ada yang tak suka umat kristiani dan umat islam hidup rukun. "Mungkin ada yang berusaha memprovokasi," terang Pendeta Ibnu, Selasa (21/7/2015).

Ibnu mengimbau agar pelaku yang diduga hendak membakar gereja supaya menyerahkan diri. "Pelaku tolong menyerahkan diri. Masyarakat di desa kami sangat kondusif, warga gereja hubungannya baik, malam ini kami berjaga bersama-sama," imbuh dia.

Peristiwa itu diduga terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Pintu utama dan pintu samping terbakar berwarna hitam. Tercium juga bau bensin. Ada pesan yang tertulis yang kira-kira tulisannya 'karena tragedi Papua kami akan membakar gereja'.

Pendeta Ibnu lantas melapor ke kepala desa setempat dan Polsek Grabag. Kejadian tersebut sedang ditangani oleh Kepolisian. Tiga saksi mata telah diperiksa dan sejumlah barang bukti dibawa polisi. "Kasus ini sudah ditangani Polres, Polda, dan Mabes Polri," tutup dia.

Baca juga: Gereja Katolik Dibakar Orang Tak Dikenal, Salib Yesus Utuh Tak Tersambar Api

Sementara itu Gereja Baptis Indonesia Saman, di Dusun Saman RT 01, Bangunharjo, Bantul, Yogyakarta, Senin (20/7), pukul 2.45 dini hari, juga dibakar orang tak dikenal. Percobaan pembakaran itu diduga dilakukan sekitar empat orang yang menggunakan dua sepeda motor.

�Kemarin sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, warga yang tinggal di sebelah Gereja Baptis Indonesia Saman melihat ada api. Ternyata ada ban terbakar yang digantung di pintu gereja. Ban itu sudah lebih dulu disiram bensin,� kata Kabid Humas Polda DIY AKBP Any Pudjiastuti kepada CNN Indonesia, Selasa (21/7).

Pintu Gereja di Bantul Dibakar, Tetangga Muslim Padamkan Api

�Tetangga yang pertama kali mengetahui ada api di gereja itu muslim. Rumahnya memang di sebelah gereja. Dia langsung memberi tahu warga lain dan mereka bersama-sama memadamkan api,� ujar Any.

Tetangga samping Gereja Baptis Indonesia Saman sesungguhnya melihat ada orang lalu-lalang sebelum api terlihat di depan gereja. Namun dia tak menaruh curiga sedikit pun. Dia baru sadar ada yang tak beres setelah anaknya berteriak �Gereja kebakaran.�

Warga pun berusaha memadamkan api. Sekitar pukul 03.00, api berhasil dipadamkan. �Warga bersama-sama memadamkan api, tak peduli muslim atau nonmuslim,� kata Any

Adapun kerugian yang ditimbulkan yakni pintu depan, karpet dan paralon terbakar. Polres Bantul sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Saat ini gereja dijaga anggota Polsek dan Koramil Sewon.

Baca juga: Semua Tindakan Intoleran Harus Diberangus dan Ditindak Tegas, Apapun Agamanya!

Gereja Baptis Indonesia Saman pada Selasa (14/7/2015) lalu sempat didatangi puluhan massa Front Jihad Indonesia (FJI). Namun belum sempat masuk ke dalam gereja, ratusan aparat kepolisian berhasil menghalau dan menggagalkan serangan massa.

Komandan Laskar FJI Abdurahman menyatakan, menolak keberadaan gereja tersebut lantaran belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). �Rumah tinggal tidak boleh jadi tempat ibadah, itu himbauan Polri,� teriak Abdurahman kala itu.

Kepala Polsek Sewon Bantul Kompol Heru Setiawan sebelumnya berjanji akan mengamankan gereja selama 24 jam. Ia menegaskan akan melindungi semua warganya yang menjalankan peribadatan dari aksi anarkis.

Sumber:
http://www.atjehcyber.net/2015/07/dua-gereja-di-yogya-dan-jawa-timu.html
http://news.detik.com/berita/2971950/percobaan-pembakaran-pintu-gereja-purworejo-pendeta-ada-yang-coba-provokasi
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150721123757-20-67415/selain-bantul-pembakaran-gereja-di-purworejo-juga-digagalkan/
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150721104554-20-67392/pintu-gereja-di-bantul-dibakar-tetangga-muslim-padamkan-api/

Tuesday, July 21, 2015

Saudara Kembar ini Beda Agama tapi Tetap Akur

Saudara kembar beda agama, Muslim dan Katolik.
Kebebasan beragama adalah prinsip yang mendukung kebebasan individu atau masyarakat, untuk menerapkan agama atau kepercayaan dalam ruang pribadi atau umum. Kebebasan beragama termasuk kebebasan untuk mengubah agama dan tidak menurut setiap agama.

Dalam negara yang mengamalkan kebebasan beragama, agama-agama lain bebas dilakukan dan ia tidak menghukum atau menindas pengikut kepercayaan lain yang lain dari agama resmi.

Sementara itu, toleransi beragama berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain, tidak memaksa mereka mengikuti agamanya dan tidak mencampuri urusan agama masing-masing.

Berbicara tentang kebebasan dan toleransi beragama. Ada sebuah cerita menarik yang bisa diambil dari sepasang saudara kembar yang telah menginjak usia paruh baya.

Kedua wanita kembar ini tumbuh dan memilih cara yang berbeda dalam hal keyakinan. Satu memilih Islam sebagai jalan hidupnya dan satunya mengabdikan diri sebagai seorang biarawati Katolik di Konggregasi PBHK dan sekarang berkarya di Marauke, Papua.

Meski keduanya memilih jalan berbeda dalam hal keyakinan. Hal itu tidak mempengaruhi hubungan keduanya. Mereka akur, harmonis dan tetap menyayangi satu sama lain.

Kisah keduanya menjadi banyak pembicaraan setelah akun Facebook, Bernadus Yohanes Raldy Doy membagikannya ke sejumlah media sosial. Komentarpun bernada positif banyak diberikan terkait kerukunan antara saudara kembar yang berbeda keyakinan.

Seperti yang diungkapkan akun Facebook Hermain Hidayat "Subhanallah..Semoga ini contoh nyata persaudaraan antar umat beragama yg harmonis di NKRI..Aamiin.." tulisnya.

Hal senanda diungkapkan akun Jan Weslyn Purba Tambak. Ia mengatakan bahwa kisah saudara kembara itu adalah contoh indahnya perbedaan "Luar biasa ..... ternyata perbedaan keyakinan itu indah dan mempersatukan sesama, menjadi teladan buat kita semua, Amiiin," ungkapnya.

Saturday, July 18, 2015

Semua Tindakan Intoleran Harus Diberangus dan Ditindak Tegas, Apapun Agamanya!



Pemerintah seharusnya mengadili para pelaku pembakaran mushala di Kabupaten Tolikara bersama dengan pelaku-pelaku diskriminasi HAM terkait Gereja dan Lembaga Kristen di Indonesia
  1. Gereja Katolik Paroki Santo Johannes Baptista di Jalan Metro Parung 36, Kampung Tulang Kuning, Desa Waru, Kecamatan Parung, Bogor 16330 telah dipaksa menghentikan ibadah pada Hari Raya Paska, Maret 2008.
  2. HKBP Binjai Baru juga mengalami ancaman penutupan gereja dan penghentian pembangunan gereja, 1 Mei 2008.
  3. Gereja Katolik St Pilipus, Pekanbaru, dipaksa tutup oleh warga pada 30 Mei 2008.
  4. Gereja Pentakosta di Indonesia, Pekanbaru, dipaksa tutup oleh warga pada 30 Mei 2008.
  5. Gereja Anglikan Indonesia di Bandung dibuldozer oleh Pemkab Cimahi Bandung, 26 Juni 2008.
  6. Gereja Kristen Injili Indonesia (Gekindo) di Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi telah dibongkar oleh Camat dan aparat tramtib 14 Juli 2008. Ibadah dilarang oleh aparat pemda setempat atas desakan warga sekitar.
  7. Gereja HKBP Jatimulya di tempat yang sama dengan gereja Gekindo, dibongkar oleh Camat, 14 Juli 2008.
  8. Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Jatimulya di tempat yang sama dengan Gekindo dan HKBP juga dibongkar Camat. Saat pembongkaran ada banyak polisi namun hanya menonton peritiwa tersebut.
  9. Sekolah Tinggi Teologia "SETIA" di Kampung Pulo, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur diserang massa (atau warga setempat) dalam bulan puasa, 25 Juli 2008. 1.600 mahasiswa dan mahasiswi sekolah tersebut diusir dari kampus mereka dan harus ditampung di Bumi Perkemahan Cibubur dan Pusat Transito Duren Sawit.
  10. Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Pondok Rangon dengan Pendeta Christof Ambesa (Jakarta Timur) pada 17 Agustus 2008 dipaksa oleh warga setempat bersama pihak lurah untuk menghentikan ibadah yang diadakan di rumah sang Pendeta, yang bersama anggota jemaatnya mengadakan kebaktian untuk memohon berkat bagi bangsa dan negara Indonesia yang sedang merayakan hari proklamasi. Jemaat gereja berjumlah sekitar 20 orang dan sudah belasan tahun hadir di sana.
  11. HKBP (Gereja Huria Kristen Batak Protestan) Cinere disuruh hentikan pembanguannya oleh pihak camat dan warga setempat 11 September 2008. Penghentian paksa pembangunan oleh masyarakat ini dilakukan lewat istigosah yang dihadiri oleh ribuan umat Islam di lokasi pembangunan gedung gereja yang sudah mengantongi izin pembangunan rumah ibadah sejak delapan tahun sebelumnya. Anehnya, Walikota Depok turut mengeluarkan surat yang meminta penghentian pembangunan tersebut.
  12. Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jalan Plumpang, Semper, Rawa Badak Selatan Koja, Jakarta Utara (Tanjung Priok) pada 12 September 2008 dipaksa menandatangani surat pernyataan bersama untuk menghentikan kegiatan ibadah. Surat Pernyataan Bersama tersebut ditandatangani di kantor Lurah Rawabadak Selatan berdasarkan surat keberatan warga setempat tertanggal 7 September 2008.
  13. GBI (Gereja Bethel Indonesia) Blok Kupat, Bandung tanggal 9 November 2008 dilarang beribadah.
  14. GBI (Gereja Bethel Indonesia) Cabang Bojong Menteng, Bekasi dilarang ibadah oleh FKUB setempat.
  15. Gereja HKBP Cinere, Depok yang pada Maret 2009 IMB dicabut oleh Walikota Depok Nur Mahmudi dari PKS. Pihak gereja dengan pengacara menggugat perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Bandung dan kini gereja telah memenangkan perkara tersebut, namun keputusan pengadilan itu MANDUL belaka.
  16. Gereja HKBP Parung Panjang, Bogor dirusak massa 23 Juli 2009.
  17. Gereja HKBP Jakabaring, Palembang dihalang-halangi untuk mendapat IMB dan dalam hal ini FKUB ikut serta dalam aksi menolak dikeluarkannya IMB untuk gereja tersebut.
  18. Gereja HKBP Ciracas, saat ibadah Natal 2009 dan Tahun Baru 2010 di gereja ini dilarang oleh warga setempat.
  19. Gereja Katolik Stasi Santa Maria, Purwakarta yang telah mendapat IMB, karena ada demonstrasi dari kaum radikal yang tergabung dalam FPI maka Gubernur Purwakarta mencabut kembali IMB gereja. Perkara ini telah diadukan ke PTUN di Bandung.
  20. Gereja Kristen Baptis Jakarta (GKBJ) Pos Sepatan, Tangerang sudah lebih dari setahun gereja ini diganggu, dengan memasang spanduk menentang gereja di tempat itu. Pihak yang mengganggu ialah FPI, Hizbut Tahir, dan juga pihak lurah atau camat setempat.
  21. Gereja Bethel Indonesia (GBI) Semper, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang pendeta nya berasal dari keluarga Muslim (ayah beliau seorang haji) selalu mendapat kesulitan dari keluarganya sendiri dan warga di sekitar. Beliau hendak diusir dari lokasi gerejanya, tetapi dengan bantuan FKKJ yang meminta perlindungan polisi dan mengirim banyak wartawan ke lokasi gereja tersebut dapat diselamatkan. Namun situasi tetap tegang.
  22. Dalam pemilu tahun 2008, Dominikus mendapat suara terbanyak atau menang sebagai calon dari partai PDI P namun karena dia beragama Katolik maka mendapat teror. Rumah Dominikus dilempari batu dan dia sendiri mendapat ancaman. Kalau mau jadi anggota DPRD kabupaten tersebut maka dia harus pindah agama dan masuk Islam. Radio Nederland sempat mewawancarai Dominikus dan menyiarkannya ke seluruh Indonesia.
  23. Gereja Katolik Santo Johanes Baptista di Parung, Bogor. Gereja ini disuruh tutup saat akan merayakan Paska dan hingga kini nasibnya belum jelas.
  24. Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) di Desa Arjowilangun, Kalipare, Malang, Jawa Timur, dirusakan dan ditutup pada tanggal 18 April 2010. Jumlah jemaat 160 orang (dewasa, pemuda dan anak-anak). Kegiatan pelayanan sudah berlangsung sejak 1990, namun meskipun sudah mendapatkan tanda tangan dari 172 warga sekitar, namun sampai peristiwa itu terjadi belum mendapatkan izin dari pemerintah.
  25. Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Jemaat Eppata Comal Pekalongan tidak diperbolehkan dipakai untuk beribadah oleh warga. Jemaat GKRI ini sudah beribadah di tempat tersebut sejak 2001 dan izin membangun gereja keluar 2003. Surat keberatan muncul 2008. Posisi gereja berada jauh dari pemukiman penduduk.
  26. Yayasan Eppata di Desa Ujung Gede Kecamatan Ampel Gading, Comal Pekalongan dilarang beraktivitas oleh warga setempat. Yayasan ini berada jauh dari pemukiman penduduk sekitar.
  27. Gereja Allah Baik (GAB) di Mojokerto ditutup dan dilarang untuk digunakan beribadah oleh Bakesbangpol Kota Mojokerto dengan alasan bahwa tempat tersebut (Ruko) bukan diperuntukkan sebagai tempat ibadah. Setelah berhasil menutup GAB, Bakesbangpol juga menyurati 7 gereja lain (antara lain, GBI Mawar Saron, dll.) tertanggal 3 Mei 2010 untuk menghentikan aktivitas beribadahnya.
  28. Panti Asuhan Griya Pamengku Putra dan Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) KADESI (singkatan: Kasih Desa Indonesia) di Dusun Cangkrep Kidul, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, tanggal 16 Januari 2010, didatangi oleh sekelompok orang tertentu, santri dari Pondok Pesantren. Mereka juga mengusir anak-anak sekolah dan pengelola panti asuhan untuk keluar dari tempat itu. Orang-orang tersebut juga mengancam akan membakar Panti Asuhan dan SMTK kalau masih terus melaksanakan aktivitasnya. Batas waktunya sampai akhir Februari 2010.
  29. Gedung Sekolah Katolik Santo Bellarminus (SD, SMP, dan SMA) diserang dan dirusak oleh 12 orang tak dikenal, Kamis, 6 Mei 2010. Mereka melakukan perusakan dengan memecahkan kaca-kaca ruang kepala sekolah dasar, kantor yayasan, dan kantor rumah tangga, dan pos keamanan. Aksi penyerangan itu merupakan kali pertama terjadi sejak sekolah ini berdiri pada 1993. Akibatnya sekolah diliburkan selama 3 hari.
Sumber: Dialog Sehat Katolik - Islam

Saturday, July 11, 2015

Kenapa Kata "GEREJA" Tidak Ada di Alkitab Indonesia?


Apakah anda pernah mencoba mencari kata �Gereja� di Alkitab? Kalau belum, kenapa tidak mencoba mencari kata tersebut dari Kejadian 1:1 sampai Wahyu 22:21? Silahkan dicoba. Toh pasti bagi kebanyakan umat Katolik, Alkitabnya jarang dibuka. Jadi coba sekali-kali dibuka dan mencari satu kata saja, yaitu �Gereja�. Bagi anda yang punya Alkitab elektronik di handphone atau di komputer yang punya fungsi search, maka mungkin akan lebih gampang untuk mencari kata tersebut.

Baiklah, supaya tidak lama-lama, ini jawabannya: KATA �GEREJA� TIDAK DITEMUKAN DI ALKITAB INDONESIA!

Aneh kan? Kaget kan? Padahal yang namanya �Gereja� itu sering disebut-sebut oleh tokoh-tokoh Kristen (entah Katolik, Orthodoks atau Protestan). Yang namanya �Gereja� itu sering dibahas dalam buku-buku teologi. Yang namanya �Gereja� itu disebut dalam Syahadat Singkat maupun Syahadat Panjang. Ada apakah gerangan?

Oh, tapi mungkin kata �Gereja� itu seperti kata Trinitas yang tidak ada di Alkitab, tapi ada di Tradisi Lisan? Bukankah kita umat Katolik yang mengimani bahwa sumber iman itu tidak hanya Alkitab saja (sebagaimana diimani kaum Protestan) tapi juga Tradisi Lisan? OK, bisa jadi begitu. Tapi coba bagi anda-anda yang mempunyai Alkitab dalam bahasa Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Spanyol dan Portugis membuka-buka Alkitab tersebut untuk menemukan kata �Church, Kirche, Chiesa, �glise, Iglesia, Igreja� yang merupakan terjamahan masing-masing bahasa untuk kata �Gereja�. Kali ini berapa kalikah anda menemukan kata tersebut? PASTI LEBIH DARI 100 KALI!

Ada apakah ini? 

Ok, pertama-tama sedikit etimologi (ilmu yang mempelajari asal muasal kata-kata), kata Indonesia �Gereja� berasal dari bahasa Portugis, �Igreja�. Sedangkan kata �Igreja� ini berasal dari kata Yunani �ekklesia�. Kata Yunani �ekklesia� ini mempunyai arti "sekumpulan orang yang dipanggil/dikumpulkan bersama untuk suatu tujuan." Ini adalah artian dasar dari kata �ekklesia�.

Di Alkitab sendiri kata Yunani �ekklesia� muncul sebanyak 114 kali di Perjanjian Baru (sementara Perjanjian Lama berbahasa Ibrani). Pertama kalinya kata ini muncul adalah di Matius 16:18, yaitu ketika Yesus berbicara kepada Petrus, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan 'jemaat'-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya."

Nah, kata �jemaat� yang dipakai di Alkitab Indonesia itulah yang merupakan terjemahan dari kata Yunani �ekklesia�! Oleh karena itu di Alkitab Indonesia kita membaca, misalnya, "supaya sekarang oleh �jemaat� diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga [Ef 3:10]." Begitu pula di ayat lain, "... yakni �jemaat� dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran [1Tim 3:15]." Dan lain-lain.

Di ayat-ayat tersebut dan di tempat lain, Alkitab Indonesia menerjemahkan �ekklesia� dengan kata �jemaat�! Padahal seharusnya kata dalam bahasa Indonesia yang lebih tepat untuk menerjemahkan �ekklesia� adalah �Gereja� karena kata �Gereja� merupakan turunan dari kata Portugis �Igreja� yang merupakan turunan dari kata �ekklesia�.

Menerjemahkan kata �ekklesia� dengan �jemaat� sebetulnya tidak salah-salah amat. Ini karena arti dasar dari kata �ekklesia� memang adalah "sekumpulan orang" yang bisa berarti �jemaat�. Namun penerjemahan ini kurang tepat karena membuat makna dan nuansa kata �ekklesia� tidak terwakilkan dengan sempurna. Faktanya hampir semua Alkitab non-Indonesia menerjemahkan kata �ekklesia� dengan �Gereja� bukan �jemaat�.

Lalu mengapa penerjemah Alkitab Indonesia menggunakan kata �jemaat�? Untuk menjawab ini perlu diketahui bahwa Alkitab Indonesia yang dipakai sekarang ini dan yang diakui Konferensi Wali-Gereja Indonesia (KWI) adalah Alkitab hasil terjemahan dari Lembaga Alkitab Indonesia. Lembaga Alkitab Indonesia sendiri adalah cabang dari organisasi Protestan yang bernama Bible Societies (berdiri pada 1779).

Bible Societies punya misi untuk membuat Alkitab bisa dibaca oleh semua khalayak sehingga mereka menerjemahkan Alkitab ke berbagai bahasa dan menyebarkan Alkitab ke berbagai belahan dunia. Misi ini konsisten dengan ajaran khas Protestan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber iman umat Kristen dan setiap umat dapat membaca Alkitab untuk mempelajari iman Kristen (sementara bagi umat Katolik sumber iman adalah Alkitab dan Tradisi Lisan sebagaimana kedua sumber ini diajarkan kepada umat oleh kuasa mengajar Gereja, bdk. Katekismus Gereja Katolik 77, 84-87).

Baca juga: Sejarah Asal Mula Kitab Suci

Meski niat ini mulia, tapi strategi Bible Societies yang menyebarkan Alkitab kepada berbagai suku bangsa tanpa penjelasan yang mengandung ketidaknetralan/bias terjemahan dikecam banyak pihak. Baik dari pihak Protestan sendiri maupun Katolik. Kecaman dari pihak Katolik secara langsung terhadap Bible Societies dilakukan oleh Paus Leo XII (ensiklik Ubi Primum, 5 Mei 1824), Paus Pius IX (ensiklik Qui Pluribus, 9 November 1846), Paus Pius VIII (1829) dan Paus Gregorius XVI (1884) [sumber: Catholic Encyclopedia � Bible Societies].

Menerjemahkan kata �ekklesia� dengan �jemaat� merupakan salah satu bias Protestan dari terjemahan Bible Societies alias Lembaga Alkitab Indonesia. Ini karena bagi iman Protestan, �Gereja� hanyalah sekedar kumpulan �jemaat� yang percaya kepada Kristus tanpa ada kesatuan dan selalu terpecah-pecah. Berdasarkan interpretasi mereka atas 1Pet 2:9, mereka mengajarkan bahwa setiap umat bisa menjadi imam sendiri-sendiri (padahal, sebagaimana tertulis di Perjanjian Lama, meski semua rakyat Israel diangkat sebagai bangsa imamat [Kel 19:6], namun tetap saja ada imamat khusus bagi Israel [Kel 19:21-22]. Inilah juga yang diyakini Gereja Katolik, bahwa ada imamat umum dan imamat khusus). Sekalipun ada posisi pendeta namun setiap umat Protestan bisa tidak mematuhi pendeta tersebut dan pindah-pindah gereja atau bahkan mendirikan gereja sendiri dan menjadi pendeta. Si pendeta pun tidak kuasa menghentikan pembelotan dan perpecahan ini karena dia sendiri dulunya menjadi pendeta karena juga membelot dari pendeta lain. Tentu saja ini semua tidak sesuai dengan kesatuan Gereja yang diperintahkan Alkitab (Yoh 17:21; 1Kor 3:3-9; Ef 4:4) serta yang diimani dan dipraktekkan Gereja Katolik.

Nah, setelah mempelajari bahwa Alkitab Indonesia merupakan terjemahan Protestan yang mengandung bias Protestan, apakah kita harus membuang Alkitab kita? Tidak perlu. Ini karena agama Kristen sejati, yaitu agama Katolik, bukanlah �agama buku� [bdk. Katekismus Gereja Katolik 108]. Harus diingat bahwa di jaman awal kerasulan Kitab Perjanjian Baru belum ditulis lengkap sampai puluhan tahun, tapi iman berkembang subur. Ini tidak lain karena masih ada Tradisi Lisan dan bimbingan dari para gembala Gereja yang memang disediakan oleh Tuhan bagi kita (Ef 4:11-16). Oleh karena itu setelah kita tahu bahwa terjemahan Alkitab Indonesia agak bermasalah, marilah kita lebih kritis dan tidak segan untuk bertanya kepada gembala kita, para romo, bila kita menghadapi kesulitan dalam memahami Alkitab.

Sebagai penutup, kabarnya Gereja Katolik sedang membuat terjemahan Alkitab baru. Semoga karya ini segera selesai dan semoga di Alkitab baru nanti kita bisa membaca �Salam, hai penuh rahmat� bukannya �salam, hai engkau yang dikaruniai� di Lk 1:28.

Sumber: Tulisan Agus Pare

Wednesday, July 8, 2015

Paus Fransiskus Minta Masa Jabatan Imamat Gereja Katolik Dibatasi


Paus Fransiskus mengeluarkan pernyataan terbaru mengenai tradisi imamat gereja. Menurutnya, posisi seperti pastur, kardinal, uskup, hingga Sri Paus, bisa diatur agar mendekati demokratis.

Dalam teologi Katolik, menurut Paus Fransiskus, tidak ada penjelasan bahwa petinggi gereja harus mengabdi sepanjang hidupnya tanpa bisa diganti.

"Satu-satunya yang tidak tergantikan di hirarki gereja adalah Roh Kudus," kata Sri Paus saat berkhotbah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Jumat (4/7).

Paus asal Argentina bernama asli Jorge Mario Borgoglio ini lebih lanjut mengusulkan ada pembatasan waktu pengabdian. Dengan demikian, kecil peluang ada pemimpin umat yang menyelewengkan pengaruhnya.

"Idealnya tidak ada pemimpin seumur hidup di gereja. Karena berkaca dari pengalaman di beberapa negara, (petinggi gereja mengabdi terlalu lama) biasanya mendukung pemerintahan diktator," urai Sri Paus.

Tidak diketahui, apakah khotbah ini menandakan Paus Fransiskus menolak menjabat terlalu lama. Petinggi umat katolik sedunia yang mundur sebelum meninggal adalah Paus Benediktus, petinggi Tahta Suci persis sebelum Fransiskus terpilih. Mundurnya Paus Benediktus adalah yang pertama kalinya dalam 600 tahun terakhir.

Wednesday, July 1, 2015

Masjid Galang Dana untuk Perbaiki Gereja yang Dirusak Jemaahnya


ONTARIO - Setelah tahu satu dari jemaah Masjid Sayeda Khadija Centre, Mississauga, Kanada, merusak gedung Gereja Katolik Roma St. Catherine Siena, Imam Hamid Slimi tergerak hatinya untuk menggalang dana perbaikan gereja itu.

Sebelumnya, Imam Slimi sempat mendatangi gereja tersebut dan terkejut ketika melihat seberapa buruk kerusakannya.

"Orang yang melakukannya merobek halaman-halaman Alkitab yang ada, merusak altar, dan melempar salib gereja. Menurut saya ini merupakan sebuah ketidakadilan," ujarnya kepada The Star.

Pria itu kemudian bertemu dengan Pastur Camillo Lando dan menanyakan apa yang kira-kira komunitasnya bisa bantu, yang dijawab oleh sang pastur bahwa jemaatnya membutuhkan dana untuk perbaikan gereja.

Setelahnya, Slimi kemudian berbicara dengan anggota komunitas muslim pada sebuah shalat Jumat terkait insiden yang menimpa gereja Katolik yang lokasinya bertetanggaan itu. Dalam waktu singkat, dia berhasil mengumpulkan dana sebesar sekitar 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 67 juta.

�Saya beritahukan kepada komunitas muslim kami, bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan (kecuali memberikan dana bantuan). Gereja membutuhkan dana untuk perbaikan. Kami percaya bahwa tidak ada diskriminasi dalam memberikan sumbangan dan tidak menjadi masalah, siapapun penerimanya,� kata Slimi.

Penyerahan dana tersebut dilakukan pada misa Minggu (25/6/2015) lalu, oleh sang imam kepada Pastur Lando.

"Saya akan memberitakan kabar ini pada segenap jemaat bahwa tindakan mereka ini sungguh murah hati dan menyentuh," ucap Pastur Lando kepada Toronto Star.

Bulan lalu, CCTV gereja tersebut merekam aksi perusakan yang dilakukan oleh seorang pria. Kejadian berlanjut di hari selanjutnya, yakni pelaku melakukan aksi corat-coret dengan grafiti pada properti gereja.

Polisi setempat lantas menangkap Iqbal Hessan (22), dengan tuduhan melakukan perusakan dan masuk tanpa izin.

Setelah melakukan penyelidikan mengenai kesehatan mental pelaku, polisi memutuskan tidak akan memproses Iqbal dengan sangkaan kriminal yang didasarkan kebencian. "Karena di sana tidak ada bukti ada maksud tertentu," ujar juru bicara otoritas setempat, Fiona Thivierge.

Sementara itu orang tua Iqbal Hessan menuturkan anaknya menderita schizophrenia yang membuat kondisi emosinya tidak stabil. Namun, Iqbal Hessan tetap akan disidang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bagaimanapun, insiden tersebut membuat para jemaat gereja St. Catherine terkejut. Pastor Lando memperkirakan kerugian akibat insiden itu mencapai 10.000 dollar AS dan peralatan ibadah butuh segera diganti. Namun, dia meminta agar seluruh jemaat memaafkan pelaku.

Sumber:
http://www.tribunnews.com/internasional/2015/07/01/masjid-galang-dana-untuk-perbaiki-gereja-yang-dirusak-jemaahnya
http://internasional.kompas.com/read/2015/06/28/20280211/Masjid.Ini.Serahkan.Dana.untuk.Gereja.yang.Jadi.Korban.Vandalisme 

Recent Post