Latest News

Friday, November 15, 2013

Patung Yesus Berdiri Tegak Meski Dihantam Topan Haiyan

Di antara pohon-pohon yang hancur akibat Topan Haiyan, patung Yesus kokoh berdiri tanpa goresan sedikitpun.

MANILA - Sebuah patung Yesus yang diperkirakan mencapai tinggi hingga dua lantai gedung, tetap berdiri kokoh di saat Topan Haiyan melanda Filipina. Ini adalah keajaiban lain yang terjadi di saat bencana dahsyat itu melanda.

Patung Yesus itu berdiri tegak di tengah kehancuran yang terjadi di sekelilingnya usai topan menghantam. Tampak patung itu seperti memberi berkah kepada para korban akibat Topan Haiyan.

Menurut CNN, Kamis (14/11/2013), patung itu ditemukan di Kota Tanauan. Jelas sekali patung itu tidak tersentuh sama sekali oleh Topan Haiyan yang melanda dengan kecepatan mencapai 315 kilometer per jam, Jumat 8 November 2013.

Baca juga: Gereja Katolik Dibakar Orang Tak Dikenal, Salib Yesus Utuh Tak Tersambar Api

Keajaiban berbau religi beberapa kali terjadi di saat sebuah wilayah yang dilanda bencana. Sebelumnya pada guncangan gempa di Filipina Oktober 2013, dua buah patung Bunda Maria juga tidak mengalami kerusakan sama sekali.

Kekuatan Topan Haiyan memang dahsyat. Bahkan kuatnya hembusan angin membuat puluhan ribu bangunan dilaporkan hancur, khususnya di Tacloban yang menjadi wilayah paling parah dihantam topan. 600 ribu warga pun terpaksa mengungsi akibat bencana ini.

Jumlah resmi korban tewas akibat Topan Haiyan terus bertambah. Pemerintah Filipina menyatakan korban tewas kini bertambah menjadi 2.275 jiwa
. Selain korban tewas, jumlah korban terluka dilaporkan mencapai 3.655 jiwa dan 80 lainnya hilang.

Proses penyelamatan besar-besaran terhadap korban selamat masih terus berlanjut. Namun masih banyak wilayah yang belum tersentuh oleh tim penyelamat, mengingat beratnya medan.

Presiden Aquino pun menetapkan status darurat bencana dan mengerahkan prajurit Filipina ke Tacoblan untuk mencegah penjarahan. Penerapan status darurat itu amat penting untuk mempermudah pengerahan bantuan kepada warga yang terkena imbas topan.

Sumber :  http://international.okezone.com/read/2013/11/14/411/896692/patung-yesus-berdiri-tegak-meski-dihantam-topan-haiyan

Wednesday, November 13, 2013

Paus Francis & Puluhan Ribu Katolik Doakan Korban Topan Haiyan Filipina


Bencana Topan Haiyan yang memporak-porandakan Filipina mendapat perhatian dunia. Berbagai organisasi bangsa termasuk PBB dan Uni Eropa menggalang bantuan untuk para korban yang diperkirakan mencapai 10 ribu orang itu.

Paus Francis juga menyampaikan kesedihan yang mendalam atas bencana itu dan akan meminta umat Katolik memberi bantuan nyata. Dia akan memimpin 60 ribu umat untuk berdoa bagi Filipina yang mayoritas warganya beragama Katolik itu. "Sangat berduka, ada banyak, banyak sekali korban dan kerusakan yang parah," ujarnya.

Dengan dipimpin oleh Paus Francis, puluhan ribu orang di Vatikan mendoakan korban badai topan Haiyan di Filipina. Paus mengajak mereka untuk merenungkan kedahsyatan bencana tersebut dan banyaknya jumlah korban yang berjatuhan.

Doa tersebut diselenggarakan di Lapangan Santo Petrus dan diikuti oleh puluhan ribu turis, peziarah, dan warga Roma pada Minggu (10/11). Paus berharap masyarakat Filipina dan negara-negara sekitar dapat merasa dekat dengannya. Paus juga mengajak pendoa untuk memberikan bantuan yang konkret bagi korban badai.

Topan Haiyan telah menerjang negara kepulauan Filipina selama 2 hari. Sampai berita ini diturunkan korban tewas di salah satu kota, yakni Tacloban, saja sudah mencapai 10.000 jiwa.

Filipina adalah negara dengan jumlah penganut Katolik terbesar di Asia. Masyarakat Filipina sendiri merupakan salah satu komunitas imigran terbesar di Roma.

Filipina benar-benar luluh lantak akibat salah satu topan terkuat sepanjang sejarah ini. Sebastian Rhodes Stampa, kepala PBB untuk Disaster Assessment Coordination Team, mengklaim bahwa dampak dari badai ini hampir serupa dengan tsunami Samudera Hindia tahun 2004 silam. Mari kita turut serta menaikkan doa bagi para korban dan para penyalur bantuan yang bekerja keras di sana.


Gereja Katolik Filipina untuk sementara menjadi tempat pengungsian korban topan Haiyan :



  

Sunday, November 10, 2013

Romo Bagya Ditonjok Saat Bagikan Komuni, Hosti Berjatuhan


Sesawi.Net - Kabar memprihatinkan berhembus dari Yogyakarta, tepatnya dari Gereja Santo Yusup Bintaran. Ketika tengah sibuk membagikan komuni saat misa hari Sabtu (9/11) petang kemarin, tiba-tiba datang orang yang tidak dikenal dan langsung menonjok dari belakang dengan sabetan tangannya (digablok) dan pukulan sabetan tangan itu langsung mendarat di punggung Romo Subagya Pr hingga menyebabkan beliau jatuh tersungkur.

Hosti yang terdapat dalam sibori di tangan Romo Bagya langsung jatuh berhamburan di lantai Gereja. Umat pun sangat terkejut dan sontak langsung �bereaksi� mengamankan orang yang berbuat tidak sepantasnya di Gereja Santo Yusup Bintaran ini.

Dari perbincangan Romo Aloysius Budipurnama Pr dari Paroki Kebon Dalem Semarang dengan Romo Bagya Pr, informasi yang tertulis di media sosial Keuskupan Agung Semarang (KAS) menyebutkan beberapa fakta berikut ini.
  • Pelaku tindak yang sangat tidak terhormat ini diketahu bernama Sapta
  • Pelaku berasal dari Prawiradirjan, Yogyakarta
  • Saat terjadi insiden di TKP, pelaku memakai kaos T-Shirt bergambar Amien Rais.

Begitu insiden terjadi dan pelaku diamankan petugas tata tertib Gereja, yang bersangkutan segera dibawa ke Polsek Mergangsan, Yogyakarta untuk investigasi insiden dan �proses verbal�. 

Usai misa selesai dan ketika keadaan sudah menjadi tenang, Romo Bagya Pr segera dibawa ke RS Panti Rapih Yogyakarta untuk mendapatkan visum.

Ternyata Pelaku Penonjokan Itu Terganggu Jiwanya

Dari pembicaraan telepon Romo Aloysius Budi Purnama Pr dengan Romo Bagya Pr, ada informasi valid yang menyebutkan bahwa pelaku bernama Sapta ini ternyata secara psikis dan emosional dalam kondisi kejiwaan yang tidak sehat.

�Pernah dua kali dirawat  di sebuah rumah sakit jiwa di kawasan Pakem,� kata Romo Budipurnomo Pr  menjawab Sesawi.Net hari Minggu (10/11) malam. 

Yang bersangkutan pernah menjadi pasien dua kali di sebuah rumah sakit jiwa di Pakem, Yogyakarta.

Ketegangan dan kemarahan umat Katolik di Gereja Santo Yusup Bintaran pun menjadi reda, setelah mengetahui �pelecehan agama� ini terjadi karena pelaku dalam kondisi kejiwaan yang tidak stabil alias gila. 



Keluarga Pelaku Penonjokan Sudah Minta Maaf

Menurut penuturan Romo Willem Pau Pr, mantan Ketua Komsos Keuskupan Agung Semarang kepada Sesawi.Net, keluarga pelaku dengan itikad sangat baik sudah datang mengunjungi Gereja Santo Yusuf Bintaran dan bertemu dengan Romo Bagya Pr di Pasturan.

�Tujuannya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas �ulah� tak terduga dari Sapta,� kata romo diosesan (praja) KAS putra asli Magelang ini.

Keluarga juga mohon diberikan pengampunan yang sebesar-besarnya dari segenap Umat Katolik Paroki Bintaran atas �ulah� tak terduga itu. �Dan Romo Bagya Pr pun dengan jiwa besar juga sudah memaafkannya,� sambung romo pecinta musik ini.

Menurut penuturan keluarga, Sapta �sang pelaku penggamblogan itu� memang sudah pernah dua kali dirawat intensif di sebuah rumah sakit jiwa di kawasan Pakem, Yogyakarta Utara. Niat keluarga untuk mengirim Sapta kembali ke Pakem untuk perawatan lebih lanjut terhalang oleh kendala finansial.

Romo Willem Pau juga menegaskan, insiden ini sama sekali tidak ada unsur pelecehan agama. Kaos yang dipakai dengan gambar Amien Rais sama sekali juga tidak mencerminkan kaitan �ideologi politik� apa pun. �Ya sekedar baru memakai sebuah kaos T-Shit dengan kebetulan juga gambarnya begitu saja,� tegas Romo Willem Pau Pr.

Recent Post