Ada sebuah pemandangan tak biasa saat pelaksanaan misa di sebuah Gereja Katolik di Filipina. Imam atau Pastur yang memimpin misa hilir mudik di dalam gereja menggunakan skuter yang sedang fenomenal saat ini, Hover Wheel Board.
Dalam video berdurasi sekitar tiga menit yang dishare luas ke youtube, memperlihatkan bagaimana sang Pastur maju mundur menyapa jemaat di dalam ruang gereja sambil menyanyikan sebuah lagu rohani. Alhasil, aksi unik ini membuat seluruh jemaat di dalam ruang gereja heboh.
Tepung tangan meriah membahana, saat sang Pastur melewati para jemaat dengan skuter tersebut. Seorang jemaat bahkan tertangkap kamera memukul lengan kanan sang Pastur sambil tertawa, saat skuter melewati gang samping tempat duduknya.
Jemaat kembali bertepuk tangan saat sang Pastur berputar-putar di depan altar tanpa terjatuh dari skuter. Aksi ini terus dilakukan Pastur tersebut hingga lagu yang dinyanyikannya selesai, kemudian ia turun dari skuter dan kembali ke altar untuk melanjutkan misa.
Aksi ini sempat menuai kritikan netizen, yang menyebut cara ini tidak sopan dan tak pantas dilakukan saat misa di gereja. "Ini mencolok dan tidak sopan."
Keuskupan Menghentikan Dalam Waktu Tertentu Imam yang Menggunakan Hoverboard Selama Misa
Keuskupan San Pablo, pada hari Selasa, 29 Desember mengkritik salah satu imam yang menggunakan hoverboard dalam Misa Malam Natal seperti yang terlihat dalam sebuah video yang sudah berlalu.
"Itu salah," Keuskupan San Pablo, Laguna, mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa.
"Ekaristi menuntut hormat dan hormat yang mendalam. Ini adalah kenangan akan Kurban Tuhan. Ini adalah sumber dan puncak kehidupan Kristen," kata Keuskupan San Pablo.
Mengacu pada Misa, keuskupan melanjutkan: "Ini adalah bentuk tertinggi dalam ibadat Gereja Konsekuensinya, Ekaristi Kudus bukanlah perayaan pribadi di mana salah satu oknum (orang yang plin-plan) dapat memperkenalkan sesuatu untuk mendapatkan perhatian dari umat."
Keuskupan San Pablo mengatakan insiden itu terjadi pada Kamis, 24 Desember.
Keuskupan mengatakan bahwa "sebelum berkat penutup Misa Malam Natal, sebagaimana cara menyapa umatnya, imam menyanyikan lagu Natal, sambil berjalan berkeliling ke tengah umat serta berdiri di atas hoverboard."
Keuskupan tidak menyebutkan identitas imam dalam pernyataannya.
Keuskupan San Pablo menambahkan, "Imam itu mengatakan bahwa yang dilakukannya itu adalah hal yang spontanitas baginya; ia mengakui bahwa tindakannya itu tidak benar dan berjanji bahwa itu tidak akan terulang lagi."
"Dia akan keluar dari paroki dan akan menghabiskan beberapa waktu untuk merenungkan peristiwa terakhir ini. Dia ingin meminta maaf atas apa yang terjadi," kata keuskupan.
Sumber: