Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Paus Fransiskus dalam pertemuan di Vatikan. |
Vatikan akhirnya telah secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat pada awal pekan lalu. Pengakuan Vatikan tersebut tercantum dalam sebuah perjanjian yang baru saja dicapai dengan Palestina.
"Kami telah mengakui Negara Palestina sejak diberi pengakuan oleh PBB dan sudah mendaftarkan Negara Palestina dalam buku tahunan resmi kami," ujar juru bicara Vatikan, Romo Federico Lombardi.
"Kami telah mengakui Negara Palestina sejak diberi pengakuan oleh PBB dan sudah mendaftarkan Negara Palestina dalam buku tahunan resmi kami," ujar juru bicara Vatikan, Romo Federico Lombardi.
Isi perjanjian tersebut tidak hanya mengakui Palestina sebagai negara, sebagai gantinya Vatikan meminta Palestina untuk meningkatkan kehidupan dan aktivitas Gereja Katolik dan pengakuannya pada tingkat yudisial. Teks perjanjian tersebut mencakup aktivitas-aktivitas Gereja Katolik di daerah-daerah yang dikontrol oleh Otoritas Palestina, menurut pernyataan gabungan yang dikeluarkan oleh Vatikan.
"Kita menyepakati dengan aspek penting dalam kehidupan dan segala aktivitas Gereja Katolik di Palestina," ungkap Romo Federico Lombardi, seperti dikutip koran Jerussalem Post, Rabu, (13/5).
Pengakuan Paus atas negara Palestina menguatkan dukungan Vatikan bagi Palestina di PBB, kata pengamat Timur Tengah yang yang berkantor di London, Sharif Nashashibi.
Sharif mengatakan, �Dia (Paus) telah melakukan upaya besar untuk menjembatani hubungan dengan Timur Tengah dan merangkul kawasan itu untuk mendukung komunitas Kristen di sana - dan tentu saja ada komunitas Kristen yang cukup besar di Palestina. Paus merupakan tokoh yang sangat populer dan dihormati, bukan hanya di kalangan umat Kristen di Timur Tengah, tapi secara umum di seluruh kawasan itu.�
Israel Kecam Vatikan
Pemerintah Israel meradang ketika mengetahui Vatikan telah memberikan pengakuan terhadap kedaulatan Palestina. Negeri Zionis itu mengaku sangat kecewa, dan menyebut sikap Vatikan hanya akan memperburuk situasi di kawasan Timur Tengah.
�Kami sangat kecewa dengan sikap Vatikan. Pengakuan ini akan mempersulit Palestina untuk kembali ke meja perundingan,� ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, seperti dilansir The Times of Israel, Kamis (14/5/2015).
Buntut pengakuan ini, Nahshon mengatakan, pihaknya akan mengkaji ulang hubungan diplomatik dengan Vatikan. "Israel akan mengkaji ulang semua perjanjian dengan Vatikan,� sambungnya.
Israel dan Vatikan telah mengalami pembekuan hubungan dalam 16 tahun terakhir. Kedua negara itu tak mau menandatangani perjanjian dalam kasus status Gereja Katolik di Israel dan 21 situs penting, serta masalah perpajakan juga mengenai perampasan.
Israel memang selalu marah ketika ada sebuah negara yang memberikan pengakuan terhadap Palestina. Alasan mereka klise, pengakuan terhadap Palestina hanya akan mempersulit negosiasi damai antara Israel dan Palestina.
Sementara itu, dengan adanya pengakuan dari Vatikan, semakin menambahkan panjang daftar negara yang sudah mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Sejauh ini sudah 137 negara, dari sekitar 200 negara yang ada di seluruh dunia yang mengakui kedaulatan Palestina.
Vatikan adalah negara ke-135 yang telah mengakui negara Palestina. Para pengamat mengatakan posisi Paus sebagai pemimpin spiritual lebih dari satu milyar umat Katolik menjadikan langkah itu lebih signifikan.
Sumber :
http://www.voaindonesia.com/content/vatikan-sepakati-traktat-pertama-dengan-negara-palestina/2767024.html
http://international.sindonews.com/read/1001103/43/vatikan-akui-palestina-israel-meradang-1431580656
No comments:
Post a Comment