Latest News

Sunday, May 31, 2015

Pertama di Dunia: Sayembara Patung dan Lukis Bunda Maria Beragam Suku Berhadiah Puluhan Juta


Bantul - Bunda Maria merupakan sosok suci yang dikenal dalam agama seperti Katolik, Kristen Protestan dan Islam. Selama ini, wajah Bunda Maria yang beredar adalah versi Eropa.

Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Bantul, Yogyakarta menggelar acara sayembara cipta rupa atau patung, lukisan dan fotografi Bunda Maria dengan tema "Bunda Maria Segala Suku". Sayembara ini untuk mengungkapkan keindahan sosok Bunda yang memancarkan kasih Allah.

Uskup Agung Semarang Pujasumarta mengatakan, sayembara ini memiliki pesan agar para perupa dan pelukis bisa merasakan kehadiran Bunda Maria dan menjadi simbol pemersatu.

"Sayembara untuk menghadirkan Bunda Maria dari segala suku. Di satu pihak dengan melukiskan Bunda Maria sesuai dengan budaya masing-masing, ada perasaan dekat," kata Pujasumarta di acara launching sayembara di Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Bantul, Sabtu (30/5/2015).

Menurutnya, ada suatu nilai baru yang bisa tercipta jika Bunda Maria dilukiskan dengan versi Indonesia. Indonesia menyimpan beragam suku sehingga perlu mencari sosok Bunda Maria yang bisa mempersatukan suku-suku di nusantara.

�Semoga misi atau pesan ini yang ditangkap perupa dan pelukis, supaya kehadiran Bunda Maria menjadi kehadiran yang mempersatukan kita semua, karena kita tahu Indonesia itu memuat beragam suku,� katanya.

Ia mengharapkan sayembara itu bisa menghadirkan Bunda Maria versi Indonesia di atas segala suku dan yang melukiskan sesuai dengan budaya masing-masing agar ada perasaan dekat.

�Ini khusus untuk Indonesia�, katanya.

Peluncuran sayembara antara lain, dihadiri Pendeta Fu Kwet Khiong MA dari Gereja Santapan Rohani Indonesia, Jakarta, I Wayan Sumerta dari PHDI Yogyakarta, Biksu Sanabodhi dari buddha, Kardi Laksono, dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja.

Ketua Panitia Sayembara Laksda TNI (P) Christina Maria Rentetana mengatakan Indonesia yang kaya akan keanekaragaman suku dan budaya sudah selayaknya memiliki sosok Bunda Maria yang bisa menjadi identitas khas Indonesia.

Ia mengatakan panitia menyediakan hadiah total sebesar Rp300 juta untuk pemenang tiga kategori tersebut, yakni sebesar Rp50 juta untuk juara umum patung, Rp35 juta untuk pemenang lukisan, dan Rp10 juta pemenang kategori fotografi.

�Sayembara ini berlangsung selama kurang lebih satu tahun, sehingga diharapkan seniman dan pelukis ikut menyukseskan sayembara ini. Ini yang pertama kali di dunia, dan saya kira tidak akan ada lagi yang seperti ini,� katanya.

Sayembara ini digelar untuk umum apapun agama dan sukunya. Sehingga yang menang dalam sayembara ini bisa dari luar agama Katolik.

Batas akhir pengiriman hasil karya pada 28 Februari 2016 dan pengumuman pemenang dilaksanakan bulan Mei 2016. Untuk ketentuan sayembara dapat dilihat di www.mariabundasegalasuku.com.

Sumber :

Friday, May 29, 2015

Patung Bunda Maria Tertinggi di Dunia Dibangun di Kerep Ambarawa


Inilah Patung Bunda Maria tertinggi di dunia. Patung Bunda Maria Assumpta dibangun di Komplek Wisata Religi Gua Maria Kerep, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dengan ketinggian 42 meter. Patung ini dibuat oleh seniman patung asli dari Ambarawa. Patung ini memiliki ketinggian 23 meter dengan  ketinggian penopang 19 meter yang apabila ditotal menjadi 42 meter.

Patung yang dibangun dengan sistem bongkar pasang ini mengalahkan patung Bunda Maria tertinggi saat ini yang ada di Bulgaria yang memiliki ketinggian 32 meter. Di kepala Patung Bunda Maria ini dihiasi replika 7 pancaran sinar yang menggambarkan Sapta Duka Bunda Maria. Patung ini menghadap ke arah timur menghadap matahari terbit, menggambarkan bahwa patung Bunda Maria ini menyinari semua orang, baik orang jahat maupun orang baik.

Rencananya, patung Bunda Maria Assumpta ini akan diberkati dan diresmikan pada 15 Agustus 2015 pk 17.00 WIB oleh Mgr. Johannes Pujasumarta, Uskup Agung Semarang. Agama Katolik sangat menjunjung Bunda Maria. Oleh karena itu, berziarah ke Gua Maria adalah hal yang rutin dilakukan oleh umat Katolik.

Berikut beberapa foto Patung Bunda Maria Assumpta di Kerep Ambarawa:

Wednesday, May 27, 2015

Protes Ucapan Paus Soal Genosida, Ratusan Orang Tuntut Hagia Sophia Kembali Dijadikan Masjid

Ratusan demonstran berunjuk rasa di Istanbul pada hari Minggu (24/5) untuk menuntut Hagia Sophia diubah menjadi masjid.
Ratusan orang menggelar aksi unjuk rasa di depan Museum Hagia Sophia menuntut agar pemerintah kembali mengalihfungsikannya sebagai masjid, seperti saat era Kekhalifahan Turki Utsmani.

Seperti dilansir Hurriyet Daily News, para demonstran membawa berbagai macam spanduk yang salah satunya bertuliskan: �Hagia Sophia perlu dibuka kembali sebagai masjid,� dalam aksi yang digelar di Istanbul, Minggu (24/05/2015).

Unjuk rasa tersebut dihadiri oleh berbagai macam organisasi non-pemerintah Turki, termasuk Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH).

Baca juga: Muslim Turki Tuntut Hagia Sophia Menjadi Masjid, Umat Kristen Memilih Tetap menjadi Museum

Mufti Mefail Hizli telah mengira bahwa tuntutan Hagia Sophia untuk dijadikan masjid akan terjadi pasca ucapan Paus Fransiskus tentang 'genosida Armenia' bulan lalu. Masyarakat Turki mengecam Paus Fransiskus karena menggunakan kata "genosida" ketika menggambarkan pembunuhan massal warga Armenia saat Kerajaan Ottoman berkuasa pada Perang Dunia Pertama.

"Terus terang, saya percaya bahwa pernyataan paus hanya akan mempercepat proses Hagia Sophia untuk dibuka kembali sebagai tempat ibadah umat Muslim," kata Mufti Mefail Hizli dalam pernyataan tertulis yang dilansir berita Turki Hurriyet pada bulan April. 

Pemimpin agama berpendapat bahwa pernyataan Paus Fransiskus tentang pembunuhan massal, dimana Turki tidak mengakuinya sebagai genosida, mencerminkan perang salib modern yang diluncurkan di tanah ini selama berabad-abad.

Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc memicu protes pada bulan November 2013 saat ia menyuarakan harapan bahwa "Masjid Hagia Sophia" bisa segera digunakan sebagai masjid oleh jamaah. Komentar yang dikecam oleh negara tetangga Yunani, yang melihat bangunan ini sebagai bagian dari warisan sejarah dan agama. Kementerian luar negeri negara itu merilis pernyataan yang mengutuk pernyataan Arinc ini dan menganggap gagasan mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid sebagai penghinaan agama terhadap jutaan orang Kristen.


Mengenal Hagia Sophia

Dirancang sebagai basilika Kristen pada abad keenam oleh Anthemios of Tralles dan Isidorus of Miletus, Hagia Sophia saat ini telah dianggap sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.

Hagia Sophia menjadi tempat ibadah Kristen Ortodoks sampai tahun 1453 saat kota tersebut ditaklukan oleh panglima terbaik sepanjang sejarah Islam, Muhammad Al-Fatih, yang juga merupakan khalifah Turki Utsmani.

Baca juga: Hagia Sophia, Saksi Kisah Dramatis Jatuhnya Konstantinopel

Setelah 916 tahun berfungsi sebagai gereja, Al-Fatih memerintahkan agar Hagia Sophia dialihfungsikan menjadi masjid, sebagai penanda penaklukan Muslim terhadap Konstantinopel. Mozaik gereja ditutupi menggunakan plester.

Hagia Sophia berfungsi sebagai masjid selama 482 tahun. Dan, setelah Kekhilafahan Turki Utsmani runtuh, Hagia Sophia kembali dialihfungsikan, kali ini menjadi sebuah museum pada tahun 1935.

Status bangunan ini telah menjadi isu sensitif, bukan hanya antara Kristen dan Muslim di wilayah ini tetapi juga antara sekularis dan Islamis di Turki. Unjuk rasa baru-baru ini untuk membuka kembali Hagia Sophia sebagai tempat ibadah umat Muslim telah mengakibatkan kemarahan dari kaum sekularis Turki, mereka mendukung agar Hagia Sophia tetap sebagai museum.

Sumber:

Monday, May 25, 2015

Irlandia Legalkan Pernikahan Sesama Jenis, Uskup: Ini Tantangan Besar Gereja


Republik Irlandia mengukir sejarah dengan melegalkan pernikahan sesama jenis. Keputusan untuk melegalkan pernikahan itu dilakukan dalam sebuah pemungutan suara besar-besaran (referendum) pada Sabtu kemarin.

Stasiun BBC edisi Sabtu, 23 Mei 2015, melaporkan dengan adanya voting tersebut menjadikan Irlandia sebagai negara pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Berdasarkan hasil pemungutan suara yang dimulai pada pukul 09.00 waktu setempat hingga 19.00, lebih dari 60 persen warga Irlandia mendukung jika pernikahan sesama jenis dilegalkan.

Baca juga: Pernikahan Sesama Jenis Sah di AS, Pendeta Protestan Rusia: Ini Kebangkitan Sodom!

Petugas penghitung suara, Riona Ni Fhlanghaile, mengumumkan 1.201.607 orang mendukung pernikahan sesama jenis, sedangkan 734.300 menolak ide tersebut. Selain itu, dari 43 konstituen di parlemen, hanya satu yakni Roscommon-South Leitrim yang menolak untuk mendukung pernikahan sesama jenis.

Angka yang demikian tak mengherankan, sebab para pemuda Irlandia yang bermukim di luar negeri sengaja "pulang kampung" untuk memberikan suara mereka secara langsung.

Menurut BBC, dengan adanya pengakuan ini, maka pasangan sesama jenis bisa menikah dan dilindungi oleh konstitusi Irlandia layaknya pernikahan monogami lelaki dan perempuan. Selain itu, pasangan tersebut juga akan diakui sebagai sebuah keluarga dan berhak untuk memperoleh perlindungan untuk keluarga.

Sebelumnya di tahun 2010, Irlandia telah mengakui kemitraan sipil bagi pasangan sesama jenis. Tetapi, mereka tidak berhak untuk memperoleh perlindungan sesuai dengan konstitusi. Kini, hal tersebut telah berbeda.

Bagi pasangan sesama jenis yang menggelar pernikahan, tidak akan dianggap melakukan tindak kejahatan di Republik Irlandia. Hal ini menjadi menarik, karena Irlandia merupakan negara yang mayoritas warganya pemeluk agama Katolik.

Keputusan ini tentu disambut dengan suka cita bagi pasangan sesama jenis di sana. Koresponden BBC di Irlandia, Chris Buckler melaporkan, ribuan warga Irlandia, tumpah ruah di area Dublin Castle untuk merayakan keputusan tersebut.

Alih-alih terlihat sebagai sebuah pengumuman pemungutan suara, suasana pada Sabtu kemarin, dilaporkan Buckler lebih menyerupai sebuah festival.

Keputusan itu pun juga disambut secara suka cita oleh Perdana Menteri Irlandia, Enda Kenny. Dia bahkan menyebut hasil pemungutan suara tersebut merupakan sebuah pesan besar bagi sebuah kesetaraan di seluruh dunia. Kegembiraan serupa juga dinyatakan oleh Menteri Kesehatan, Leo Varadkar.

Dia menjadi Menteri pertama di Irlandia yang secara terbuka mengakui dirinya seorang homoseksual. Dia mengatakan dengan adanya hasil voting itu menunjukkan perbedaan kebudayaan tradisional antara warga di pedesaan dan kota telah hilang.

"Ini benar-benar menggambarkan Irlandia yang berbicara dengan satu suara yang sama: kesetaraan," kata Varadkar kepada lembaga penyiaran, RTE.

Tantangan Besar Gereja

Sementara, bagi Uskup Agung Dublin, Diarmund Martin, kecewa melihat hasil pemungutan suara kemarin. Jika voting kemarin benar-benar menunjukkan pandangan generasi muda saat ini, maka gereja memiliki tantangan besar untuk diatasi.

"Saya pikir gereja benar-benar harus melihat kembali dengan kenyataan yang saat ini ada," kata Martin.

Dia mengapresiasi apa yang dirasakan oleh pasangan homoseksual saat ini, bahwa mereka merasa ini merupakan sesuatu yang dapat memperkaya hidup mereka.

"Saya menghargai perasaan kaum gay dan lesbian pada hari ini. Bahwa mereka merasa ini adalah sesuatu yang memperkaya cara hidup mereka. Saya pikir itu sebuah revolusi sosial," Martin menambahkan.

Baca juga: Dokumen Vatikan Serukan Gereja Katolik Menyambut Kaum Gay

Uskup Agung mengatakan dirinya secara pribadi memilih "tidak" dalam referendum, dengan alasan hak-hak kaum gay harus dihormati, tetapi "tanpa mengubah definisi pernikahan".

"Saya bertanya pada diri sendiri, sebagian besar orang-orang muda memilih 'ya' karena produk sistem sekolah Katolik selama 12 tahun. Saya mengatakan ada tantangan besar untuk melihat bagaimana kita mendapatkan seluruh pesan gereja," tambahnya.

Ke depan, Gereja Katolik harus memutuskan apakah mereka serius untuk mengesahkan pernikahan sesama jenis.

Irlandia menambah daftar panjang negara yang telah mengakui pernikahan secara konstitusional di seluruh dunia. BBC mencatat kini terdapat 20 negara lainnya yang mengakui pernikahan sesama jenis.

Sumber :
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/629630-irlandia-legalkan-pernikahan-sesama-jenis
http://news.detik.com/read/2015/05/24/095504/2923542/934/irlandia-dukung-pernikahan-gay-gereja-diminta-melihat-kenyataan

Wednesday, May 20, 2015

Vatikan Akui Palestina Sebagai Negara, Israel Meradang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Paus Fransiskus dalam pertemuan di Vatikan.
Vatikan akhirnya telah secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat pada awal pekan lalu. Pengakuan Vatikan tersebut tercantum dalam sebuah perjanjian yang baru saja dicapai dengan Palestina.

"Kami telah mengakui Negara Palestina sejak diberi pengakuan oleh PBB dan sudah mendaftarkan Negara Palestina dalam buku tahunan resmi kami," ujar juru bicara Vatikan, Romo Federico Lombardi.

Isi perjanjian tersebut tidak hanya mengakui Palestina sebagai negara, sebagai gantinya Vatikan meminta Palestina untuk meningkatkan kehidupan dan aktivitas Gereja Katolik dan pengakuannya pada tingkat yudisial. Teks perjanjian tersebut mencakup aktivitas-aktivitas Gereja Katolik di daerah-daerah yang dikontrol oleh Otoritas Palestina, menurut pernyataan gabungan yang dikeluarkan oleh Vatikan.

"Kita menyepakati dengan aspek penting dalam kehidupan dan segala aktivitas Gereja Katolik di Palestina," ungkap Romo Federico Lombardi, seperti dikutip koran Jerussalem Post, Rabu, (13/5).

Pengakuan Paus atas negara Palestina menguatkan dukungan Vatikan bagi Palestina di PBB, kata pengamat Timur Tengah yang yang berkantor di London, Sharif Nashashibi.

Sharif mengatakan, �Dia (Paus) telah melakukan upaya besar untuk menjembatani hubungan dengan Timur Tengah dan merangkul kawasan itu untuk mendukung komunitas Kristen di sana - dan tentu saja ada komunitas Kristen yang cukup besar di Palestina. Paus merupakan tokoh yang sangat populer dan dihormati, bukan hanya di kalangan umat Kristen di Timur Tengah, tapi secara umum di seluruh kawasan itu.�

Israel Kecam Vatikan

Pemerintah Israel meradang ketika mengetahui Vatikan telah memberikan pengakuan terhadap kedaulatan Palestina. Negeri Zionis itu mengaku sangat kecewa, dan menyebut sikap Vatikan hanya akan memperburuk situasi di kawasan Timur Tengah.

�Kami sangat kecewa dengan sikap Vatikan. Pengakuan ini akan mempersulit Palestina untuk kembali ke meja perundingan,� ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, seperti dilansir The Times of Israel, Kamis (14/5/2015).

Buntut pengakuan ini, Nahshon mengatakan, pihaknya akan mengkaji ulang hubungan diplomatik dengan Vatikan. "Israel akan mengkaji ulang semua perjanjian dengan Vatikan,� sambungnya.

Israel dan Vatikan telah mengalami pembekuan hubungan dalam 16 tahun terakhir. Kedua negara itu tak mau menandatangani perjanjian dalam kasus status Gereja Katolik di Israel dan 21 situs penting, serta masalah perpajakan juga mengenai perampasan.

Israel memang selalu marah ketika ada sebuah negara yang memberikan pengakuan terhadap Palestina. Alasan mereka klise, pengakuan terhadap Palestina hanya akan mempersulit negosiasi damai antara Israel dan Palestina.

Sementara itu, dengan adanya pengakuan dari Vatikan, semakin menambahkan panjang daftar negara yang sudah mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Sejauh ini sudah 137 negara, dari sekitar 200 negara yang ada di seluruh dunia yang mengakui kedaulatan Palestina.

Vatikan adalah negara ke-135 yang telah mengakui negara Palestina. Para pengamat mengatakan posisi Paus sebagai pemimpin spiritual lebih dari satu milyar umat Katolik menjadikan langkah itu lebih signifikan.

Sumber :
http://www.voaindonesia.com/content/vatikan-sepakati-traktat-pertama-dengan-negara-palestina/2767024.html
http://international.sindonews.com/read/1001103/43/vatikan-akui-palestina-israel-meradang-1431580656

Friday, May 15, 2015

Pemerintah Tiongkok Larang Simbol Salib di Atap Gereja

Penurunan salib di gereja Tiongkok
BEIJING � Pemerintah Tiongkok, membuat peraturan baru yang menuai kontroversi. Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan larangan bagi tempat peribadatan untuk memasang simbol keagamaan.

Dilaporkan CBS News, Jumat (8/5/2015), larangan ini berlaku pula untuk gereja Protestan dan Katolik. Pemerintah menghimbau masyarakat agar tidak ada simbol agama yang tampil lebih menonjol di negara tersebut.

Sejak awal 2014, petugas Provinsi Zhejiang telah merubuhkan banyak salib di lebih dari 400 gereja. Tindakan pemerintah provinsi itu kadang menimbulkan bentrok dengan jemaat. Petugas kemudian mengatakan, salib melanggar peraturan pembangunan.

Seorang arsitek dari Institut Desain Arsitektur Provinsi Zhejiang mengatakan salib yang berada di atas atap bangunan tidak diizinkan, karena dianggap kurang aman dalam peraturan tata kota. Bila ingin memasang salib, harus di bangunan, bukan di atap, serta tidak melebihi 10% muka gedung.

Seorang anggota organisasi gereja mengatakan peraturan ini hanya akal-akalan memberangus tanda salib. Organisasi gereja menilai, pesatnya pertumbuhan kelompok Kristen membuat Partai Komunis Tiongkok ketar-ketir.

�Pihak berwenang telah mengambil simbol penting agama ini. Dan ini berarti tidak ada manifestasi yang menonjol dari agama Kristen di ruang publik,� ujar seorang pendeta Tiongkok yang sekarang tinggal di Amerika Serikat, Zheng Leguo.


Sejak tahun 1980-an, setelah Beijing melonggarkan kendali atas agama, Kristen berkembang pesat. Angka resmi menunjukkan umat Kristiani di Tiongkok mencapai 23 juta, namun penghitungan independen menyatakan jumlahnya mencapai 100 juta.

Agustus lalu, para pastor dan pendeta dipanggil ke Beijing, diwanti-wanti agar keyakinan Kristen harus "beradaptasi dengan Tiongkok" dan bebas dari pengaruh asing, cara halus Beijing untuk mengatakan bahwa agama harus tunduk pada Partai Komunis.

Pengekangan tidak hanya dilakukan Tiongkok terhadap pemeluk Kristen. Umat Islam di Xinjiang contohnya, dilarang berpuasa di bulan Ramadhan dan memperlihatkan identitas keislaman seperti berjilbab dan memanjangkan jenggot.

Sumber :

Wednesday, May 13, 2015

Warga Prabumulih Heboh, Puncak Gedung DPRD Mirip Salib


PRABUMULIH - Masyarakat kota Prabumulih sejak beberapa hari terakhir heboh. Pasalnya, motif profil bangunan di bagian atas sebelah depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Prabumulih, mirip lambang salib jika dilihat dari kejauhan.

Kondisi itu dinilai masyarakat jika gedung wakil rakyat tersebut seolah-olah mirip dengan rumah ibadah. Tidak hanya menjadi perbincangan di kaki lima, namun adanya lambang mirip salib di profil gedung dewan itu menjadi perbincangan hangat di jejaring sosial seperti facebook dan lainnya.

"Itu GEREJA apo kantor kok ado salibnya sih? Isss," tulis Septia Reza Arika dalam dinding facebook grup kota Prabumulih.

Senada disampaikan Aurel Uleng, "Itu kantor DPRD apa GEREJA. kok ada salib nya".

Hal sama juga disampaikan Edi Haryono Ari yang baru menyadari tanda salib kemudian menulis di dinding grup kota prabumulih dengan tulisan "Baru nyadar bahwa gambar kantor dprd diatasnya seperti tanda salip kesengajan atau gmana gitu".

Tidak hanya baru menyadari gedung dewan ada tanda salib, para nitizen juga mengomentari agar tanda dihilangkan. Seperti ditulis Mila Bunda Rizqi di dinding facebook "Iyo nian di jingok dari kejauhan mencak gereja,, cubo ilangke be yg menca tando panah tu,, gedung DPRD tapi sekilas persis GEREJA,,," tulisnya. 

Begitupun, Indarto Gas juga meminta jajaran dewan melakukan perbaikan. "Bagusnya di rubah, minimal rubah catnya biar netral, gak bikin jelas cak salib gitu, masak sih yg dari partai muslim gak perhatikan dikit" celotehnya.

Heboh! Gedung DPRD Prabumulih mirip bangunan Gereja
Sementara, Agus (35) warga sekitar gedung DPRD Prabumulih ketika diwawancarai menuturkan, tanda salib di gedung dewan memang baru diketahui menyerupai tanda salib dan menjadi perbincangan masyarakat.

"Dilihat dari jauh memang seperti tanda salib, ini sudah sejak beberapa hari terakhir menjadi perhatian masyarakat dan perbincangan. Para dewan atau jajaran harus segera bertindak melakukan perbaikan, jangan hanya diam," katanya seraya menuturkan lebih bagus tanda salah satu agama itu dihilangkan agar tidak menimbulkan SARA.

Terpisah, Sekretaris DPRD Kota Prabumulih, Heryani SE MSi menanggapi hal itu mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pimpinan dewan dan akan segera melakukan perbaikan.

"Sebetulnya tidak ada niat kita membuat itu, itu hanya kebetulan saja dan kita akan koordinasikan dengan pimpinan, lalu segera memperbaiki," bebernya.

Friday, May 8, 2015

Gereja Katolik di Pusat Kota Venesia Disulap Menjadi Masjid

Sebuah Gereja Katolik di kawasan Cannaregio, Santa Maria della Misericordia, Venesia difungsikan sebagai Masjid. Muslim di Venesia juga sudah menggunakannya sebagai tempat Shalat pada hari Rabu (6/5/2015) kemarin
VENESIA - Selama tujuh bulan ke depan, sebuah Gereja Katolik di kawasan Cannaregio, Santa Maria della Misericordia, Venesia akan difungsikan sebagai Masjid. Bangunan ini disulap hingga dinding ruangannya berhiaskan huruf arab, lantainya ditutupi sajadah yang menghadap ke kiblat serta tidak menghilangkan identias mosaik salib yang berada di balik mihrab.

Adapun hasil karya seniman Swiss-Islandia Christoph Buchel ini merupakan bagian dari Venice Bienalle yang akan dijadikan paviliun nasional selama Bienalle. Buchel sendri dikenal sebagai seorang seniman progresif yang kerap kali membuat karya yang menyita perhatian publik lantaran kerap kali mengangkat tema yang memiliki pro dan kontra.

Awalnya ia cukup kesulitan memilih lokasi yang tepat untuk dijadikan masjid, hingga akhirnya pilihan jatuh ke Gereja Katolik Santa Maria della Misericordia, yang sudah tak digunakan selama lebih dari 40 tahun.


Setelah menemukan tempat yang cocok, masalah lainnya pun datang. Dalam pertemuannya bersama dengan tokoh Venesia, polisi dan pejabat Bienalle, Buchel diingatkan untuk tidak mengubah eksterior gereja termasuk di antaranya tidak diperbolehkan memasang lafadz 'Allahu Akbar' di pintu masuk.

Bahkan pada bulan April kemarin, proyek ini terancam gagal setelah pemimpin tokoh Venesia mengirim surat ke Pusat Seni Islandia dengan peringatan bahwa ini bisa menjadi ancaman keamanan. Terutama setelah mereka mengaitkannya dengan isu-isu kekerasan di dunia internasional. Para pejabat Bienalle juga memberi jarak dengan proyek tersebut. Namun begitu, Buchel dan kurator seni Nina Magn�sd�ttir tak menyerah.

Setelah mereka berkonsultasi dengan pengacara, mereka memutuskan untuk terus membangun proyek tersebut. Hingga pada hari Rabu (06/5/2015) kemarin, proyek ini nyaris rampung. Buchel berharap ini bisa menjadi simbol toleransi ditengah krisis Islamophobia di Eropa.

Gereja Katolik Santa Maria della Misericordia
Dua hari sebelum peresmian, diharapkan masjid ini sudah bisa digunakan untuk Shalat Jumat. Hamad Mahamed, seorang imam lokal juga sudah datang dan memimpin doa di masjid tersebut.

"Tidak masalah jika masjid berada di Gereja Katolik, ini juga bisa menunjukan bagaimana sebenarnya Islam, tidak seperti yang mereka kerap lihat di media," tandasnya.

Baca juga : Gedung Gereja Katolik Convert/Pindah Menjadi Masjid

Bagaimanapun, ini merupakan langkah berani di tengah meningkatkan islamophobia di Eropa. Pemimpin muslim di Venesia mengatakan, bahwa ini merupakan media yang tepat untuk mengkampanyekan hal yang sebenarnya tentang Islam. Terutama untuk mengimbangi isu yang sangat kuat mengenai pandangan barat soal islam dan kekerasan.

"Kadang-kadang anda harus memperlihatkan diri untuk menunjukkan bahwa anda cinta perdamaian dan menunjukkan diri untuk memperlihatkan bagaimana budaya anda pada orang-orang," jelas Mohamed Amin Al Ahdab, Presiden Komunitas Muslim Venesia, kepada New York Times, Kamis (07/5/2015).

Keberadaan masjid ini akan melengkapi masjid agung di Marghera yang selama ini dijadikan sebagai pusat komunitas Islam di Venesia. Umat Islam di Venesia sendiri sudah sejak lama memimpikan adanya masjid yang berada di pusat kota Venesia.

"Puluhan ribu muslim datang ke Venesia setiap bulannya, dan mereka bertanya-tanya, kenapa mereka tidak bisa menemukan masjid di kota ini," jelas Ahdab yang juga dikenal sebagai seorang arsitek kelahiran Suriah yang sudah tinggal di Venesia sejak tahun 1984 ini.

Wednesday, May 6, 2015

Tergoncang Iman Melihat Salib, Ustadz Kecam Kirab Salib di Solo

Kirab Salib Surakarta, Rabu 29 April 2015
Dalam rangka memperingati perayaan Paskah, umat Kristiani di Kota Surakarta (Solo) memeriahkannya dengan mengadakan kirab salib secara besar-besaran yang digelar oleh gabungan sejumlah gereja se-Kota Solo.

Kirab salib tersebut dilaksanakan pada Rabu (29/4/2015) sore dari Lapangan Kota Barat menuju Stadion Sriwedari menyusuri jalan Slamet Riyadi. Ada tiga barisan konvoi yang memeriahkan kirab salib ini, yakni barisan nasional, barisan rohani dan barisan budaya.

�Yang menarik dalam kirab Paskah kali ini ada barisan pemanggul salib Yesus yang berjumlah 270 salib. Jumlah tersebut menandai hari jadi kota Solo ke 270 tahun ini,� kata ketua panitia kirab salib, Pendeta Obaja Tanto Setiawan pada Rabu sore disela acara kirab salib seperti dilansir Solopos.

Kirab salib itu dimulai pukul 15.00 WIB dan diikuti sekitar 1.200 peserta. Berbagai kostum memeriahkan kirab salib tersebut, antara lain kostum rohaniawan Kristen Katolik, kostum kebudayaan jawa, kostum jaman Tuhan Yesus di salib serta ada barisan pemanggul salib Yesus yang berjumlah 270 salib. Dalam kirab salib tersebut juga nampak anggota TNI dari Yonif 413 yang ikut serta dalam rombongan memanggul salib ini.

Anggota TNI dari Yonif 413 dan Banser NU ikut mengawal kirab salib
Tak hanya membawa salib saja, dalam kirab perayaan hari paskah di kota Solo tersebut, umat Kristiani, juga membawa lambang Negara yakni Burung Garuda, dan menampilkan sejumlah kesenian tradisional asli warga Solo.

Terlihat, sejumlah warga sekitar yang mengetahui adanya kirab tersebut menyambut baik dan menyaksikan iring-iringan peserta kirab yang mencapai kurang lebih 1.200 peserta tersebut.

Ustadz Kecam Kirab Salib

Menanggapi hal itu, seorang ustadz di Pesantren Tahfidzhul Qur�an Kottabarat Surakarta mengecam keras arak-arakan 270 salib yang melewati pesantren Tahfidzhul Qur�an.

�Seakan ingin menunjukkan kepada publik bahwa Solo adalah kota salib! Yang membuat saya sedih, kirab salib ini melewati pesantren Kottabarat yang mencetak para penghafal al Qur�an. Saya malu kepada Allah,� kata Ustadz Ahmad Syaiful Anam.

Ahmad khawatir akan banyak masyarakat Solo yang tergoncang imannya setelah melihat kirab salib itu. "Masyarakat lebih tertarik melihat kirab tersebut daripada melaksanakan shalat Ashar di awal waktu," jelasnya.

Baca juga : Takut Murtad, Warga Malaysia Larang Gereja Memasang Salib

Pesantren ini dilewati kirab yang diikuti oleh sekitar 1.200 umat Kristiani tersebut. Praktis, anak-anak siswa SD Muhammadiyah juga melihat kirab salib itu. Ahmad khawatir, kirab salib itu akan memberikan sebuah pengalaman yang membekas bagi anak-anak sekecil itu. Apalagi dalam kirab tersebut didemonstrasikan peragaan penyiksaan Yesus Kristus.

Lebih jauh Ahmad menduga, kirab salib yang dilakukan dalam rangka paskah, Rabu (29/4/2015) itu memberi makna betapa kuatnya kristenisasi di Solo dan betapa mereka telah siap menyambut Pilkada Surakarta 2015. Ia pun berharap umat Islam segera sadar dan bersatu agar Surakarta tidak lagi dipimpin oleh non Muslim.

�Jika di Pilkada 2015 ini Surakarta kembali dipimpin non muslim, bersiaplah untuk menikmati kebijakan-kebijakan yang merugikan umat Islam,� pungkasnya.

Drama penyiksaan Yesus Kristus
Selain itu, Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono mengatakan bahwa kirab salib tersebut juga hendak digunakan oleh umat Kristiani Solo untuk menunjukkan kepada umat Islam bahwa meskipun minoritas, namun hegemoni umat Kristiani masih terasa di Solo dengan adanya sosok umat Kristiani yang menjadi Walikota Solo saat ini, yakni FX Hadi Rudyatmo.

�Parade Salib di Solo menunjukkan eksistensi gereja dengan memberi pesan sukses dalam hal sosialisasi misi gereja di masyarakat. Secara politis umat Kristiani ingin menunjukkan kepada Walikota Solo atas peran dan dominasi Walikota Solo dalam mengembangkan �Misi Gereja� di pemerintahannya,� tegasnya.

Menjadi catatan bagi warga Solo adalah, kirab salib tersebut baru pertama kali dihelat di kota Solo. Proses kirab salib juga berlangsung aman, dengan penjagaan dari aparat dibantu Banser dan Majelis Tafsir Al Qur�an (MTA).

Sumber :


Recent Post