Latest News

Monday, September 30, 2013

Hadirilah Konser Rohani Katolik di Solo, 12 November 2013


KONSER ROHANI KATOLIK (KRK) 2013
Mempersembahkan "BREAKTROUGH" Charity Worship Concert.


Hari, tgl : Selasa, 12 November 2013
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Diamond Convention Hall Solo - Jl. Slamet Riyadi No. 392 Solo

Turut menghadirkan :
>> JUDIKA SITOHANG
>> REGINA IDOL
>> LEA SIMANJUNTAK
>> HARVEY MALEHOLO
>> JOY TOBING

Kesaksian :
>> Anne Avantie

Didukung oleh :
>> TALENTA COMBO BAND
>> DIDIE SSS
>> CIELLO ( WORKSHIP LEADER )
>> PD KARISMATIK KATOLIK se-SOLO RAYA
>> VOCALISTA DIVINA

Harga tiket :
>> Rp 250.000
>> Rp 150.000
>> Rp 50.000
(Seluruh dana akan didonasikan untuk pelayanan Gereja Katolik kevikepan Surakarta)

Let's come and feel that you are closer with HIM...

Thursday, September 26, 2013

Dua Hari Setelah Membom Gereja, Pakistan Diguncang Gempa Dahsyat 350 Orang Tewas

Bom meledak di depan Gereja di Pakistan, 78 orang tewas
ISLAMABAD - Berita duka kembali menyelimuti Pakistan, pada hari Minggu (22/9), sebanyak 78 orang tewas dan sekitar 120 orang terluka saat sebuah bom bunuh diri meledak di gereja Protestan All Saints Church di Peshawar, Pakistan. Pemboman itu merupakan serangan paling mematikan terhadap umat Kristen di Pakistan, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.



Gempa 7.8 SR memporakporandakan Pakistan pada Selasa (24/9).
Dua hari setelah kejadian itu, negeri itu diguncang gempa berkekuatan 7,8 SR yang melanda Provinsi Balochistan di barat daya Pakistan pada Selasa (24/9/2013). Akibat kuatnya getaran gempa, 20.000 rumah tempat bernaung 300.000 warga di enam distrik hancur, rata dengan tanah.

Korban tewas terus bertambah, data terakhir yang diterima sebanyak 350 orang meninggal dunia dan 500 lainnya terluka, lapor Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Balochistan, hari Kamis (26/9).

Skala kerusakan yang ditimbulkan tergolong sangat luas, yakni mencakup 45 persen dari total luas negara itu. Wilayah terparah karena dampak gempa yakni Awaran, wilayah berpenduduk miskin dengan luas daerah 21.000 kilometer persegi.

Juru bicara pemerintah provinsi, Jan Muhammad Buledi, mengatakan dampak gempa dirasakan warga di distrik Awaran, Kech, Gwadar, Panjgur, Chaghi dan Khuzdar.

Sementara itu, pasukan militer beserta staf medis dengan dibantu enam helikopter, belum seluruhnya menjangkau daerah yang hancur akibat gempa. "Kita kesulitan mencapai daerah-daerah yang mengalami gempa," tutur Bulaidi.

Upaya penyelamatan korban terhalang medan yang sulit, dan jebakan militan separatis. Namun, sejak kemarin (25/9) tak kurang tujuh ton makanan dan satu ton obat-obatan dikirim ke lokasi bencana.

"Kita sangat memerlukan fasilitas medis dan tidak ada tempat untuk merawat warga yang mengalami luka-luka di beberapa rumah sakit setempat," kata Buledi, menambahkan ribuan orang menghabiskan malam di tempat-tempat terbuka.

Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/09/26/173481/Korban-Tewas-Gempa-Pakistan-Jadi-350-Jiwa

"Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu." (1 Korintus 3:17)

"Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu." (2 Tesalonika 1:6)

Tuesday, September 24, 2013

Berjuang 23 Tahun Dapatkan IMB, Gereja St Bernadet Tetap Digembok Warga

Sekelompok orang berdemonstrasi menentang pembangunan gereja St Bernadet di Ciledug, Tangerang, Minggu, 22 September 2013.
Tangerang Selatan - Mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB) setelah 23 tahun berjuang ternyata tidak menghentikan masalah yang dihadapi Paroki St Bernadet untuk mendirikan gereja bagi sekitar 11.000 jemaatnya.

�Sekelompok orang yang mengatasnamakan warga berdemonstrasi menentang pembangunan gereja kami hari Minggu pagi kemarin,� kata Pastor Paulus Dalu Lubur, Senin (23/9).

Ratusan orang mengenakan baju putih dan ikat kepala merah, Minggu (22/9), berdemonstrasi di depan lahan milik paroki di kompleks Tarakanita, Kelurahan Sudimara Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang Selatan, yang rencananya akan dibangun gereja untuk menampung 11.000 umat yang selama ini beribadah di enam tempat terpisah. Mereka menggembok paksa pagar gereja.

�Saya percaya mereka yang datang kemarin mayoritas, atau tidak seratus persen warga di situ. Kami sudah mendapatkan dukungan dari beberapa ustaz, haji, dan pemuka masyarakat di sekitar lokasi rencana pembangunan gereja,� kata Paulus. 

Sebelum demonstrasi hari Minggu, ada yang mengedarkan surat ajakan ke warga setempat untuk berdemo. Alasannya adalah rumah ibadah tersebut melanggar Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Menteri tentang Pendirian Rumah Ibadah, khususnya Pasal 13, terkait pendirian rumah ibadah yang harus didasarkan pada keperluan nyata dan berdasarkan komposisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat bersangkutan.

Pendemo juga menyatakan bahwa pembangunan gereja tersebut melanggar Pasal 14 dari SKB 2 Menteri tersebut tentang dukungan minimal 60 warga yang disahkan oleh lurah. Mereka juga mempermasalahkan penggunaan aula di kompleks Tarakanita sebagai tempat peribadatan sementara, serta mengkhawatirkan kemungkinan Kristenisasi bila gereja tersebut didirikan.

Terkait hal itu, Sekretaris Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Antonius Benny Susetyo mengatakan bahwa gereja tersebut sudah mendapatkan IMB pada 11 September 2013 dan baru akan memulai pembangunan.

�Gereja baru saja mendapat IMB. Masyarakat sekitar sudah menyetujuinya. Kita berharap agar aparat keamanan memberi jaminan rasa aman,� kata Benny. 

Sambil menanti pembangunan gereja, umat Paroki St Bernadet beribadah di empat gedung yang berbeda pada hari Sabtu dan Minggu dan dua minggu sekali di dua rumah jemaat. Salah satu tempat ibadahnya adalah sebuah aula yang juga terletak di kompleks Tarakanita.

Selebaran profokatif yang mengajak warga setempat untuk ikut berdemo menentang pembangunan Gereja St Bernadette

Dipaksa Pindah

Kejadian ini adalah protes kedua setelah pada 2004 ketika umat Paroki St Bernadet dipaksa oleh massa intoleran pindah dari Sekolah Sang Timur di Ciledug. Masa intoleran menutup akses ke sekolah Sang Timur yang digunakan oleh Paroki St Bernadet untuk beribadah. Sampai saat ini akses jalan yang ditembok oleh warga belum dibuka.

Paulus mengatakan alasan penolakan tidak berdasar karena mayoritas warga di kompleks Tarakanita beragama Katolik. Namun demikian, pihak Paroki akan tetap mengupayakan membangun relasi baik dengan warga sekitar.

�Kami sedang melakukan bina lingkungan, jadi relasi baik terus dijalankan tidak sebatas untuk mendapatkan IMB saja,� kata Paulus.

Bonar Tigor Naipospos, wakil direktur Setara, mengatakan bahwa kelompok intoleran yang berdemo di St Bernadet adalah kelompok yang mobile, tidak menetap di sekitar paroki.

�Selalu mereka menggunakan isu Kristenisasi dengan memengaruhi orang bahwa kalau nanti ada gereja, orang-orang akan menjadi murtad atau pindah agama karena kegiatan-kegiatan sosial gereja. Kelompok ini bergerak ke berbagai tempat dan aktif mencari informasi gereja-gereja mana yang sedang memproses atau belum mendapatkan izin. Lalu mereka berdemo mengatasnamakan warga, meski warga lokalnya paling satu atau dua orang,� kata Bonar. 

Bonar mengatakan bahwa berkembangnya kasus-kasus intoleransi di Indonesia sejalan dengan pemerintah daerah yang kerap tidak bisa bersikap tegas terhadap kelompok intoleran. �Ditambah lagi, pemerintah pusat kerap melemparkan tanggung jawab dengan menyatakan bahwa pemerintah daerah yang harus aktif mencari solusi,� kata Bonar.

Sunday, September 22, 2013

Bom Bunuh Diri Meledak di Gereja Pakistan, 78 Orang Tewas

Bom meledak di depan Gereja di Pakistan, 78 orang tewas

ISLAMABAD � Sebanyak 78 orang tewas dan sekitar 120 orang terluka seketika saat sebuah bom bunuh diri meledak di gereja Protestan All Saints Church di Peshawar, Pakistan, Minggu (22/9). Pemboman itu merupakan serangan paling mematikan terhadap umat Kristen di Pakistan, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Seorang petugas gereja menyebutkan, pelaku bom bunuh diri adalah dua orang yang memasuki kompleks gereja. �Mereka masuk dari gerbang utama dan meledakkan diri di tengah-tengah jemaat", demikian pernyataan yang dimuat di website keuskupan.

Sebagian besar korban tewas adalah anggota paduan suara dan anak-anak yang menghadiri Sekolah Minggu. Ledakan dahsyat tersebut membuat bagian luar gereja hancur berpuing-puing. Kerumunan orang berhamburan dan berlumuran darah.

Uskup Agung Peshawar Humphrey S Peters menyatakan belasungkawa dan menyerukan doa duka cita. Ia juga mengutuk peristiwa itu. Dalam sebuah pernyataannya, Peters mengecam pemerintah setempat yang telah gagal total melindungi warga minoritas. Saat ini jumlah umat Kristiani di Pakistan hanya 3 persen dari total penduduk sebesar 197 juta jiwa itu.

Kelompok militan terkait Taliban, TTP Jundullah, mengklaim bertanggung jawab, beberapa jam setelah serangan itu. Kelompok itu menganggap mereka sebagai musuh dan bersumpah akan terus menyerang orang-orang yang bukan muslim di tanah Pakistan.

Umat Kristiani Pakistan memprotes aksi bom bunuh diri yang terjadi di sebuah gereja di Lahore, Pakistan, Minggu (22/9).

Perdana Menteri mengatakan, "teroris tidak memiliki agama dan serangan terhadap orang tidak berdosa bertentangan dengan ajaran Islam dan semua agama", kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Militan Sunni sering menyerang sasaran-sasaran yang mereka anggap sesat, termasuk orang Kristen, Sufi dan Syiah. Serangan terhadap tempat Kristen terjadi secara sporadis di Pakistan, namun pemboman Minggu itu merupakan yang paling keras dalam catatan sejarah terakhir.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.


Komisi AS tentang Kebebasan Beragama Internasional telah memperingatkan bahwa risiko bagi kaum minoritas Pakistan telah mencapai tingkat krisis. Tahun 2010, seorang perempaun Kristen dijatuhi hukuman mati karena dakwaan penghujatan. Tahun 2009, di kota Gojra, massa membakar 77 rumah dan menewaskan tujuh orang setelah ada rumor bahwa sebuah kitab suci Alquran telah dinodai.Tahun lalu seorang gadis muda Kristen mendekam tiga minggu di penjara setelah dituduh menghujat. Kasusnya kemudian dicabut tapi gadis itu berserta keluarganya telah bersembunyi sejak itu karena takut akan keamanan nyawa mereka. Pada 2001, 17 orang Kristen tewas dalam serangan terhadap sebuah gereja di Bahawalpur.

All Saints Church, sebuah gereja batu putih bersejarah yang terletak di Peshawar.

Recent Post