Latest News

Featured
Featured

Gallery

Technology

Video

Games

Recent Posts

Friday, July 22, 2016

Apakah Allah Orang Kristen Tiga Atau Satu ?


Trinitas
         
   Dogma yaag terbesar  dalam  Agama  Kristen,  baik  Protestan
   maupun  Katolik  adalah  tentang:  TRINITAS. Kepadanya semua
   ajaran dan dogma yang ditetapkan kemudian  tergantung.  Yang
   dimaksud dengan Trinitas ialah suatu kepercayaan bahwa Tuhan
   adalah satu dalam tiga  pribadi,  yakni  Allah  Bapa,  Allah
   Putera (anak) yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus.

   Dogma  tentang  Trinitas  baru  dirumuskan  dalam abad ke IV
   dalam suatu Konsili di Nicea. Konsili itu diikuti oleh  para
   Uskup, Theolog kenamaan dan banyak Sarjana Gereja. Keputusan
   Konsili itu dirumuskan dalam 12 Sahadat para Rasul, di  mana
   dirumuskan  bahwa  ketiga  pribadi dalam Allah yang satu itu
   adalah sejajar, walaupun digunakan istilah  Bapa  dan  Anak;
   Dalam  doa  litani  Umat Katolik sebutan Trinitas dirumuskan
   dengan kata-kata: "Allah Tritunggal Kudus  Tuhan  Yang  Maha
   Esa."

   Rumusan  Konsili  Nicea  abad  ke  IV  tentang  TRINITAS itu
   mendasarkan pada ucapan Yesus Kristus  sendiri  dalam  Injil
   Mateus  28:  19  "Karena  itu pergilah, jadikan semua bangsa
   murid-KU dan  baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak  dan
   Roh Kudus  "

   Tetapi  apakah benar bahwa ucapan Yesus itu dimaksudkan oleh
   Yesus sendiri untuk mengajar bahwa dalam Allah yang Esa  itu
   terdapat  tiga  pribadi, sebab Yesus sendiri secara explicit
   tidak pernah mengatakan hal itu.

   Apakah  pengakuan  orang   Kristen   tentang   Allah   tidak
   bertentangan   dengan  Ke-ESA-an  Allah  itu  sendiri?  Umat
   Eristen  sendiri  sulit  untuk  menjelaskannya;  karena  itu
   mereka  selalu  melarikan  diri  pada jawaban: misteri Tuhan
   yang sulit diungkapkan."  Bahkan  untuk  memperkuat  jawaban
   itu,  mereka  selalu  menceriterakan  kisah Agustinus, Uskup
   Hipo  yang  juga  pernah   mengalami   kebimbangan   tentang
   TRINITAS.   Untuk   memecahkan   hal   itu  Uskup  Agustinus
   berjalan-jalan di  tepi  laut.  Di  situ  Agustinus  bertemu
   dengan  seorang anak kecil yang sedang membuat sumur-sumuran
   dengan menggali pasir di  tepi  laut  itu.  Uskup  Hipo  itu
   bertanya:  "Untuk  apakah  sumur-sumur  itu,  nak?" Anak itu
   menjawab, "Saya akan memasukkan  semua  air  laut  ke  dalam
   sumur   ini."   Akhirnya,  Agustinus  mengambil  kesimpulan,
   misteri Tuhan adalah begitu luas  seperti  luasnya  samudera
   yang  tak  kelihatan  tepinya;  sedang  otak  manusia  hanya
   terbatas seperti sumur-sumuran yang dibuat oleh  anak  kecil
   itu.  Jadi  tidak  mungkin  kita dapat mengerti dengan jelas
   misteri Allah; oleh karena itu walaupun  Trinitas  merupakan
   hal yang sulit, terimalah saja seperti itu,

   Marilah  kita  membuka  halaman  pertama dari Al-Kitab, pada
   Kitab Kejadian (Genesis = Purwaning Dumadi) pada pasal  yang
   pertama.  Pada Kejadian 1:26, kita baca: Berfirmanlah Allah:
   "Baiklah Kita menjadikan manusia  menurut  gambar  dan  rupa
   Kita  "  Dalam  anak ayat yang sependek itu kita menjumpai 2
   kata "kita," sebagai kataganti untuk Allah. Bukankah  dengan
   kata "kita" terkandung pengertian ada lebih dari satu Allah?
   Mungkinkah kataganti untuk Allah memang dipakai kata "kita"?
   Tetapi  kalau  kita  membuka lebih lanjut pada Kejadian 1:29
   kita baca : Berfirmanlah Allah:  "Lihatlah,  AKU  memberikan
   kepadamu."  Mengapa  di  sini  dipakai  kata AKU untuk ganti
   Allah? Bukankah  dengan  melihat  kenyataan  ini  kita  bisa
   menarik  kesimpulan bahwa memang sungguh ada lebih dari satu
   Allah?

   Sekarang yang hendak kita persoalkan ialah Sabda Yesus  pada
   Injil  Mateus 28: 19; siapakah sebetulnya Bapa, Anak dan Roh
   Kudus seperti sabda Yesus dalam Mateus 28: 19? Sering  orang
   Kristen mengatakan bahwa pengertian Umat Islam tentang Allah
   masih kurang lengkap, sebab orang Islam hanya mengenal Allah
   Bapa  saja.  Baiklah,  kita  setuju saja dengan mereka bahwa
   yang kita imani sebagai Allah adalah Allah Bapa seperti yang
   diimani   oleh  orang  Kristen,  tetapi  siapakah  anak  dan
   siapakah Roh Kudus?

   Kalau kita membaca seluruh isi Perjanjian Lama,  maka  semua
   Nabi  dan  orang  Kudus  pada waktu itu disebut sebagai Anak
   Allah. Bahkan oleh Yesus sebutan "Anak Allah" itu  diperluas
   bagi  mereka  yang membawa damai. Dalam kotbah di bukit yang
   kemudian  terkenal  dengan  Delapan  Sabda   Bahagia   Yesus
   bersabda:  "Berbahagialah  orang  yang membawa damai, karena
   mereka akan disebut anak-anak Allah" (Mateus 5: 9).

   Jadi jelas bahwa sebutan Anak Allah bukan  monopoli  pribadi
   Yesus  sendiri,  tetapi  untuk  semua  Nabi  dan mereka yang
   membawa damai,  Yesus  sendiri  dalam  Mateus  6:9  mengajar
   murid-murid-NYA  sebuah  doa  yang kemudian menjadi terkenal
   dengan  sebutan:  "DOA  BAPA  KAMI."  Dalam  doa  itu  Yesus
   mengajar  kepada kita agar menyebut "Bapa" kepada Allah yang
   ada di Surga. Hal ini nyata juga kalau kita perhatikan sabda
   Yesus  pada Mateus 15: 13. Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang
   ditanam Bapa-Ku" Dalam ayat itu Yesus menyebut Allah  dengan
   perkataan  Bapa-KU, sedang di ayat lain Yesus menyebut Allah
   dengan  perkataan  Bapa-mu  (Mateus  10:20).  Yesus  sendiri
   rupanya   lebih   senang  dengan  predikat  "Anak  manusia."
   (Periksalah Injil Mateus pasal 16 keseluruhan).

   Sekarang siapakah Roh Kudus itu? Untuk itu Yesus menjelaskan
   sebagai berikut: "AKU (Yesus) akan minta kepada Bapa, dan IA
   akan memberikan kepadamu seorang Ponolong yang lain,  supaya
   IA  menyertai  kamu,  yaitu Roh Kebenaran (Injil Yohanes 14:
   16). Jadi Penolong yang akan datang adalah seorang (tentunya
   seorang  manusia).  Sedang sesuatu disebut Roh ialah jika ia
   sudah mati atau belum lahir. Jadi  jelaslah  bahwa  Penolong
   yang  dijanjikan  Yesus  adalah  seorang  yang  belum lahir.
   Siapakah dia? Mungkinkah Paulus? Baiklah, hal ini akan  kita
   tinjau lebih lanjut.

   Bila  kembali kepada ucapan Yesus pada Mateus 28: 19: ", dan
   baptislah mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  "
   Apakah  artinya  baptis?  Orang Yahudi mempunyai kepercayaan
   bahwa Allah akan menyelamatkan setiap manusia.  Tetapi  dari
   fihak  manusia ada yang menerima penyelamatan dari Allah dan
   ada yang tidak mau. Mereka yang  mau  menerima  penyelamatan
   itu  diharuskan  bertobat,  dan  sebagai  tanda tobat mereka
   dibaptis. Upacara baptis biasanya dilakukan di sungai dengan
   mencelupkan  kepala  mereka  ke  dalam  air.  Upacara baptis
   sekarang diteruskan oleh semua Gereja  Kristen  dan  Katolik
   sebagai  lambang  penerimaan mereka akan iman Kristen, hanya
   caranya yang  berbeda.  Ada  Gereja  yang  membaptis  dengan
   betul-betul   mencelupkan  kepala  calon  baptis  di  sebuah
   sungai, ada yang  hanya  mencucurkan  air  pada  salah  satu
   bagian tubuh yang biasanya adalah kepala.

   Upacara   baptis   itu  kemudian  diakui  sebagai  Sakramen.
   (Sakramen  =  setiap  ucapan  dan   perbuatan   Yesus   yang
   mendatangkan Rahmat). Jadi dapatlah disimpulkan bahwa baptis
   ialah tanda bahwa manusia  itu  telah  diselamatkan,  karena
   menurut   kepercayaan   umat  Kristen  pada  waktu  sekarang
   dibaptis (= dipermandikan) semua dosanya dihapus.

   Jadi ucapan Yesus dalam  Mateus  28:  19:  "  dan  baptislah
   mereka  dengan  nama  Bapa  dan Anak dan Roh Kudus, dapatlah
   diartikan, " selamatkanlah mereka dengan nama (ajaran) Allah
   dan  seorang  nabi  dan  lebih-lebih ajaran seorang penolong
   yang datang sesudah Yesus."

   Tetapi  siapakah  "Penolong  yang  datang  sesudah   Yesus?"
   Pauluskah?  Karena  Paulus  adalah  seorang  pembaharu  yang
   datang sesudah Yesus. Pada peninjauan lebih lanjut kita akan
   membahas siapakah Penolong itu.


 --------------------------------------------------------------------------------
Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto
Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


Siapakah Sebetulnya Juru Selamat Dunia?


Siapakah Sebetulnya Juru Selamat Dunia?
 
   Bangsa Yahudi/Israel mempunyai keyakinan bahwa Juru  Selamat
   Dunia  adalah keturunan Ibrahim dan juga keturunan Daud, hal
   ini berarti Juru Selamat Dunia adalah keturunan Ibrahim dari
   garis   Ishak  bukan  dari  garis  Ismail.  Tetapi  ternyata
   keyakinan itu sendiri disangkal oleh Yesus sendiri.
 
   Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul,  Yesus  bertanya
   kepada  mereka,  kata-Nya: "Apakah pendapatmu tentang Mesias
   (Juru  Selamat)?"   "Anak   siapakah   Dia?"   Kata   mereka
   kepada-Nya:  "Anak  Daud."  Kata  Yesus kepada mereka: "Jika
   demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
   Dia  Tuhan-nya,  ketika  ia  berkata:  Tuhan telah berfirman
   kepada  Tuhan-ku:  duduklah  di  sebelah   kanan-Ku   sampai
   musuh-musuh-Mu  kutaruh  dibawah  kaki-Mu.  Jadi  jika  Daud
   menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia  anaknya  pula?"
   Tidak   ada   seorangpun   yang  berani  menanyakan  sesuatu
   kepada-Nya" (Mateus 22: 41-46).
 
   Untuk mengklaim  bahwa  Juru  Selamat  Dunia  adalah  Bangsa
   Yahudi/Israel maka Mateus tidak segan-segan untuk memaksakan
   silsilah  Yesus  menjadi  sedemikian  rupa,  sehingga  Yesus
   menjadi  "Anak  Ibrahim,  Anak  Daud." Tetapi jika ada bukti
   bahwa Yesus memang benar  Anak  Daud,  namun  kenyataan  ini
   tidak  bisa  membuktikan  bahwa  Dia  adalah  Mesias, karena
   terhadap itu Yesus bahkan telah membantahnya.
 
   Yesus memang Mesias tetapi hanya untuk Bangsa  Israel  saja.
   Pada  suatu  hari  Yesus  bertanya  kepada  murid-murid-Nya:
   "Menurut kamu, siapakah Aku?" Jawab  Petrus:  "Messias  dari
   Allah." Dalam sejarah umat manusia telah beberapa saja Tuhan
   mengirim Nabi kepada Bangsa Israel, tetapi ternyata  seperti
   Yesus  sering-kali ucapkan bahwa Bangsa Israel adalah bangsa
   yang tegar hati; maka untuk itulah  kiranya  Tuhan  mengirim
   Nabi  Bangsa  Israel,  Nabi  yang  terbesar  dari  nabi-nabi
   sebelumnya agar bangsa Israel menjadi  selamat.  Jadi  Yesus
   memang   Juru   Selamat  Bangsa  Israel.  Kita  tidak  boleh
   menyangkal kenyataan ini, sebab setiap orang  yang  mengakui
   Yesus  di  depan  manusia  akan  diakui  juga  oleh Yesus di
   hadapan Tuhan, dan barang siapa  yang  menyangkal  Yesus  di
   hadapan   manusia  akan  disangkal  Yesus  dihadapan  Allah.
   (Mateus 10: 32-33). Alhamdulillah, Umat Islam bukan termasuk
   Umat  yang menyangkal Yesus Umat Islam mengakui bahwa beliau
   adalah Utusan  Allah,  Nabi  Besar  dari  deretan  Nabi-Nabi
   sebelumnya.
 
   Rupanya  karena  Bangsa  lsrael memang merupakan bangsa yang
   tegar  hati  sampai-sampai  Yesus  bersabda:  "Aku   berkata
   kepadamu,  bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan
   akan diberikan kepada suatu bangsa  yang  akan  menghasilkan
   buah Kerajaan Allah" (Mateus 21: 43)
 
   Bangsa  apa yang dimaksud oleh Yesus? Janji Tuhan akan tetap
   terlaksana.  Demikian  juga  janji  Tuhan  kepada   Ibrahim.
   Ibrahim  mempunyai  dua  orang anak, yaitu Ishak dan Ismail.
   Keduanya menurunkan bangsa yang besar, ialah  Bangsa  Israel
   dan  Bangsa  Arab.  Jadi  jika  Kerajaan diambil dari bangsa
   Israel, maka akan lebih mudah masuk pada akal jika  kemudian
   diserahkan  kepada Bangsa Arab. Jadi akan masuk diakal jikBa
   Juru Selamat  Dunia  akan  lahir  dari  Bangsa  Arab,  yakni
   keturunan Ibrahim dari garis Ismail. Apakah hal ini mungkin?
 
   Dalam  Mateus  21:  42  dan  juga  Mazmur  118:  22-23, kita
   membaca: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
   menjadi batu penjuru; hal itu terjadi dari fihak Tuhan suatu
   perbuatan ajaib di mata Kita. Apakah yang dimaksud batu yang
   dibuang  itu?  Dan apakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
   Atas  anjuran  dari  Sarah:  "Usirlah  hamba  perempuan  itu
   beserta  anaknya!"  (Kejadian  21  :  10)  maka Ibrahim lalu
   membuang Hagar dan Ismail. Bukankah hal itu jelas bagi kita,
   bahwa keturunan Ibrahim dari garis Ismail telah dibuang oleh
   Ibrahim sendiri sebagai tukang bangunan? Apakah batu penjuru
   itu?  Kita  tahu  bahwa semua orang Islam yang bersembahyang
   menghadap kepada penjuru yang samas yakni Ka'bah.
 
   Kita  kembali  kepada  pertanyaan  "Siapakah  Penolong  yang
   dijanjikan oleh Yesus yang datang sesudah beliau?"
 
   "  dan  baptislah  mereka  demi  nama  Bapa dan Anak dan Roh
   Kudus" (Mateus 28: 19),  yang  dapat  kita  artikan:  "  dan
   selamatkanlah  mereka  demi  nama  Tuhan, dengan ajaran para
   Nabi dan lebih-lebih ajaran Nabi sesudah Yesus "
 
   Siapakah Nabi sesudah Yesus? Ia adalah batu  yang  di  buang
   oleh  tukang  bangunan dan sekarang menjadi batu penjuru. Ia
   tentu harus keturunan Ismail.  Siapakah dia? Jawab-nya tidak
   ada  dua: Muhammad! Apakah Muhammad juru selamat dunia? "Ya,
   pasti."
 

 --------------------------------------------------------------------------------
Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto
Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977
 

Konferensi Uskup Nasional


Konferensi Uskup Nasional
         
   Walaupun  setiap Uskup langsung bertanggung jawab kepada Sri
   Paus dan daerahnya adalah otonom dan berdaulat penuh,  namun
   Uskup  yang  bertempat  tinggal  di  satu  negara  mempunyai
   persoalan yang sama dalam hal hidup  di  negara  yang  sama.
   Maka   Uskup-Uskup   tersebut  membentuk  suatu  Sekretariat
   Bersama yang untuk Indonesia disebut  MAWI,  singkatan  dari
   Majelis Agung Wali Gereja Indonesia berkantor di Jalan Taman
   Cut Mutiah No. 6 Jakarta.

   Ini bukan berarti bahwa MAWI  merupakan  lembaga  di  antara
   Paus  dan  Uskup.  Uskup  berdaulat penuh atas daerahnya dan
   setiap  5  tahun  sekali   masing-masing   Uskup   mempunyai
   kewajiban  menghadap  Sri Paus. Kunjungan wajib ini disebut
   "ad limina." Di Indonesia terdapat 33 orang  Uskup  sehingga
   dengan  demikian  dapat  dipastikan bahwa setiap tahun pasti
   ada Uskup dari Indonesia yang menghadap Paus.

   MAWI setiap takun mengadakan Konferensi Para Uskup, biasanya
   menjelang  akhir tahun. Selain membicarakan beberapa masalah
   juga dipilih Presidium MAWI yang baru. Presidium  MAWI  yang
   sekarang, diketuai oleh Yustinus Kardinal Darmoyuwono, Uskup
   Agung Semarang, dan  2  orang  Wakil,  yakni  Mgr.  Dr.  Th.
   Lumanauw  Pr.  Uskup  Agung  Ujung  Pandang dan Mgr. Donatos
   Djagom SVD, Uskup Agung Ende;  Sekretaris  Jenderal  dijabat
   oleh  Mgr. Dr. Leo Sukoto SJ, Uskup Agung Jakarta; Bendahara
   oleh Mgr. P.S. Hardjosoemarto, MSc. Uskup Purwokerto.

   Pekerjaan  Sekretariat  MAWI  dipimpin  oleh   seorang   Pro
   Sekretaris. Pada MAWI ada bagian-bagian yang mengurusi suatu
   masalah, yang  disebut PWI (Panitya Wali Gereja  Indonesia),
   misalnya   PWI   Sosial,  PWI  Liturgi,  PWI  Seminari,  dan
   lain-lain  yang  jumlahnya  disesuaikan  menurut  kebutuhan.
   Selain  itu  juga ada bagian-bagian seperti Bagian Keuangan,
   Bagian Pendidikan, dll.


 --------------------------------------------------------------------------------
Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto
Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


Apakah Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Uskup


Uskup
       
   Lain halnya dengan Kardinal, maka Uskup tidak boleh di sebut
   pembantu  Paus;  sebab  pada hakekataya Paus juga Uskup kota
   Roma. Dalam tradisi Gereja Katolik, maka setiap Uskup  harus
   sumpah setia dan tunduk dibawah pengganti Petrus yaitu Paus.

   Kita  mengenal  istilah  Uskup  Agung dan Uskup, seolah-olah
   Uskup Agung membawahi Uskup. Setiap Uskup (Uskup  Agung  dan
   Uskup  biasa)  bertanggung  jawab  langsung kepada Sri Paus,
   namun mereka adalah Kepala Daerah otonom. Memang Uskup Agung
   merupakan  koordisnator para Uskup di dalam wilayah Propinsi
   Gerejani

   Jika suatu daerah dinilai belum dewasa sehingga belum diberi
   pemerintahan  sendiri  (hirarkie gereja), maka di daerah itu
   belum ada Keuskupan Agung atau Keuskupan. Untuk daerah  itu,
   seperti Indonesia sebelum tahun 1961, dibentuk Vikariat atau
   Prefektur,  yang  dikepalai  oleh  seorang  yang  berpangkat
   Uskup.  Bedanya  Keuskupan (dan atau Keuskupan Agung) dengan
   Vikariat atau Apostolik ialah:  bahwa  Uskup  yang  memimpin
   sebuah Keuskupan bertindak atas nama dirinya sendiri, sedang
   Uskup yang memimpin Vikariat Apostolik bertindak  atas  nama
   Sri Paus.

   Karena  pangkat  Uskup  harus  dikaitkan dengan nama daerah,
   maka Uskup yang tidak memimpin sebuah Keuskupan, yaitu  jika
   dia  memimpin  sebuah  Vikariat  atau  tugas  lain  misalnya
   sebagai Duta Besar, maka  dia  diberi  sebutan  tituler  dan
   dikaitkan  dengan  nama  daerah, yang biasanya daerah sebuah
   Keuskupan kuno yang sekarang telah musnah. Misalnya  sebelum
   tahun  1961,  belum  ada  Keuskupan  Agung  Jakarta yang ada
   Vikariat Apostolika de Jakartae; maka juga tidak  ada  Uskup
   Agung Jakarta; pimpinan Vikariat Jakarta diberi gelar: Uskup
   Agung tituler Trisaba mewakili Sri Paus memimpin Vikariat de
   Apostolika  de  Jakartae.  Semarang:  pada waktu Uskup Agung
   tituler   Danaba.   Purwokerto:   Uskup   tituler   Balburu.
   demikianlah,  keadaan  sebelum tahun 1961. Setelah pemberian
   hirarkie Gereja di Indonesia sesuai dengan Dekrit  Sri  Paus
   Acta  Apostolicae Sedis LIII hal. 244; tgl. 14 Januari 1961,
   maka lalu muncul Keuskupan Agung dan Keuskupan di Indonesia,
   maka  dengan  demikian  dikenal jabatan Uskup Agung Jakarta,
   Uskup Agung Semarang dan lain-lain.

   Uskup tituler juga diperuntukkan bagi Uskup yang tidak aktif
   lagi   menjalankan   fungsinya   sebagai   pemimpin   Gereja
   (pensiun), misalnya Mgr. Adrianus Djajaseputro S.J.  sewaktu
   memimpin  Vikariat  Jakartae  bergelar  Uskup  Agung Tituler
   Trisaba; dan sekarang setelah tidak memimpin Keuskupan Agung
   Jakarta  lagi,  maka  beliau  bergelar  Uskup  Agung tituler
   Bolsena. Pada waktu  Mgr.  Pius  Batubara  menjabat  sebagai
   Uskup  Muda/Uskup  Pembantu  Keuskupan  Agung  Medan  beliau
   bergelar: Uskup tituler  Ubaba.  Pada  waktu  dulu,  jabatan
   Uskup  selalu  dipangku  untuk  masa seumur hidupnya, tetapi
   semenjak Paus Paulus VI menetapkan bahwa  Uskup  yang  sudah
   berusia  75  tahun  boleh  mengajukan  permohonan  non aktif
   (pensiun). Jabatan Uskup bisa pensiun, tetapi  pangkat  yang
   melekat  karena  tahbisan (pelantikan) dibawa mati. Itu pula
   sebabnya pakaian  kebesaran  seorang  Uskup  yaitu  tongkat,
   mahkota,  Injil,  kasula  dibawakan sampai mati. Dan upacara
   penguburan seorang Uskup hanya boleh  dilakukan  oleh  Uskup
   juga.

   Uskup  diangkat  oleh  Sri  Paus dari 3 calon yang diusulkan
   oleh Dewan Keuskupan. Namun Sri Paus bebas  juga  mengangkat
   calon  lain,  namun  hal  yang  demikian  itu  jarang sekali
   dilakukan. Dalam keputusan Sri Paus selalu disebutkan  bahwa
   Pastor  yang diangkat menjadi Uskup, pentahbisannya (upacara
   pelantikannya) boleh meminta kepada seorang Uskup yang lain.
   Pakaian  kebesaran  Uskup  sama dengan pakaian kebesaran Sri
   Paus hanya berbeda dalam  warna  saja,  dan  tingkatan  yang
   lebih  rendah  misalnya  mahkotanya  bukan  tiara bertingkat
   tiga.

   Dalam melaksanakan  pekerjaan  seorang  Uskup  dibantu  oleh
   sebuah  Staf  yang  biasanya  terdiri  dari Vikaris Jenderal
   (Wakil) bisa disebut juga Vikaris Epikopus (Wakil Uskup) dan
   biasanya  hanya  seorang,  tetapi  Keuskupan  Agung Semarang
   mempunyai 4 orang  Wakil  Uskup;  yang  setiap  Wakil  Uskup
   membawahi bagian dari daerah Keuskupan itu, yakni: Semarang,
   Magelang, Yogyakarta dan  Surakarta.  Selain  Vik.Jen.  atau
   Vik.  Ep.  Uskup  juga  dibantu oleh seorang Sekretaris yang
   biasanya dijabat oleh seorang  Pastor.  Beberapa  Delegatus,
   yang   mengurus  suatu  bidang,  misalnya  Delegatus  Sosial
   (Del.Sos.), Delegatus Pendidikan (Del.Pen.)  dll,  merupakan
   suatu Staf yang membantu Uskup.

   Daerah Keuskupan terbagi atas beberapa Paroki yang dikepalai
   oleh seorang Pastor Paroki; mungkin dibantu oleh Pastor lain
   mungkin juga tidak.


 --------------------------------------------------------------------------------
Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto
Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


Siapakah Kardinal Itu dan Tugas Tanggung Jawabnya ?



 Kardinal
   Kardinal  adalah  pembantu  Paus,  sebagai  Dewan Penasehat,
   Dewan Paus. Ada Kardinal yang bertempat  tinggal  di  Negara
   Vatikan,    yang   biasanya   memimpin   suatu   Konggregasi
   (Kementerian) dan ada pula yang bertempat  tinggal  di  luar
   Vatikan,   umpamanya   Kardinal   Darmoyuwono,  
   Uskup Agung Semarang.

   Pada jaman dulu jumlah Kardinal hanya  70,  dan  jumlah  ini
   terus  dipertahankan.  Jika ada yang meninggal maka diangkat
   yang baru. Tetapi semenjak Paus Yohanes XXIII, maka  tradisi
   yang  menetapkan  Kardinal hanya berjumlah 70 dihapuskan dan
   jumlahnya tidak  dibatasi,  sekarang  jumlah  para  Kardinal
   lebih  dari  120  orang dan jumlah itu bisa terus bertambah.
   Rupanya tradisi yang menetapkan jumlah Kardinal 70 diperoleh
   dari  nas  Injil  Lukas 10:1 di mana diceritakan bahwa Yesus
   menyuruh 70 orang muridnya.

   Menurut teori Kardinal itu bukan  jabatan  atau  pangkat  di
   atas  Uskup,  bahkan  boleh  seorang  Pastor  biasa diangkat
   Kardinal, bahkan seorang awam (dalam arti tidak  ditahbiskan
   sebagai  imam  atau  biarawan)  dapat  saja diangkat menjadi
   Kardinal,  asal  Katolik   dan   laki-laki.   Tetapi   dalam
   kenyataannya  sekarang  semua  Kardinal  yang  diangkat  itu
   umumnya Uskup atau Uskup Agung.


 --------------------------------------------------------------------------------
Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto
Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


STRUKTUR ORGANISASI GEREJA KATOLIK


STRUKTUR ORGANISASI GEREJA KATOLIK

   Sri Paus dan Negara Vatikan
       
   Menurut kepercayaan dalam Agama Katolik, maka kepala  Gereja
   adalah  Sri  Yesus  yang  dalam bentuk nampak sehari-hari di
   dunia diwakili oleh Sri Paus. Jadi  Sri  Paus  adalah  Wakil
   Yesus   Kristus   sebagai   Kepala  Gereja.  Gereja  Katolik
   mendasarkan hal ini pada  ayat  dalam  Injil  Mateus  16:18:
   "Petrus, engkau adalah batu karang; di atas karang padas ini
   akan  kudirikan  Gerejaku.   Kuasa   mautpun   tidak   dapat
   mengalahkannya."  Jadi menurut tradisi Gereja Katolik Petrus
   diakui sebagai Paus yang Pertama.

   Pelantikan  Petrus  sebagai  Paus  yang  pertama,   kemudian
   diikuti  juga  dengan penugasannya yang tertera dalam dialog
   Yesus  dan  Petrus  seperti  ditulis  dalam  Injil   Yohanes
   21:15-19,  dimana Sri Yesus bertanya: "Petrus, apakah engkau
   mengasihi Aku lebih  dari  yang  lain?"  Jawab  Petrus:  "Ya
   Tuhan,  Tuhan mengetahui bahwa hamba mengasihi Tuhan." Yesus
   berkata:  "Gembalakanlah   segala   dombaku."   Dialog   itu
   berlangsung sampai tiga kali dengan kata-kata yang sama.

   Gereja  Protestanpun mengakui bahwa Sri Yesus Kristus adalah
   Kepala Gerejanya, tetapi  tidak  mengakui  kekuasaan  Petrus
   sebagai Paus pertama dan dengan demikian juga tidak mengakui
   penggantinya sampai yang sekarang.

   Semenjak Petrus sebagai  Paus  pertama  sampai  kepada  Paus
   Paulus  VI  terdapat 263 orang Paus. Jadi Sri Paus Paulus VI
   adalah Paus yang ke 263. Bagaimana cara memilib nama seorang
   Paus?  Seorang  Kardinal  yang  terpilih  menjadi Paus bebas
   memilih namanya. Jika dia memilih nama Yohanes, maka dilihat
   dalam  daftar para Paus nama itu sudah dipakai oleh 23 orang
   Paus terdahulu, maka Paus yang sekarang  bergelar  Sri  Paus
   Yohanes ke XXIV. Jika dia memilih nama Pius, sedang nama itu
   pernah dipakai oleh 12 pendahulunya, maka dia bergelar  Paus
   Pius  XIII;  jika  pengganti  Paus  Paulus  VI  memilih nama
   Paulus, maka dia bergelar  Sri  Paus  Paulus  VII,  demikian
   seterusnya.

   Gelar-gelar   Sri   Paus   adalah:  Kepala  Gereja  Katolik.
   pengganti Petrus, Primas (Pangeran)  Gereja  Katolik,  Uskup
   kota Roma, Kepala Negara Vatikan.

   Dalam  urusan  dunia  Sri Paus adalah Kepala Negara Vatikan;
   Vatikan adalah negara kota seperti  Singapura  atau  Monaco,
   yang  luasnya  44 Ha. Didalamnya terdapat jalan raya, 2 buah
   Gereja besar diantaranya basilika  St.  Petrus,  istana  Sri
   Paus    cita   del   Vatikano,   gedung-gedung   Kementerian
   (Konggregasi)  yang  berjumlah  10  dan  sebuah  Universitas
   Kepausan Gregorian. Vatikan sebagai negara terletak ditengah
   kota Roma (Itali) tetapi lepas dari pengaruh negara Italia.

   Negara Vatikan mulai berdiri semenjak abad ke  VIII,  tetapi
   kemudian  oleh gerakan Persatuan Itali Raya dibawah pimpinan
   Garibaldi dicaplok dan dijadikan bagian  dari  Negara  Itali
   Raya  semenjak  tahun 1871. Jadi semenjak tahun itu Sri Paus
   hanya menjadi  kepala  Gereja  saja,  bukan  seorang  Kepala
   Negara  yang  berdaulat dan merdeka; bahkan dia lalu menjadi
   warga negara Italia. Usaha  ke  arah  pemulihan  kemerdekaan
   terus  diusahakan  dan  baru  tahun  1929  berhasil  ditanda
   tangani Perjanjian Veteranen antara Sri  Paus  Pius  XI  dan
   Benedicto  Musolini  pemimpin  Negara Itali waktu itu. Dalam
   Perjanjian  itu  ditegaskan  bahwa   kedaulatan   Sri   Paus
   dikembalikan  dan  diakui  oleh  Itali  sebagai  negara yang
   merdeka lepas dari Itali. Semua  milik  Gereja  yang  pernah
   disita dikembalikan.

   Negara  Vatikan  juga  disebut  Negara  Gereja.  Dan sebagai
   negara, maka Vatikan juga mempanyai  alat-alat  perlengkapan
   sebagai   negara.   Terdapat  10  Kementerian  yang  disebut
   Konggregasi misalnya Konggregasi Suci Kepausan untuk  urusan
   ibadat  Suci,  Konggregasi Kepausan untuk urusan orang-orang
   Kudus, dan lain-lain. Untuk urusan luar negeri  diurus  oleh
   Seketariat  Negara.  Sebagai  suatu negara maka Vatikan juga
   mempunyai Duta Besar di negara lain, yang disebut Pro Nuncio
   atau Nunciatur; dan juga negara lain ada juga yang mempunyai
   Duta Besar Vatikan; Kedutaan Besar Vatikan di  Indonesia  di
   Jalan Medan Merdeka Timur, sedang pada waktu ini (1977) yang
   menjabat Nunciatur adalah Mgr. (di baca Monsinyur) Vincentio
   Varargo,  sedang  duta  Besar  kita  di  Vatikan  adalah RM.
   Soebadio. Vatikan juga mempunyai gedung penjara yang praktis
   tidak   pernah   digunakan.  Mata  uang  dan  perangko  juga
   diterbitkan. Dengan demikian maka Vatikan  memang  merupakan
   suatu negara dalam arti yang sesuugguhnya.

   Pakaian  kebesaran  Sri  Paus  adalah;  tiara  yaitu mahkota
   berlapis tiga yang melambangkan bahwa Sri Paus  di  samping
   seorang  Raja,  juga  dalam  memerintah mewakili Allah Bapa,
   Putra dan Roh Kudus. Lalu  Cincin  bergambar  Petrus  sedang
   menjala  ikan  yang  melambangkan  bahwa Sri Paus meneruskan
   pekerjaan Petrus. Tongkat melambangkan bahwa  karya  gembala
   seperti  ditugaskan  Sri  Yesus kepada Petrus memang sungguh
   diteruskan. Kasula merah, lambang Sri Paus sebagai Guru yang
   rela  mengorbankan  hidupnya  (merah warna darah). Sri Yesus
   menurut  kepercayaan  orang  Kristen,  baik  Katolik  maupun
   Protestan  berfungsi sebagai: Raja, Guru dan Gembala. Fungsi
   ini tampak dalam pakaian kebesaran Sri Paus.

   Bagaimana cara pemilihan Paus?  Pada  zaman  dulu, pemilihan
   Paus  selalu  mengikut  sertakan  Kaisar, Kepala Negara yang
   beragama  Katolik   di   samping   para   Kardinal   sebagai
   pembantu-pembantu  Paus.  Namun kebiasaan itu hapus semenjak
   abad ke XVI. Dan mulai waktu itu  maka  pemilihan  Sri  Paus
   hanya  diikuti oleh para Kardinal saja. Jika terdengar kabar
   bahwa Sri Paus meninggal dunia,  maka  semua  Kardinal  dari
   seluruh  dunia menuju ke kota Roma (Vatikan) tanpa diundang.
   Disana mereka bersidang dalam  ruang  tertutup.  Dan  selama
   sidang para Kardinal dilarang berhubungan dengan dunia luar.
   Sidang dipimpin  oleh  Kardinal  yang  tertua  dibantu  oleh
   Kardinal termuda dalam usia. Selain para Kardinal hadir juga
   Sekretaris  Negara  Vatikan  yang  biasanya  bukan   seorang
   Kardinal.

   Tempat duduk para Kardinal merupakan kursi gantung yang bisa
   dinaikkan  dan  diturunkan.  Kursi   gantung   itu   disebut
   baldakim.  Kaki para Kardinal tidak menyentuh tanah, sebagai
   lambang  bahwa  masalah  duniawi  (ras,  bangsa,   pandangan
   politis)  tidak  akan  dijadikan  bahan  pertimbangan  dalam
   memilih Paus. Warna baldakim-pun  bermacam-macam;  ada  yang
   berwarna  merah,  ada  yang  berwarna  kuning  dan  ada yang
   berwarna hijau.  Kardinal  yang  duduk  di  baldakim  merah,
   artinya  Kardinal  yang  diangkat  oleh  Paus yang baru saja
   meninggal dunia. Baldakim yang  berwarna  kuning  disediakan
   untuk para Kardinal yang diangkat oleh Paus sebelumnya lagi,
   jadi  dengan  demikian  berarti  Kardinal  yang  duduk  pada
   baldakim kuning pernah dua kali mengikuti pemilihan Paus dan
   baldakim yang berwarna hijau untuk para Kardinal yang pernah
   mengikuti pemilihan Sri Paus sampai tiga kali, jadi diangkat
   oleh Paus yang memerintah  dua  periode  sebelum  Paus  yang
   meninggal  ini.  Lazimnya  tidak  ada Kardinal yang duduk di
   baldakim hijau. Pernah pemilihan Paus didalamnya  tidak  ada
   Kardinal  yang  duduk  di  baldakim  merah, karena Paus yang
   meninggal  baru  3  hari  menduduki  tahta,  belum   sempat
   mengangkat  Kardinal,  bahkan  para Kardinal yang memilihnya
   belum semua pulang ke negerinya. Yang sudah pulang dan  baru
   sampai  dipertengahan  jalan  dan  mendengar bahwa Paus yang
   baru dipilih 3 hari yang lalu meninggal, cepat-cepat kembali
   ke Vatikan lagi.

   Sementara   pemilihan   Paus  berlangsung,  di  luar  gedung
   pemilihan telah berkumpul umat Katolik yang ingin mengetahui
   hasil  pemilihan  Paus  Jika pemilihan tidak memenuhi syarat
   yang  ditentukan  misalnya  Kardinal  yang  mendapat   suara
   terbanyak  belum  mencapai  prosentase yang ditentukan, maka
   pemilihan  dianggap  belum  berhasil  dan  diulang  kembali.
   Kertas  pemungutan  suara  dikumpulkan  dan  dibakar  dengan
   jerami basah. Dari cerobong yang dapat dilihat  oleh  rakyat
   yang menunggu di luar tampak asap hitam. Umat di luar gedung
   pemilihan tahu bahwa pemilihan belum  berhasil.  Jika  sudah
   berhasil  maka kertas pemilihan dibakar dengan jerami kering
   sehingga asap putihlah yang keluar dari dalam cerobong.

   Begitu Paus baru terpilih, maka semua Kardinal menarik  tali
   baldakimnya   sehingga   baldakim  menyentuh  tanah,  sedang
   Kardinal yang terpilih sebagai Paus  menarik  tali  baldakim
   bukan  ke  bawah  tetapi  keatas;  ini sebagai lambang bahwa
   kedudukan mereka sekarang berlainan tidak lagi sejajar. Para
   Kardinal  yang  tak  terpilih  bersujud menyatakan kesetiaan
   mereka kepada hasil pilihan dan Paus terpilih. Kemudian Paus
   terpilih  memberikan  berkatnya  yang  pertama sebagai Paus.
   Paus terpilih dengan diantar oleh pimpinan sidang, yaitu dua
   Kardinal  yang  tertua  dan  yang  termuda  serta Sekretaris
   Negara membuka jendela di  mana  rakyat  yang  berkumpul  di
   lapangan  St.  Petrus  bersorak-sorak:  "Viva il Santo Papa!
   Viva il Santo Papa! (Hidup Santo Bapa, Hidup Santo Bapa).

   Kardinal yang tertua, yang memimpin sidang, kecuali jika dia
   sendiri  yang  terpilih  menjadi  Paus, maka pimpinan sidang
   yang lain yakni yang Kardinal  termuda,  mengenalkan  kepada
   rakyat    banyak   yang   kebanyakan   umat   Katolik   itu:
   "Saudara-saudara, Yang Mulia Kardinal ... dari  Negara  ...,
   telah  terpilih  menjadi  Paus baru dan beliau memilih nama:
   Sri Paus ... Rakyat  kemudian  bersujud  dan  Paus  terpilih
   memberikan berkat kepausannya yang kedua.

   Menurut  pengajaran  Gereja  Ratolik,  maka  Sri  Paus tidak
   mungkin sesat dalam menetapkan hukum yang berhubungan dengan
   masalah  Agama. Surat edaran Sri Paus yang menerangkan suatu
   masalah disebut Ensiklik.  Biasanya memang  setiap  Ensiklik
   Sri  Paus  selalu  diterima dengan penuh ketaatan oleh dunia
   Katolik. Namun berbeda dengan Ensiklik  Humanea  Vitae  yang
   dikeluarkan  oleh  Sri  Paus  Paulus  VI sempat menggegerkan
   dunia, bukan saja dunia Katolik tetapi dunia  pada  umumnya:
   sebab untuk pertama kalinya Ensiklik Paus mendapat tantangan
   yang begitu hebat dan berakibat kewibawaan Sri Paus  merosot
   dimata  dunia.  Ensiklik  Humanea Vitae itu menegaskan bahwa
   masalah  pengaturan  kelahiran  hanya  diperbolehkan  dengan
   metode  pantang-berkala,  sedang  metode  yang  lain ditolak
   karena tidak sesuai dengan martabat manusia. Para  Uskup  di
   Negeri  Belanda  minta agar Ensiklik itu dicabut. Para Uskup
   di Indonesia dalam sidangnya memberikan penjelasan  Pastoral
   tentang  Ensiklik Humanea Vitae menjelaskan; "Bahwa Ensiklik
   itu  lahir  setelah  penyelidikan  yang  cukup  lama  dengan
   penelitian  yang  biayanya  tidak  sedikit, serta banyak doa
   yang diarahkan untuk maksud itu. Maka bagaimanapun  Ensiklik
   itu  wajib kita hormati. Kepada saudara yang dengan terpaksa
   menjalankan  dengan  metode  yang   menyimpang   dari   yang
   dianjurkan  oleh  seruan  Sri  Paus,  maka  masalahnya harus
   dibicarakan antara suami isteri dengan sikap  yang  dewasa."
   Namun para Uskup tidak membenarkan usaha-usaha yang bersifat
   perkosaan terhadap martabat  manusia,  misalnya  pengguguran
   dan pemandulan tetap.


 --------------------------------------------------------------------------------
Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto
Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


Saturday, April 30, 2016

Kumpulan kutipan kata kata bijak populer dari Mother Theresa tentang cinta dan kehidupan:

www.info-sipaijo.blogspot.com
Bunda Theresa di India

Kumpulan kutipan kata kata bijak populer dari Mother Theresa tentang cinta dan kehidupan:



Setiap kali Anda tersenyum pada seseorang, itu adalah tindakan cinta, hadiah untuk orang itu, dan hal yang sangat indah. (Bunda Theresa)

Orang yang memberi dengan senyum adalah pemberi terbaik karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (Bunda Teresa)

Mari kita membuat satu kesepakatan , bahwa kita saling bertemu dengan senyum, dan ketika sulit untuk tersenyum, maka adakan waktu untuk satu sama lain dalam keluarga.(Bunda Theresa)

Marilah kita selalu bertemu satu sama lain dengan senyum , karena senyum adalah awal dari cinta . " .(Bunda Theresa)

" Senyum satu sama lain, senyum pada istri anda, senyum pada suami Anda, tersenyum pada anak-anak Anda, tidak peduli siapa dia, ini akan membantu anda untuk tumbuh dalam kasih yang lebih besar satu sama lain.(Bunda Theresa)

"Saya telah menemukan paradoks, bahwa jika Anda menyukai sampai terasa sakit, tidak ada yang lebih menyakitkan, kecuali karena lebih banyak cinta."(Bunda Theresa)

"Rasa lapar akan cinta jauh lebih sulit untuk dihapus dari rasa lapar untuk roti."(Bunda Theresa)

"Saya pensil kecil di tangan Allah yang sedang menulis, yang mengirimkan surat cinta kepada dunia." (Mother Theresa Quotes)

"Apa yang dapat Anda lakukan untuk mempromosikan perdamaian dunia? Pulanglah dan cintai keluarga Anda."(Bunda Theresa)

"Ini bukan berapa banyak yang kita berikan, tapi berapa banyak cinta yang kita masukkan ke dalam sebuah pemberian"(Bunda Theresa)

"Pada akhir hidup kita tidak akan dinilai oleh berapa banyak ijazah yang telah kita terima, berapa banyak uang yang telah kita buat, berapa banyak hal-hal besar yang telah kita lakukan.(Mother Theresa)

Kami akan dihakimi oleh "Saya lapar, dan berilah saya sesuatu untuk dimakan, aku telanjang dan Anda berpakaian. Aku tunawisma, dan Anda membawa saya ke sebuah kediaman."(Bunda Theresa)

"Agar cinta menjadi nyata, harus berbiaya, harus sakit, dan harus mengosongkan diri kita dahulu."(Kata Mutiara Bunda Theresa)

"Saya sendiri tidak bisa mengubah dunia, tapi aku bisa melemparkan batu di perairan untuk menciptakan banyak riak."(Bunda Theresa)

"Kami tahu betul bahwa apa yang kita lakukan adalah tidak lebih dari setetes air di lautan. Tetapi jika penurunan itu tidak ada, laut akan kehilangan sesuatu. "(Bunda Teresa)

"Pergilah ke dunia saat ini dan mengasihi orang-orang yang Anda temui. Biarkan kehadiran cahaya lampu baru di hati orang-orang. "(Bunda Theresa)

"Hidup yang tidak hidup untuk orang lain bukanlah kehidupan."(Mother Theresa)


"Aku bisa melakukan hal-hal yang Anda tidak bisa, Anda dapat melakukan hal-hal yang saya tidak bisa; bersama-sama kita dapat melakukan hal yang besar. "(Kata Mutiara Dari Mother Theresa)

"Hal yang baik yang anda lakukan hari ini mungkin saja akan dilupakan besok. Sekalipun begitu berbuat baiklah apapun yang terjadi. "(Bunda Theresa)

"Kami, orang-orang yang tak berkeinginan, dan dipimpin oleh ketidaktahuan tersebut, melakukan hal yang mustahil untuk tahu berterima kasih. Kami telah melakukan begitu banyak, begitu lama, dengan begitu sedikit, kita sekarang memenuhi syarat untuk melakukan apa-apa dengan apa-apa."(Kata Kata Bijak Bunda Theresa)
Videos

Recent Post