ONTARIO - Setelah tahu satu dari jemaah Masjid Sayeda Khadija Centre, Mississauga, Kanada, merusak gedung Gereja Katolik Roma St. Catherine Siena, Imam Hamid Slimi tergerak hatinya untuk menggalang dana perbaikan gereja itu.
Sebelumnya, Imam Slimi sempat mendatangi gereja tersebut dan terkejut ketika melihat seberapa buruk kerusakannya.
"Orang yang melakukannya merobek halaman-halaman Alkitab yang ada, merusak altar, dan melempar salib gereja. Menurut saya ini merupakan sebuah ketidakadilan," ujarnya kepada The Star.
Pria itu kemudian bertemu dengan Pastur Camillo Lando dan menanyakan apa yang kira-kira komunitasnya bisa bantu, yang dijawab oleh sang pastur bahwa jemaatnya membutuhkan dana untuk perbaikan gereja.
Setelahnya, Slimi kemudian berbicara dengan anggota komunitas muslim pada sebuah shalat Jumat terkait insiden yang menimpa gereja Katolik yang lokasinya bertetanggaan itu. Dalam waktu singkat, dia berhasil mengumpulkan dana sebesar sekitar 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 67 juta.
�Saya beritahukan kepada komunitas muslim kami, bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan (kecuali memberikan dana bantuan). Gereja membutuhkan dana untuk perbaikan. Kami percaya bahwa tidak ada diskriminasi dalam memberikan sumbangan dan tidak menjadi masalah, siapapun penerimanya,� kata Slimi.
Penyerahan dana tersebut dilakukan pada misa Minggu (25/6/2015) lalu, oleh sang imam kepada Pastur Lando.
"Saya akan memberitakan kabar ini pada segenap jemaat bahwa tindakan mereka ini sungguh murah hati dan menyentuh," ucap Pastur Lando kepada Toronto Star.
Bulan lalu, CCTV gereja tersebut merekam aksi perusakan yang dilakukan oleh seorang pria. Kejadian berlanjut di hari selanjutnya, yakni pelaku melakukan aksi corat-coret dengan grafiti pada properti gereja.
Polisi setempat lantas menangkap Iqbal Hessan (22), dengan tuduhan melakukan perusakan dan masuk tanpa izin.
Setelah melakukan penyelidikan mengenai kesehatan mental pelaku, polisi memutuskan tidak akan memproses Iqbal dengan sangkaan kriminal yang didasarkan kebencian. "Karena di sana tidak ada bukti ada maksud tertentu," ujar juru bicara otoritas setempat, Fiona Thivierge.
Sementara itu orang tua Iqbal Hessan menuturkan anaknya menderita schizophrenia yang membuat kondisi emosinya tidak stabil. Namun, Iqbal Hessan tetap akan disidang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Bagaimanapun, insiden tersebut membuat para jemaat gereja St. Catherine terkejut. Pastor Lando memperkirakan kerugian akibat insiden itu mencapai 10.000 dollar AS dan peralatan ibadah butuh segera diganti. Namun, dia meminta agar seluruh jemaat memaafkan pelaku.
Sumber:
http://www.tribunnews.com/internasional/2015/07/01/masjid-galang-dana-untuk-perbaiki-gereja-yang-dirusak-jemaahnya
http://internasional.kompas.com/read/2015/06/28/20280211/Masjid.Ini.Serahkan.Dana.untuk.Gereja.yang.Jadi.Korban.Vandalisme
Sumber:
http://www.tribunnews.com/internasional/2015/07/01/masjid-galang-dana-untuk-perbaiki-gereja-yang-dirusak-jemaahnya
http://internasional.kompas.com/read/2015/06/28/20280211/Masjid.Ini.Serahkan.Dana.untuk.Gereja.yang.Jadi.Korban.Vandalisme
No comments:
Post a Comment