Latest News

Thursday, December 12, 2013

Pemberontak Suriah Culik 12 Biarawati Ortodoks untuk Dijadikan Perisai Manusia

Para pemberontak Suriah ingin menjadikan para biarawati yang "diculik" dari biara mereka di Maalula di utara Damaskus sebagai perisai manusia.
 
DAMASKUS, KOMPAS.COM � Para pemberontak Suriah ingin menjadikan para biarawati yang "diculik" dari biara mereka di Maalula di utara Damaskus sebagai perisai manusia, demikian laporan harian pro-rezim, Al-Watan, Rabu (4/12).

Para pemberontak membawa belasan biarawati Suriah dan Lebanon dari Maalula ke daerah terdekat yang berada di bawah kendali para pemberontak setelah menguasai kota Kristen bersejarah itu Senin malam. Namun, tidak segera jelas apakah para biarawati telah diculik atau dipindahkan demi keselamatan mereka sendiri.

"Pasukan tentara Suriah mulai berdatangan di daerah Maalula untuk memulihkan keamanan, setelah ratusan pemberontak menimbulkan kekacauan di kota itu. Mereka masuk lewat pegunungan dan menculik 12 biarawati Suriah dan Lebanon lalu membawa mereka ke Yabrud," sebuah kota yang dikuasai pemberontak di timur laut Maalula, lapor Al-Watan.

"Para teroris itu ingin menjadikan mereka sebagai tameng manusia," tambah koran tersebut.

Yabrud merupakan sasaran berikutnya para loyalis militer di Qalamoun, sebuah wilayah pegunungan di utara Damaskus yang strategis karena letaknya yang dekat dengan rute penyelundupan di perbatasan Lebanon dan jalan utama yang menghubungkan ibu kota provinsi Homs.

Laporan Al-Watan itu muncul sehari setelah suster superior biara Saydnaya di Provinsi Damaskus, Fibronia Nabhan, mengatakan, dia telah berbicara dengan rekannya di  Maalula, yang mengonfirmasi bahwa para biarawati itu telah berada di Yabrud.

Suster superior di Maalula, Pelagia Sayyaf, mengatakan, "Dia dan 11 biarawati lainnya, yang didampingi tiga pelayan muda, ditempatkan di sebuah rumah di Yabrud dan tidak ada yang mengganggu mereka, " ujar Nabhan.

Hari Rabu, Paus Fransiskus mengajak umat Katolik untuk berdoa bagi para biarawati itu. "Saya mengajak Anda semua untuk berdoa bagi para biarawati dari biara Ortodoks Yunani dari St Takla Maalula, Suriah, yang telah dipaksa pergi oleh orang-orang bersenjata dua hari lalu," kata Fransiskus kepada khalayak di Lapangan Santo Petrus. "Kita berdoa untuk para biarawati itu dan untuk semua korban penculikan dalam konflik," katanya. 
 
Seorang biarawati Kristen Ortodoks Suriah sedang menyalakan lilin di biara yang terletak di desa Mar Takla, sebelah utara Damaskus, pada 24 Desember 1998.
 

Wednesday, December 11, 2013

Paus Fransiskus Terpilih Jadi 'Person of the Year 2013' Versi Majalah "Time"


NEW YORK, KOMPAS.com � Majalah Time, Rabu (11/12/2013), akhirnya menobatkan Paus Fransiskus sebagai "Person of The Year" (Tokoh Tahun Ini) dengan alasan selama sembilan bulan "berkuasa", pemimpin Gereja Katolik sedunia itu menjadi suara baru hati nurani.

"Paus Fransiskus mendekatkan institusi kepausan ke masyarakat, mendorong gereja terbesar di dunia ini mampu menghadapi kebutuhan mendasarnya, serta menyeimbangkan penghakiman dengan kasih. Maka, Paus Fransiskus dinobatkan menjadi 'Tokoh Tahun Ini' majalah Time," kata Editor Pelaksana Time, Nancy Gibbs.

"Sangat jarang seorang 'pemain' baru di panggung dunia langsung mendapatkan perhatian sebesar dan secepat Paus Fransiskus," sambung Nancy.

Selama sembilan bulan menduduki takhta kepausan, Nancy melanjutkan, Paus Fransiskus berhasil menempatkan dirinya di pusat pembicaraan dunia.

"Paus selalu menjadi pusat perbincangan mengenai kaya dan miskin, keadilan, transparansi, modernitas, globalisasi, peran perempuan, hakikat pernikahan, hingga nafsu kekuasaan," ujar Nancy.

Di peringkat kedua, majalah Time memilih pembocor data intelijen AS Edward Snowden yang kini mendapatkan suaka sementara di Rusia.

Sementara di dalam daftar finalis terdapat nama-nama tenar, seperti Presiden Barack Obama, Presiden Iran Hassan Rohani, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dan penyanyi pop Miley Cyrus.

Majalah Time sudah menggelar pemilihan Tokoh Tahun Ini sejak 1927. Pemilihan tokoh murni berdasarkan penilaian tim editor Time yang yakin tokoh itu�baik atau buruk�sangat memengaruhi pemberitaan selama satu tahun.

Sementara itu, dalam versi pilihan pembaca yang sudah ditutup pekan lalu, Tokoh Tahun Ini versi pembaca majalah Time jatuh ke tangan Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdul Fattah al-Sisi. 


Tuesday, December 10, 2013

Karena Menggunakan Kubah yang Mirip Masjid, Gereja Katedral St Yoseph Pontianak Didemo FPI


Sedikit terhenyak dan mengernyitkan dahi ketika membuka beranda facebook-ku. Ada salah satu sahabat yang mengirimkan berita FPI mempermasalahkan pembangunan Katedral Pontianak. Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa FPI Kalimantan mempermasalahkan bangunan gereja tersebut karena meniru gaya bangunan Masjid. Karena penasaran, saya pun meluncur ke TKP. Ternyata saya dibawa masuk ke Grup Dukungan untuk FPI �Indonesia tanpa JIL�.

Betapa kaget saya ketika membaca kalimat kedua dalam thread tersebut �Islam Tidak Akan Pernah Mencari Masalah Kalau Musuhnya Tidak Cari Gara-Gara!!!� Sebuah kalimat yang luar biasa. Saya memiliki banyak sahabat Muslim. Tetapi, dari sahabat-sahabat tersebut saya banyak berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai perilaku beragama. Apakah umat Katolik telah dianggap sebagai musuh karena mencari gara-gara dengan membangun gereja berkubah?

Karena penasaran, akhirnya saya mencari banyak informasi tentang hubungan kubah yang menghiasai bangunan gereja. Saya pun berselancar mencari informasi lebih jauh.

Pada mulanya seluruh Gereja Katedral mulai dari Siria, Mesir, Yunani hingga Roma pasti menggunakan kubah, dan kubah memang pertama kali digunakan oleh orang beragama yang tempat ibadatnya disebut gereja, mengapa?

Karena kubah pada mulanya bernilai sebagai mahkota apostolik atau mahkota uskup atau paus yang disebut "chiara" dalam bahasa Latin. Setiap mahkota apostolik patriark, uskup dan paus pasti berbentuk kubah, oleh sebab itu gereja katedral memang seharusnya berkubah.

Setiap mahkota apostolik patriark, uskup dan paus pasti berbentuk kubah, oleh sebab itu gereja katedral memang seharusnya berkubah.

Memang pada arsitektur tradisi Romawi yang saat ini berkubah hanya beberapa terutama Gereja Basilika baik St. Yohanes Lateran maupun St. Petrus. Tetapi arsitektur Gereja-Gereja Timur Apostolik masih mempertahankan pemasangan kubah dalam pembangunannya.

Dalam penelusuran tersebut, saya menyimpulkan bahwa model kubah sudah ada jauh sebelum Islam berdiri. Soal kapan persisnya, tinjauan historis bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahuinya. Ada beberapa diskusi dan pendapat soal kapan pertama kali model kubah muncul dalam khasanah arsitektur.

Dengan demikian, menjadi aneh ketika bangunan gereja Katedral Pontianak yang mengadopsi model kubah diklaim sebagai meniru kubah Masjid. Sementara, bangunan masjid pertama yang menggunakan model kubah adalah Masjid Ummar di Yerusalem. Masjid ini dibangun saat khalifah Abdul Malik berkuasa (685-688). Klaim tersebut menjadi aneh ketika model kubah sendiri sudah ada lebih dahulu. Model kubah sendiri tidak hanya digunakan untuk bangunan gereja, tetapi juga dipakai untuk bangunan yang lain.

Kiranya sebuah bukti historis tersebut sudah meruntuhkan klaim bangunan gereja Katedral Pontianak meniru gaya bangunan Masjid. Sejarah telah membuktikan bahwa model kubah telah lebih dahulu digunakan. Sejarah tidak pernah bohong, kecuali sejarah itu telah dibelokkan untuk kepentingan tertentu.

Bagaimana mungkin sesuatu yang sudah ada meniru sesuatu yang belum ada? Hanya dengan berpikiran jernih dan luas, maka kita akan mampu melihat sebuah persoalan dengan lebih arif.



Gereja Katedral St Yoseph Pontianak dalam proses pembangunan

Friday, November 15, 2013

Patung Yesus Berdiri Tegak Meski Dihantam Topan Haiyan

Di antara pohon-pohon yang hancur akibat Topan Haiyan, patung Yesus kokoh berdiri tanpa goresan sedikitpun.

MANILA - Sebuah patung Yesus yang diperkirakan mencapai tinggi hingga dua lantai gedung, tetap berdiri kokoh di saat Topan Haiyan melanda Filipina. Ini adalah keajaiban lain yang terjadi di saat bencana dahsyat itu melanda.

Patung Yesus itu berdiri tegak di tengah kehancuran yang terjadi di sekelilingnya usai topan menghantam. Tampak patung itu seperti memberi berkah kepada para korban akibat Topan Haiyan.

Menurut CNN, Kamis (14/11/2013), patung itu ditemukan di Kota Tanauan. Jelas sekali patung itu tidak tersentuh sama sekali oleh Topan Haiyan yang melanda dengan kecepatan mencapai 315 kilometer per jam, Jumat 8 November 2013.

Baca juga: Gereja Katolik Dibakar Orang Tak Dikenal, Salib Yesus Utuh Tak Tersambar Api

Keajaiban berbau religi beberapa kali terjadi di saat sebuah wilayah yang dilanda bencana. Sebelumnya pada guncangan gempa di Filipina Oktober 2013, dua buah patung Bunda Maria juga tidak mengalami kerusakan sama sekali.

Kekuatan Topan Haiyan memang dahsyat. Bahkan kuatnya hembusan angin membuat puluhan ribu bangunan dilaporkan hancur, khususnya di Tacloban yang menjadi wilayah paling parah dihantam topan. 600 ribu warga pun terpaksa mengungsi akibat bencana ini.

Jumlah resmi korban tewas akibat Topan Haiyan terus bertambah. Pemerintah Filipina menyatakan korban tewas kini bertambah menjadi 2.275 jiwa
. Selain korban tewas, jumlah korban terluka dilaporkan mencapai 3.655 jiwa dan 80 lainnya hilang.

Proses penyelamatan besar-besaran terhadap korban selamat masih terus berlanjut. Namun masih banyak wilayah yang belum tersentuh oleh tim penyelamat, mengingat beratnya medan.

Presiden Aquino pun menetapkan status darurat bencana dan mengerahkan prajurit Filipina ke Tacoblan untuk mencegah penjarahan. Penerapan status darurat itu amat penting untuk mempermudah pengerahan bantuan kepada warga yang terkena imbas topan.

Sumber :  http://international.okezone.com/read/2013/11/14/411/896692/patung-yesus-berdiri-tegak-meski-dihantam-topan-haiyan

Wednesday, November 13, 2013

Paus Francis & Puluhan Ribu Katolik Doakan Korban Topan Haiyan Filipina


Bencana Topan Haiyan yang memporak-porandakan Filipina mendapat perhatian dunia. Berbagai organisasi bangsa termasuk PBB dan Uni Eropa menggalang bantuan untuk para korban yang diperkirakan mencapai 10 ribu orang itu.

Paus Francis juga menyampaikan kesedihan yang mendalam atas bencana itu dan akan meminta umat Katolik memberi bantuan nyata. Dia akan memimpin 60 ribu umat untuk berdoa bagi Filipina yang mayoritas warganya beragama Katolik itu. "Sangat berduka, ada banyak, banyak sekali korban dan kerusakan yang parah," ujarnya.

Dengan dipimpin oleh Paus Francis, puluhan ribu orang di Vatikan mendoakan korban badai topan Haiyan di Filipina. Paus mengajak mereka untuk merenungkan kedahsyatan bencana tersebut dan banyaknya jumlah korban yang berjatuhan.

Doa tersebut diselenggarakan di Lapangan Santo Petrus dan diikuti oleh puluhan ribu turis, peziarah, dan warga Roma pada Minggu (10/11). Paus berharap masyarakat Filipina dan negara-negara sekitar dapat merasa dekat dengannya. Paus juga mengajak pendoa untuk memberikan bantuan yang konkret bagi korban badai.

Topan Haiyan telah menerjang negara kepulauan Filipina selama 2 hari. Sampai berita ini diturunkan korban tewas di salah satu kota, yakni Tacloban, saja sudah mencapai 10.000 jiwa.

Filipina adalah negara dengan jumlah penganut Katolik terbesar di Asia. Masyarakat Filipina sendiri merupakan salah satu komunitas imigran terbesar di Roma.

Filipina benar-benar luluh lantak akibat salah satu topan terkuat sepanjang sejarah ini. Sebastian Rhodes Stampa, kepala PBB untuk Disaster Assessment Coordination Team, mengklaim bahwa dampak dari badai ini hampir serupa dengan tsunami Samudera Hindia tahun 2004 silam. Mari kita turut serta menaikkan doa bagi para korban dan para penyalur bantuan yang bekerja keras di sana.


Gereja Katolik Filipina untuk sementara menjadi tempat pengungsian korban topan Haiyan :



  

Sunday, November 10, 2013

Romo Bagya Ditonjok Saat Bagikan Komuni, Hosti Berjatuhan


Sesawi.Net - Kabar memprihatinkan berhembus dari Yogyakarta, tepatnya dari Gereja Santo Yusup Bintaran. Ketika tengah sibuk membagikan komuni saat misa hari Sabtu (9/11) petang kemarin, tiba-tiba datang orang yang tidak dikenal dan langsung menonjok dari belakang dengan sabetan tangannya (digablok) dan pukulan sabetan tangan itu langsung mendarat di punggung Romo Subagya Pr hingga menyebabkan beliau jatuh tersungkur.

Hosti yang terdapat dalam sibori di tangan Romo Bagya langsung jatuh berhamburan di lantai Gereja. Umat pun sangat terkejut dan sontak langsung �bereaksi� mengamankan orang yang berbuat tidak sepantasnya di Gereja Santo Yusup Bintaran ini.

Dari perbincangan Romo Aloysius Budipurnama Pr dari Paroki Kebon Dalem Semarang dengan Romo Bagya Pr, informasi yang tertulis di media sosial Keuskupan Agung Semarang (KAS) menyebutkan beberapa fakta berikut ini.
  • Pelaku tindak yang sangat tidak terhormat ini diketahu bernama Sapta
  • Pelaku berasal dari Prawiradirjan, Yogyakarta
  • Saat terjadi insiden di TKP, pelaku memakai kaos T-Shirt bergambar Amien Rais.

Begitu insiden terjadi dan pelaku diamankan petugas tata tertib Gereja, yang bersangkutan segera dibawa ke Polsek Mergangsan, Yogyakarta untuk investigasi insiden dan �proses verbal�. 

Usai misa selesai dan ketika keadaan sudah menjadi tenang, Romo Bagya Pr segera dibawa ke RS Panti Rapih Yogyakarta untuk mendapatkan visum.

Ternyata Pelaku Penonjokan Itu Terganggu Jiwanya

Dari pembicaraan telepon Romo Aloysius Budi Purnama Pr dengan Romo Bagya Pr, ada informasi valid yang menyebutkan bahwa pelaku bernama Sapta ini ternyata secara psikis dan emosional dalam kondisi kejiwaan yang tidak sehat.

�Pernah dua kali dirawat  di sebuah rumah sakit jiwa di kawasan Pakem,� kata Romo Budipurnomo Pr  menjawab Sesawi.Net hari Minggu (10/11) malam. 

Yang bersangkutan pernah menjadi pasien dua kali di sebuah rumah sakit jiwa di Pakem, Yogyakarta.

Ketegangan dan kemarahan umat Katolik di Gereja Santo Yusup Bintaran pun menjadi reda, setelah mengetahui �pelecehan agama� ini terjadi karena pelaku dalam kondisi kejiwaan yang tidak stabil alias gila. 



Keluarga Pelaku Penonjokan Sudah Minta Maaf

Menurut penuturan Romo Willem Pau Pr, mantan Ketua Komsos Keuskupan Agung Semarang kepada Sesawi.Net, keluarga pelaku dengan itikad sangat baik sudah datang mengunjungi Gereja Santo Yusuf Bintaran dan bertemu dengan Romo Bagya Pr di Pasturan.

�Tujuannya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas �ulah� tak terduga dari Sapta,� kata romo diosesan (praja) KAS putra asli Magelang ini.

Keluarga juga mohon diberikan pengampunan yang sebesar-besarnya dari segenap Umat Katolik Paroki Bintaran atas �ulah� tak terduga itu. �Dan Romo Bagya Pr pun dengan jiwa besar juga sudah memaafkannya,� sambung romo pecinta musik ini.

Menurut penuturan keluarga, Sapta �sang pelaku penggamblogan itu� memang sudah pernah dua kali dirawat intensif di sebuah rumah sakit jiwa di kawasan Pakem, Yogyakarta Utara. Niat keluarga untuk mengirim Sapta kembali ke Pakem untuk perawatan lebih lanjut terhalang oleh kendala finansial.

Romo Willem Pau juga menegaskan, insiden ini sama sekali tidak ada unsur pelecehan agama. Kaos yang dipakai dengan gambar Amien Rais sama sekali juga tidak mencerminkan kaitan �ideologi politik� apa pun. �Ya sekedar baru memakai sebuah kaos T-Shit dengan kebetulan juga gambarnya begitu saja,� tegas Romo Willem Pau Pr.

Wednesday, October 30, 2013

Penampakan Yesus dan Bunda Maria di Google Earth


WALENSEE - Gambaran seperti sosok Yesus dan Bunda Maria muncul di Google Earth. Figur Yesus dan Bunda Maria itu terlihat seperti berada di atas awan.

Gambar menakjubkan yang terlihat di layanan pencitraan satelit itu menunjukkan sang Mesias didampingi oleh ibunya Bunda Maria, seperti dilansir situs mirror.co.uk, Selasa (29/10).

Sosok yang tampak lebih gelap, yang dikatakan sebagai Yesus dapat dilihat di sebelah kiri. Sementara sosok Bunda Maria, yang terlihat berwarna putih dan merah muda, berada di sebelah kanannya.

Figur Bunda Maria bahkan terlihat seakan diselubungi gaun yang melambai dengan kepala tertunduk dan posisi tangan seperti sedang berdoa.

Gambar itu tertangkap oleh Google Earth di atas sebuah kendaraan melaju dengan pencitraan di sepanjang jalan tol A5 di dekat Walensee, danau terbesar di Swiss.

Penampakan di era modern ini bukan kali pertama terjadi, sebelumnya sebuah awan berwarna jingga muncul di langit Florida Royal Beach, Amerika Serikat, beberapa jam setelah Paus Fransiskus terpilih.

Sebelumnya juga pernah terjadi pemandangan yang unik, ketika Paus Benediktus XVI memutuskan untuk mundur dari jabatannya, cuaca di Vatikan yang tadinya cerah menjadi mendung dan tiba-tiba petir menyambar kubah St. Peter Basilika.

Selain itu, Malaysia juga pernah dihebohkan oleh penampakan Bunda Maria. Sosok menyerupai Bunda Maria muncul di sebuah jendela di Rumah Sakit Sime Darby, di Kota Subang Jaya, Negara Bagian Selangor, Malaysia.

Apa makna dari penampakan-penampakan ini? Hanya Dia yang tahu.

FPI: Menolak Lurah Susan dan Lurah Grace Harga Mati! Lurah Grace No Comment


JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) menyatakan penolakan mereka terhadap kepemimpinan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli. Menurut FPI, daerah yang dipimpin Lurah Susan mayoritas berkeyakinan Islam sehingga tidak mungkin Susan mewakilkan aspirasi warga dalam kegiatan keagamaan.

"(FPI) Sangat menolak. Harga mati FPI Jaksel menolak keras adanya Lurah Susan," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Novel Bamu'min, Sabtu (26/10/2013).

Beberapa poin yang menjadi dasar penolakan Lurah Susan, lanjut Novel, yakni karena Lenteng Agung mayoritas didiami oleh umat Muslim. Selama ini, kepemimpinan lurah di sana belum pernah dipegang lurah yang beragama non muslim. "Karena memang belum pernah ada yang non Islam," katanya.

Ia menyangsikan kepemimpinan Susan dapat mewakili warga yang mayoritas Muslim. "Sangat tidak mungkin Lurah Susan dapat mewakili aspiratif warganya. Wanita sudah punya keterbatasan, apalagi non Muslim. Kita mau yang bisa di situ, turun langusung ke lapangan, ke masjid, karena di situ ada aktivitas pengajiannya," ujar Novel.

Selain menolak penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung, Front Pembela Islam (FPI) menyasar pemimpin perempuan lain yang merupakan non-muslim. FPI akan mengajukan protes penempatan Lurah Pejaten Timur, Grace Tiaramudi.

Seperti halnya Susan, Lurah Grace dianggap tak merepresentasikan warga di kelurahan yang dipimpinnya, yang mayoritas muslim. Menanggapi hal ini, Lurah Grace cuma berkomentar sederhana: "No comment!"

FPI menginginkan agar pemimpin setempat harus diterima oleh warga sekitar. Sedangkan Lurah Susan dan Grace tidaklah memiliki kriteria yang disematkan FPI. "Masak enak sih jadi pemimpin, tapi yang dipimpin menolaknya," kata Muchsin beretorika.

Di lain pihak, FPI berencana menggelar tablig rutin untuk membujuk warga menolak keberadaan Lurah Susan dan Grace. Kedua lurah itu memiliki agama berbeda dibanding mayoritas warga di wilayah mereka.

Adapun FPI juga bakal mendatangi Balai Kota pekan ini. Mereka akan mendemo Gubernur DKI Jakarta soal penempatan Lurah Susan dan Lurah Grace.

Monday, October 14, 2013

Malaysia Larang Warga Non Muslim Gunakan Kata "Allah", Allah Hanya Tuhan Milik Umat Islam

Pemerintah Malaysia (14/10) memutuskan bahwa Allah hanya Tuhan untuk umat Islam saja.

Kuala Lumpur - Pengadilan Malaysia memutuskan, Senin (14/10), bahwa Non Muslim tidak boleh menggunakan kata 'Allah' untuk menyebut Tuhan. Ini merupakan keputusan penting dalam sejarah Malaysia terhadap peristiwa yang telah memicu ketegangan umat beragama dan menimbulkan pertanyaan atas hak-hak minoritas di negara mayoritas Muslim.

Keputusan mutlak tiga hakim Muslim di pengadilan banding Malaysia itu membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah pada 2009 yang memungkinkan surat kabar Katolik The Herald versi bahasa Melayu menggunakan kata Allah. Kata Allah banyak digunakan orang Kristen di Malaysia dan telah terjadi selama berabad-abad silam.

Majelis hakim yang diketuai Hakim Mohammad Apandi Ali memutuskan kata "Allah" bukan merupakan bagian integral dari iman dan praktik agama Kristen. "Kami memutuskan bahwa tak ada pelanggaran hak-hak konstitusional dalam masalah ini," ujarnya.

"Kami tidak menemukan alasan mengapa sebuah surat kabar Katolik begitu kukuh menggunakan kata 'Allah' dalam penerbitan mereka. Penggunaan kata itu memunculkan kebingungan di kalangan masyarakat," sambungnya.

Sementara itu, editor surat kabar Katolik, The Herald, Lawrence Andrew mengatakan bahwa pihaknya akan terus berjuang dan berencana meneruskan putusan ini ke Pengadilan Federal Malaysia. "Kami sangat kecewa dan khawatir atas keputusan ini. Keputusan ini tidak realistis. Ini merupakan langkah mundur hukum dan hubungannya dengan kebebasan beragama kelompok minoritas," tutur Andrew.

Masalah penggunaan kata "Allah" ini sudah lama menjadi perselisihan di Malaysia. Sejumlah pengamat khawatir Pemerintah Malaysia kemudian juga akan melarang penggunaan kata "Allah" dalam Alkitab.

Perselisihan soal kata "Allah" ini muncul pada 2008 dan pada 2009. Saat itu Pengadilan Tinggi Malaysia membuat keputusan yang mendukung Gereja Katolik. Saat itu Pengadilan Tinggi Malaysia memutuskan bahwa "Allah" bukan milik umat Islam saja.

"Allah" berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti sebagai "Tuhan". Kata "Allah" juga sering digunakan dalam bahasa Melayu untuk menyebut Tuhan semesta alam. Akan tetapi pemerintah Malaysia mengecilkan peran Allah dari Tuhan semesta alam menjadi Tuhan bagi kaum Muslim saja.

Seperti dilansir dari arabnews, Selasa (15/10/2013), umat Kristen, Budha dan Hindu yang merupakan agama minoritas di Malaysia sering mengeluh bahwa pemerintah melanggar hak konstitusional mereka untuk menjalankan agama secara bebas. Hal tersebut langsung disangkal pihak pemerintah. Seperti diketahui, muslim adalah agama mayoritas di Malaysia dengan jumlah penganut mencapai 60 persen dari 28 juta penduduk negara tersebut.

Tuesday, October 8, 2013

Muslim Pakistan Gelar Aksi Rantai Manusia, Lindungi Gereja



VIVAnews - Umat Muslim Pakistan menyatakan komitmennya dalam melindungi umat Kristen agar mereka bisa beribadah dengan aman. Hal ini dilakukan serangan terhadap komunitas Kristen oleh teroris yang dianggap telah keluar dari ajaran Islam.

Diberitakan harian Pakistan Express Tribune Minggu kemarin, komitmen ini disampaikan Muslim di Lahore yang tergabung dalam organisasi "Pakistan for All". Mereka menyambangi gereja St. Anthony dan membentuk rantai manusia di sekeliling gereja tersebut, melindunginya.

Saat itu, di dalam gereja tengah dilakukan misa untuk mengenang mereka yang tewas dalam ledakan di Peshawar, September lalu. Ledakan di dalam gereja itu menewaskan 80 orang dan melukai 130 lainnya.

Serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Jundullah sebagai aksi balas dendam atas serangan drone AS yang menewaskan warga sipil. Mereka bertekad akan terus melakukan serangan jika AS masih menyerang mereka.

Kendati Taliban mengaku tidak berada di belakang serangan ini, namun mereka menyatakan mendukungnya.

Aksi kali ini adalah bentuk solidaritas mereka terhadap kaum minoritas dan perlawanan terhadap para ekstremis. Aksi ini diikuti oleh politisi, seniman, akademisi, anggota komunitas sipil dan pemuka agama.

Menurut mereka, serangan terhadap umat beragama lain bertentangan dengan ajaran Alquran dan sunnah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Para akademisi yang mengeluarkan pernyataan bersama menyatakan mengutuk serangan tersebut dan mengecam Taliban yang mendukung ledakan itu.

"Taliban yang mengatakan bahwa serangan ke gereja sesuai dengan prinsip Islam, jelas salah dan bertentangan dengan ajaran Islam. Islam melarang merusak tempat ibadah semua agama," ujar pernyataan tersebut.

Umat Kristen terdiri dari tiga persen populasi Pakistan yang berjumlah 180 juta orang. Mayoritas mereka tinggal di Punjab, salah satu provinsi terpadat dan terkaya di negara itu.


Sumber : http://dunia.news.viva.co.id/news/read/449810-muslim-pakistan-gelar-aksi-rantai-manusia--lindungi-gereja

Friday, October 4, 2013

Warga Kristen Bangladesh dipaksa tutup gereja dan masuk Islam


Pemerintah lokal di Desa Bilbathuagani, Kabupaten Tangail, Bangladesh, menghentikan pembangunan sebuah gereja di wilayah mereka dan memaksa umat Kristen di sana masuk Islam.

Pemerintah lokal juga memaksa mereka beribadah di masjid dan mengancam akan mengusir mereka jika tidak berpindah keyakinan, seperti dilansir christiantoday.com, Kamis (3/10).

Pembangunan gereja Tangail yang berlokasi sekitar seratus kilometer sebelah utara Ibu Kota Dhaka, itu dimulai sejak 8 September lalu. Gereja itu dibangun oleh sekitar 25 warga Kristen yang telah mengadakan rapat diam-diam selama tiga tahun.

Lima hari setelah gereja mulai dibangun, Kepala Desa Rafiqul Islam Faruk bersama sekitar dua ratus pengunjuk rasa berdemo memprotes pembangunan gereja itu.

Sehari kemudian warga Kristen dipanggil ke kantor kepala desa. Sekitar seribu warga muslim berkumpul di luar kantor desa.

Makrum Ali, 32, warga Kristen di desa itu mengaku dipaksa masuk Islam.

"Kepala desa dan imam masjid menanyai saya kenapa beragama Kristen. Jika saya tidak masuk Islam maka mereka akan memukuli saya, membakar rumah, dan mengusir saya," kata Ali. Karena ketakutan, dia pura-pura mengaku masuk Islam.

Monday, September 30, 2013

Hadirilah Konser Rohani Katolik di Solo, 12 November 2013


KONSER ROHANI KATOLIK (KRK) 2013
Mempersembahkan "BREAKTROUGH" Charity Worship Concert.


Hari, tgl : Selasa, 12 November 2013
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Diamond Convention Hall Solo - Jl. Slamet Riyadi No. 392 Solo

Turut menghadirkan :
>> JUDIKA SITOHANG
>> REGINA IDOL
>> LEA SIMANJUNTAK
>> HARVEY MALEHOLO
>> JOY TOBING

Kesaksian :
>> Anne Avantie

Didukung oleh :
>> TALENTA COMBO BAND
>> DIDIE SSS
>> CIELLO ( WORKSHIP LEADER )
>> PD KARISMATIK KATOLIK se-SOLO RAYA
>> VOCALISTA DIVINA

Harga tiket :
>> Rp 250.000
>> Rp 150.000
>> Rp 50.000
(Seluruh dana akan didonasikan untuk pelayanan Gereja Katolik kevikepan Surakarta)

Let's come and feel that you are closer with HIM...

Thursday, September 26, 2013

Dua Hari Setelah Membom Gereja, Pakistan Diguncang Gempa Dahsyat 350 Orang Tewas

Bom meledak di depan Gereja di Pakistan, 78 orang tewas
ISLAMABAD - Berita duka kembali menyelimuti Pakistan, pada hari Minggu (22/9), sebanyak 78 orang tewas dan sekitar 120 orang terluka saat sebuah bom bunuh diri meledak di gereja Protestan All Saints Church di Peshawar, Pakistan. Pemboman itu merupakan serangan paling mematikan terhadap umat Kristen di Pakistan, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.



Gempa 7.8 SR memporakporandakan Pakistan pada Selasa (24/9).
Dua hari setelah kejadian itu, negeri itu diguncang gempa berkekuatan 7,8 SR yang melanda Provinsi Balochistan di barat daya Pakistan pada Selasa (24/9/2013). Akibat kuatnya getaran gempa, 20.000 rumah tempat bernaung 300.000 warga di enam distrik hancur, rata dengan tanah.

Korban tewas terus bertambah, data terakhir yang diterima sebanyak 350 orang meninggal dunia dan 500 lainnya terluka, lapor Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Balochistan, hari Kamis (26/9).

Skala kerusakan yang ditimbulkan tergolong sangat luas, yakni mencakup 45 persen dari total luas negara itu. Wilayah terparah karena dampak gempa yakni Awaran, wilayah berpenduduk miskin dengan luas daerah 21.000 kilometer persegi.

Juru bicara pemerintah provinsi, Jan Muhammad Buledi, mengatakan dampak gempa dirasakan warga di distrik Awaran, Kech, Gwadar, Panjgur, Chaghi dan Khuzdar.

Sementara itu, pasukan militer beserta staf medis dengan dibantu enam helikopter, belum seluruhnya menjangkau daerah yang hancur akibat gempa. "Kita kesulitan mencapai daerah-daerah yang mengalami gempa," tutur Bulaidi.

Upaya penyelamatan korban terhalang medan yang sulit, dan jebakan militan separatis. Namun, sejak kemarin (25/9) tak kurang tujuh ton makanan dan satu ton obat-obatan dikirim ke lokasi bencana.

"Kita sangat memerlukan fasilitas medis dan tidak ada tempat untuk merawat warga yang mengalami luka-luka di beberapa rumah sakit setempat," kata Buledi, menambahkan ribuan orang menghabiskan malam di tempat-tempat terbuka.

Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/09/26/173481/Korban-Tewas-Gempa-Pakistan-Jadi-350-Jiwa

"Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu." (1 Korintus 3:17)

"Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu." (2 Tesalonika 1:6)

Tuesday, September 24, 2013

Berjuang 23 Tahun Dapatkan IMB, Gereja St Bernadet Tetap Digembok Warga

Sekelompok orang berdemonstrasi menentang pembangunan gereja St Bernadet di Ciledug, Tangerang, Minggu, 22 September 2013.
Tangerang Selatan - Mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB) setelah 23 tahun berjuang ternyata tidak menghentikan masalah yang dihadapi Paroki St Bernadet untuk mendirikan gereja bagi sekitar 11.000 jemaatnya.

�Sekelompok orang yang mengatasnamakan warga berdemonstrasi menentang pembangunan gereja kami hari Minggu pagi kemarin,� kata Pastor Paulus Dalu Lubur, Senin (23/9).

Ratusan orang mengenakan baju putih dan ikat kepala merah, Minggu (22/9), berdemonstrasi di depan lahan milik paroki di kompleks Tarakanita, Kelurahan Sudimara Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang Selatan, yang rencananya akan dibangun gereja untuk menampung 11.000 umat yang selama ini beribadah di enam tempat terpisah. Mereka menggembok paksa pagar gereja.

�Saya percaya mereka yang datang kemarin mayoritas, atau tidak seratus persen warga di situ. Kami sudah mendapatkan dukungan dari beberapa ustaz, haji, dan pemuka masyarakat di sekitar lokasi rencana pembangunan gereja,� kata Paulus. 

Sebelum demonstrasi hari Minggu, ada yang mengedarkan surat ajakan ke warga setempat untuk berdemo. Alasannya adalah rumah ibadah tersebut melanggar Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Menteri tentang Pendirian Rumah Ibadah, khususnya Pasal 13, terkait pendirian rumah ibadah yang harus didasarkan pada keperluan nyata dan berdasarkan komposisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat bersangkutan.

Pendemo juga menyatakan bahwa pembangunan gereja tersebut melanggar Pasal 14 dari SKB 2 Menteri tersebut tentang dukungan minimal 60 warga yang disahkan oleh lurah. Mereka juga mempermasalahkan penggunaan aula di kompleks Tarakanita sebagai tempat peribadatan sementara, serta mengkhawatirkan kemungkinan Kristenisasi bila gereja tersebut didirikan.

Terkait hal itu, Sekretaris Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Antonius Benny Susetyo mengatakan bahwa gereja tersebut sudah mendapatkan IMB pada 11 September 2013 dan baru akan memulai pembangunan.

�Gereja baru saja mendapat IMB. Masyarakat sekitar sudah menyetujuinya. Kita berharap agar aparat keamanan memberi jaminan rasa aman,� kata Benny. 

Sambil menanti pembangunan gereja, umat Paroki St Bernadet beribadah di empat gedung yang berbeda pada hari Sabtu dan Minggu dan dua minggu sekali di dua rumah jemaat. Salah satu tempat ibadahnya adalah sebuah aula yang juga terletak di kompleks Tarakanita.

Selebaran profokatif yang mengajak warga setempat untuk ikut berdemo menentang pembangunan Gereja St Bernadette

Dipaksa Pindah

Kejadian ini adalah protes kedua setelah pada 2004 ketika umat Paroki St Bernadet dipaksa oleh massa intoleran pindah dari Sekolah Sang Timur di Ciledug. Masa intoleran menutup akses ke sekolah Sang Timur yang digunakan oleh Paroki St Bernadet untuk beribadah. Sampai saat ini akses jalan yang ditembok oleh warga belum dibuka.

Paulus mengatakan alasan penolakan tidak berdasar karena mayoritas warga di kompleks Tarakanita beragama Katolik. Namun demikian, pihak Paroki akan tetap mengupayakan membangun relasi baik dengan warga sekitar.

�Kami sedang melakukan bina lingkungan, jadi relasi baik terus dijalankan tidak sebatas untuk mendapatkan IMB saja,� kata Paulus.

Bonar Tigor Naipospos, wakil direktur Setara, mengatakan bahwa kelompok intoleran yang berdemo di St Bernadet adalah kelompok yang mobile, tidak menetap di sekitar paroki.

�Selalu mereka menggunakan isu Kristenisasi dengan memengaruhi orang bahwa kalau nanti ada gereja, orang-orang akan menjadi murtad atau pindah agama karena kegiatan-kegiatan sosial gereja. Kelompok ini bergerak ke berbagai tempat dan aktif mencari informasi gereja-gereja mana yang sedang memproses atau belum mendapatkan izin. Lalu mereka berdemo mengatasnamakan warga, meski warga lokalnya paling satu atau dua orang,� kata Bonar. 

Bonar mengatakan bahwa berkembangnya kasus-kasus intoleransi di Indonesia sejalan dengan pemerintah daerah yang kerap tidak bisa bersikap tegas terhadap kelompok intoleran. �Ditambah lagi, pemerintah pusat kerap melemparkan tanggung jawab dengan menyatakan bahwa pemerintah daerah yang harus aktif mencari solusi,� kata Bonar.

Sunday, September 22, 2013

Bom Bunuh Diri Meledak di Gereja Pakistan, 78 Orang Tewas

Bom meledak di depan Gereja di Pakistan, 78 orang tewas

ISLAMABAD � Sebanyak 78 orang tewas dan sekitar 120 orang terluka seketika saat sebuah bom bunuh diri meledak di gereja Protestan All Saints Church di Peshawar, Pakistan, Minggu (22/9). Pemboman itu merupakan serangan paling mematikan terhadap umat Kristen di Pakistan, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Seorang petugas gereja menyebutkan, pelaku bom bunuh diri adalah dua orang yang memasuki kompleks gereja. �Mereka masuk dari gerbang utama dan meledakkan diri di tengah-tengah jemaat", demikian pernyataan yang dimuat di website keuskupan.

Sebagian besar korban tewas adalah anggota paduan suara dan anak-anak yang menghadiri Sekolah Minggu. Ledakan dahsyat tersebut membuat bagian luar gereja hancur berpuing-puing. Kerumunan orang berhamburan dan berlumuran darah.

Uskup Agung Peshawar Humphrey S Peters menyatakan belasungkawa dan menyerukan doa duka cita. Ia juga mengutuk peristiwa itu. Dalam sebuah pernyataannya, Peters mengecam pemerintah setempat yang telah gagal total melindungi warga minoritas. Saat ini jumlah umat Kristiani di Pakistan hanya 3 persen dari total penduduk sebesar 197 juta jiwa itu.

Kelompok militan terkait Taliban, TTP Jundullah, mengklaim bertanggung jawab, beberapa jam setelah serangan itu. Kelompok itu menganggap mereka sebagai musuh dan bersumpah akan terus menyerang orang-orang yang bukan muslim di tanah Pakistan.

Umat Kristiani Pakistan memprotes aksi bom bunuh diri yang terjadi di sebuah gereja di Lahore, Pakistan, Minggu (22/9).

Perdana Menteri mengatakan, "teroris tidak memiliki agama dan serangan terhadap orang tidak berdosa bertentangan dengan ajaran Islam dan semua agama", kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Militan Sunni sering menyerang sasaran-sasaran yang mereka anggap sesat, termasuk orang Kristen, Sufi dan Syiah. Serangan terhadap tempat Kristen terjadi secara sporadis di Pakistan, namun pemboman Minggu itu merupakan yang paling keras dalam catatan sejarah terakhir.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.


Komisi AS tentang Kebebasan Beragama Internasional telah memperingatkan bahwa risiko bagi kaum minoritas Pakistan telah mencapai tingkat krisis. Tahun 2010, seorang perempaun Kristen dijatuhi hukuman mati karena dakwaan penghujatan. Tahun 2009, di kota Gojra, massa membakar 77 rumah dan menewaskan tujuh orang setelah ada rumor bahwa sebuah kitab suci Alquran telah dinodai.Tahun lalu seorang gadis muda Kristen mendekam tiga minggu di penjara setelah dituduh menghujat. Kasusnya kemudian dicabut tapi gadis itu berserta keluarganya telah bersembunyi sejak itu karena takut akan keamanan nyawa mereka. Pada 2001, 17 orang Kristen tewas dalam serangan terhadap sebuah gereja di Bahawalpur.

All Saints Church, sebuah gereja batu putih bersejarah yang terletak di Peshawar.

Recent Post