I. Pengalaman Singkat
Pertama-tama perkenalkan nama saya bonando salah satu alumni jurusan Fisika dari Universitas Indonesia-Depok, kini di tinggal Denpasar sejak th 2001. Saya lahir di Jakarta tahun 1969, pertama kali masuk gereja Katholik secara tidak sengaja di 1990 dan saat itu saya tidak tau apapun apalagi mengerti/paham tentang Gereja Katholik karena saya lahir dan dibesarkan di keluarga kedua orang tua saya dari Gereja Protestan. Karena ada suatu rasa sentuhan keheningan beribadah setelah itu saya mencoba mencari tau tentang Gereja Katholik langkah pertama dari sahabat yang Katholik yang akhirnya mendapat arahan untuk menemui Pastor/sebutan umum di Indonesia lazimnya dipanggil �Romo� istilah dari Jawa yang artinya bapak. Romo yang saya kunjungi dan membimbing diawali tanya jawab saya adalah Romo mahasiswa di dekat kampus saya pada saat itu Romo Ismartono, SJ, layaknya tanya jawab seorang yang ingin mengetahui suatu organisasi Gereja Katholik. Singkatnya Romo tersebut sangat bijaksana dan sangat menghargai Gereja Protestan beliau bilang masing-masing memiliki suatu keindahan, sama sekali beliau tidak membandingkan apalagi membicarakan hal-hal yang buruk, ini sangat menarik rasa simpati saya terhadap cara pandang Gereja Katholik yang digambarkan oleh Romo tersebut, yang menyentuh kalimatnya yang mengatakan �kita bukan beda Agama tapi beda Gereja (organisasi) di mana organisasi Katholik hingga sekarang berpusat di Vatikan di tengah-tengah Roma � Italy yang dipimpin oleh pimpinan organisasi tertinggi seorang Paus. Saya mulai di sini bahwa Katholik adalah Gereja sedangkan agamanya ya sama-sama Kristen yaitu Kristiani yang berpedoman ajaran Tri Tunggal Allah Maha Kudus � Bapa, Putra dan Roh Kudus � ya iman Kristiani itu sendiri yang percaya dan mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan � Putra Bapa yaitu Allah sendiri. Saya mau menekankan sedikit untuk mempermudah pembedaan identitas misalnya di KTP Indonesia tertulislah ada agama Kristen, ada agama Katholik, kalo dari kesimpulan saya hasil diskusi dengan Romo penulisan ini tidak tepat dan tidak perlu kita bahas lebih lanjut yang sudah merupakan ketetapan yang mungkin dari Pemerintah. Yang penting kita sudah sama-sama mulai mau memahami dari hal bahasan saya tadi bahwa itu hanya beda Gereja bukan Agama.
Sejak tahun 1990-91 semakin rutinlah saya beribadah di Gereja Katholik dan semakin menyatu dengan hati nurani saya, walau status saya bukan/masih belum warga Gereja Katholik tapi saya merasa tidak pernah ada sesuatu yang menyinggung atau menjelekkan Gereja lain bahkan agama lain. Karena Gereja Katholik selalu mengajarkan berpikir positif yang didasarkan Hukum Utama dan Terutama yang diajarkan Yesus Kristus itu sendiri yaitu Hukum Kasih.
Pada akhirnya saya mengambil sikap untuk bergabung dengan Gereja Katholik pada bulan September 1991 dan saya diterimakan Komuni Pertama oleh Romo Ismartono SJ di salah satu misa penerimaan mahasiswa baru khususnya mahasiswa yang Katholik di wisma SJ di dekat kampus UI depok, sejak itu resmilah saya merupakan salah satu anggota dari Gereja Katholik.
II. Gereja Katholik � Agama Kristen
Gereja Katholik, yang juga disebut juga
Gereja Katholik Roma, adalah Gereja
Kristen terbesar di dunia, memiliki menurut data Mei tahun 2013 sejumlah 1,214 milyar anggota, yakni kira-kira setengah dari seluruh umat Kristianidan seperenam dari
populasi dunia.
Kata
Katholik berasal dari kata sifat
bahasa Yunani, ?a??????? (
katholikos), artinya "universal"yang bermakna Umum.Bagi
umat Protestan, "
Gereja Katholik" atau yang sering diterjemahkan menjadi "
Gereja Am" bermakna segenap orang yang percaya kepada
Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang "
denominasi�. Dahulu sewaktu saya anggota salah satu Gereja Protestan, dalam Pengakuan Iman Rasuli di bait terakhir Gereja Protestan mengakui � Aku Percaya akan Gereja yang
Kudus dan Am, nah di Gereja Katholik istiahnya syahadat bait terakhir �Aku Percaya Gereja
Katholik yang Kudus. Kesimpulannya yang saya temukan bahwa ternyata
Katholik=Am. Dari situlah saya ulangi kembali bahwa Gereja Katolik itu
Universal atau Umum sebagai Gereja yang berfungsi mewartakan Cinta Kasih Allah Bapa dalam Yesus Kristus di Dunia ini.
Otoritas duniawi tertinggi Gereja ini dalam perkara iman, moral dan pemerintahannya adalah
Sri Paus, saat ini
Paus Fransiskus, yang memegang otoritas tertinggi bersama-sama
Dewan Uskup, yang diketuainya.Komunitas Katolik terdiri atas seorang pelayan-umat tertahbis (rohaniwan) dan umat awam; baik rohaniwan maupun umat awam dapat pula menjadi anggota dari
komunitas-komunitas religius.
Gereja ini mendefinisikan bahwa misinya adalah
memberitakan Injil Yesus Kristus, memberikan pelayanan
sakramen-sakramen dan melakukan karya amal. Gereja ini menjalankan program-program dan lembaga-lembaga sosial di seluruh dunia, termasuk juga sekolah-sekolah, universitas-universitas, rumah-rumah sakit, misi-misi dan perumahan, serta organisasi-organisasi seperti
Catholic Relief Services,
Caritas Internationalis dan
Catholic Charities yang membantu kaum papa, keluarga-keluarga, orang-orang jompo, dan orang-orang sakit.
III. Asal Mula Berdirinya Gereja Katholik
Sudah hal yang pasti mari kita mengacu kepada Kitab Suci atau Alkitab/Firman Tuhan yang merupakan landasan Iman Kepercayaan kita, kita buka Injil Matius 16 mulai dari pasal ke 13 tentang Pengakuan Petrus:
(Mohon dibaca perlahan-lahan dipahami dan diimani)
16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Di sini saya lampirkan daftar Paus mulai dari Paus yang pertama yaitu Simon Petrus tahun 32 sesudah Yesus lahir ke Dunia sampai kini tahun 2014, sedalam perjalanannya 20 abad tetapi tidak ada 1 rantai Paus yang terputus dari Petrus hingga sekaran Paus Fransiskus yang memimpin umat Gereja Katholik sejak tahun 2013. Sudah jelas sekarang bahwa Paus yang pertama Simon Petrus dimana Yesus sendiri yang mengamanatkan langsung kepada Petrus untuk memimpin Umat/Jemaat Nya yang didirikan Nya di atas batu karang, yang kita ketahui organisasinya hingga kini berpusat di Vatikan � Roma Italy di Gereja Santo Petrus.
Dari sinilah salah satu acuan tulisan saya �Mengapa Saya Memilih Gereja Katholik�. Mari kita baca lampiran Paus yang pertama hingga kini yang ke 266. Tabel lampiran ini panjang banyak memakan halaman, tapi ini adalah suatu bukti Nyata fakta berdirinya Gereja Katholik dan tetap �satu� tidak terpecah-pecah utuh hingga saat ini dan penantiannya hingga Kedatangan Tuhan Yesus kembali ke Dunia ini dan harapan kita untuk berkumpul bersama di Perjamuan abadi di Sorga.
Berikut adalah Daftar Nama Paus, Penerus Tahta Suci Gereja Katolik Tahun 32 M - 2013.
- St. Petrus (32 - 67) -- Martir, disalibkan dan wafat di Roma. Makamnya baru ditemukan pada tahun 1950-an tepat berada di bawah altar Basilika Santo Petrus di Vatikan. Mengingatkan kita akan sabda Yesus di Matius 16:18. Dengan demikian nubuat Yesus dalam ayat tersebut terpenuhi dengan suatu tanda yang signifikan.
- St. Linus (67 - 76) -- Santo Irenaeus mengatakan bahwa ia adalah Linus yang disebutkan dalam 2 Tim. 4:21 dan bahwa ia diangkat menjadi uskup oleh Santo Paulus sendiri. Dipestakan tanggal 23 September.
- St. Anakletus (Kletus) (76 - 88) -- Martir. Terbunuh selama penindasan oleh kaisar Domitian. Dua Bapa Gereja: Eusebius dan Santo Irenaeus menyebutkannya dalam urutan para paus.
- St. Klemens I (88 - 97) -- Martir. Murid Santo Petrus. Juga adalah salah satu Bapa Gereja. Dipestakan tgl 23 November.
- St. Evaristus (97 - 105) -- Martir. Menjadi uskup Roma pada jaman kaisar Trajan. Disebutkan sebagai putra orang Yahudi-Yunani dari Betlehem. Dipestakan tanggal 26 Oktober.
- St. Alexander I (105 - 115) -- Martir. Meng-Kristenkan penangkapnya, St. Quirinus dan putrinya St. Balbina
- St. Sixtus I (115 - 125) -- Orang Romawi, tetapi namanya menunjukkan keturunan Yunani. Menjadi Uskup Roma pada jaman kaisar Hadrian.
- St. Telesphorus (125 - 136) -- Martir. Orang Yunani, mungkin dari Calabria.
- St. Hyginus (136 - 140) -- Filsuf Yunani yang menjadi Kristen.
- St. Pius I (140 - 155) -- Martir. Memimpin konsili yang mengucilkan pembangkang Marcion.
- St. Anicetus (155 - 166) -- Santo Polycarpus, murid Rasul Yohanes mengunjungi Roma mengenai perselisihan tanggal perayaan Paskah antara Timur dan Barat. Dipestakan tgl 17 April.
- St. Soter (166 - 175) -- Martir. Seperti St. Paulus dan St. Clement, ia menulis surat kepada Gereja yang rusuh di Korintus. Selama masa jabatannya, Paskah menjadi perayaan tahunan.
- St. Eleutherius (175 - 189) -- Menjabat sebagai deakon pada masa Paus Anicetus dan dikunjungi oleh Santo Irenaeus, Uskup Lyons, salah satu Bapa Gereja.
- St. Victor I (189 - 199) -- Paus pertama dari Afrika dan yang menjadikan Latin sebagai bahasa resmi Gereja Katolik Roma. Selama masa jabatannya ia memerangi gnostikisme dan monarchianisme.
- St. Zephyrinus (199 - 217) -- Martir. Paus Zephyrinus memerangi pembangkang adoptionisme, modalisme, dan monarchianisme. Pada masa itu, Kaisar Septimius Severus menindas Gereja. Dipestakan tanggal 26 Agustus.
- St. Kalistus I (217 - 222) -- Mantan budak dan tahanan. Dipestakan tanggal 14 Oktober.
- St. Urbanus I (222 - 230) -- Membaptis Valerianus, suami Santa Cecilia. Dikuburkan di pemakaman yang sama dengan Paus Santo Kalistus I.
- St. Pontianus (230 - 235) -- Lima tahun setelah menjadi Paus, ia ditangkap dan diasingkan ke Sardina bersama-sama anti-paus Santo Hippolytus. Keduanya lantas bersatu selama di pengasingan. Paus Fabian memindahkan relikwi sang Paus dan anti-Paus ke Roma. Dipestakan berbareng dengan Santo Hippolytus, tanggal 13 Agustus.
- St. Anterus (235 - 236) -- Martir. Hanya menjabat Tahta Suci selama beberapa minggu. Paus Santo Anterus berkeinginan untuk mengumpulkan kisah-kisah para martir pada satu tempat. Dia adalah Paus pertama yang dikuburkan di peti paus di pemakaman Kalistus.
- St. Fabianus (236 - 250) -- Fabianus menjadi Paus. Setelah kematian Paus Anterus, banyak orang datang ke Roma termasuk Fabianus untuk menyaksikan pemilihan Paus. Tiba-tiba sewaktu diskusi, seekor burung merpati turun dari langit-langit dan mendarat di atas kepala Fabianus seperti lambang Roh Kudus yang turun di atas Juru Selamat. Agaknya Roh Kudus sedang bekerja karena semua orang tiba-tiba memproklamasikan Fabianus layak menjadi Paus, dan iapun diangkat menggantikan Paus Anterus. Paus Fabianus menjadi teladan dan simbol perdamaian, ia mati sebagai martir dan dikuburkan di pemakaman Kalistus.
- St. Kornelius (251 - 253)
- St. Lucius I (253 - 254)
- St. Stefanus I (254 - 257)
- St. Sixtus II (257 - 258)
- St. Dionisius (260 - 268)
- St. Felix I (269 - 274)
- St. Eutychian (275 - 283)
- St. Caius (283 - 296) -- juga disebut Gaius
- St. Marcellinus (296 - 304)
- St. Marcellus I (308 - 309)
- St. Eusebius (309 atau 310)
- St. Miltiades (311 - 314)
- St. Sylvester I (314 - 335) -- Umumnya para Paus sebelum Paus Sylvester I menjadi martir.
- St. Markus (336)
- St. Julius I (337 - 52)
- Liberius (352 - 366)
- St. Damasus I (366 - 383)
- St. Siricius (384 - 399)
- St. Anastasius I (399 - 401)
- St. Inosensius I (401 - 417)
- St. Zosimus (417 - 418)
- St. Bonifasius I (418 - 422)
- St. Selestine I (422 - 432)
- St. Sixtus III (432 - 440)
- St. Leo I (Agung) (440 - 461)
- St. Hilarius (461 - 468)
- St. Simplicius (468 - 483)
- St. Felix III (II) (483 - 492) -- Mestinya disebut Felix II. Kesalahan dalam pemberian nomor urut disebabkan karena dimasukannya nama Santo Felix Martir dari Roma, dalam urutan nama Paus.
- St. Gelasius I (492 - 496)
- Anastasius II (496 - 498)
- St. Symmachus (498 - 514)
- St. Hormisdas (514 - 523)
- St. Yohanes I (523 - 526)
- St. Felix IV (III) (526 - 530)
- Bonifasius II (530 - 532)
- Yohanes II (533 - 535) -- Paus Yohanes II adalah paus pertama yang mengganti namanya.
- St. Agapetus I (535 - 536) -- juga disebut Agapitus I
- St. Silverius (536 - 537) -- Martir. Paus Santo Silverius digulingkan dengan kekerasan pada bulan Maret 537. Penggantinya, Vigilius, tidak diakui sebagai paus oleh seluruh gereja di Roma sampai Paus Silverius dilepaskan dari jabatannya.
- Vigilius (537 - 555)
- Pelagius I (556 - 561)
- Yohanes III (561 - 574)
- Benediktus I (575 - 579)
- Pelagius II (579 - 590)
- St. Gregorius I (Agung) (590 - 604)
- Sabinian (604 - 606)
- Bonifasius III (607)
- St. Bonifasius IV (608 - 615)
- St. Deusdedit (Adeodatus I) (615 - 618)
- Bonifasius V (619 - 625)
- Honorius I (625 - 638)
- Severinus (640)
- Yohanes IV (640 - 642)
- Theodorus I (642 - 649)
- St. Martin I (649 - 655) -- Martir. Dalam pengasingan sejak 17 Juni 653
- St. Eugenius I (655 - 657) -- Santo Eugenius I diangkat menjadi Paus ketika Paus Santo Martin I dalam pengasingan. Santo Martin I dipercaya mendukungnya sebagai Paus.
- St. Vitalian (657 - 672)
- Adeodatus (II) (672 - 676)
- Donus (676 - 678)
- St. Agatho (678 - 681)
- St. Leo II (682 - 683)
- St. Benediktus II (684 - 685)
- Yohanes V (685 - 686)
- Conon (686 - 687)
- St. Sergius I (687 - 701)
- Yohanes VI (701 - 705)
- Yohanes VII (705 - 707)
- Sisinnius (708)
- Constantine (708 - 715)
- St. Gregorius II (715 - 731)
- St. Gregorius III (731 - 741)
- St. Zacharias (741 - 752)
- Stefanus II (III) (752 - 757) -- dipilih sebagai paus ke-92 oleh rakyat Roma, tetapi wafat sebelum naik tahta suci. Stefanus yang lain diangkat untuk menggantikan Zacharias sebagai Stefanus III. Nomor urut III ditulis karena nama Stefanus II yang keburu meninggal dimasukkan dalam daftar lain.
- St. Paulus I (757 - 767)
- Stefanus IV (767 - 772)
- Adrian I (772 - 795)
- St. Leo III (795 - 816)
- Stefanus V (816 - 17)
- St. Paschal I (817 - 824)
- Eugenius II (824 - 827)
- Valentine (827)
- Gregorius IV (827 - 844)
- Sergius II (844 - 847)
- St. Leo IV (847 - 855)
- Benediktus III (855 - 858)
- St. Nikolaus I (Agung) (858 - 867)
- Adrian II (867 - 872)
- Yohanes VIII (872 - 882)
- Marinus I (882 - 884)
- St. Adrian III (884 - 885)
- Stefanus VI (885 - 891)
- Formosus (891 - 896)
- Bonifasius VI (896)
- Stefanus VII (896 - 897)
- Romanus (897)
- Theodorus II (897)
- Yohanes IX (898 - 900)
- Benediktus IV (900 - 903)
- Leo V (903)
- Sergius III (904 - 911)
- Anastasius III (911 - 913)
- Lando (913 - 914)
- Yohanes X (914 - 928)
- Leo VI (928)
- Stefanus VIII (929 - 931)
- Yohanes XI (931 - 935)
- Leo VII (936 - 939)
- Stefanus IX (939 - 942)
- Marinus II (942 - 946)
- Agapetus II (946 - 955)
- Yohanes XII (955 - 963)
- Leo VIII (963 - 964)
- Benediktus V (964) -- Ada kerancuan mengenai legitimasi Leo VIII dan Benediktus V. Paus Yohanes XII diturunkan 4 Desember 963 oleh dewan Romawi. Jika penurunan ini tidak sah, maka Leo VIII adalah anti-Paus. Jika penggulingan ini sah, maka Benediktus V adalah anti-Paus.
- Yohanes XIII (965 - 972)
- Benediktus VI (973 - 974)
- Benediktus VII (974 - 983)
- Yohanes XIV (983 - 984)
- Yohanes XV (985 - 996)
- Gregorius V (996 - 999)
- Sylvester II (999 - 1003)
- Yohanes XVII (1003)
- Yohanes XVIII (1003 - 1009)
- Sergius IV (1009 - 1012) -- Kebiasaan mengganti nama sewaktu diangkat menjadi Paus dimulai sejak Sergius IV. Sebelum ia, sudah ada beberapa Paus yang mengganti namanya. Akan tetapi sejak Sergius IV, kebiasaan ini menjadi tradisi dengan beberapa pengecualian.
- Benediktus VIII (1012 - 1024)
- Yohanes XIX (1024 - 1032)
- Benediktus IX (1032 - 1045)
- Sylvester III (1045) -- Jika penggusuran Paus Benediktus IX pada tahun 1044 tidak sah, maka Sylvester III adalah seorang anti-paus.
- Benediktus IX (1045)
- Gregorius VI (1045 - 1046)
- Klemens II (1046 - 1047) -- Jika pengunduran diri Benediktus IX di tahun 1045 dan pengusirannya pada sinode Desember 1046 tidak sah, maka Gregorius VI dan Klemens II adalah anti-paus.
- Benediktus IX (1047 - 1048)
- Damasus II (1048)
- St. Leo IX (1049 - 1054)
- Victor II (1055 - 1057)
- Stefanus X (1057 - 1058)
- Nikolaus II (1058 - 1061)
- Alexander II (1061 - 1073)
- St. Gregorius VII (1073 - 1085)
- Beato Victor III (1086 - 1087)
- Beato Urbanus II (1088 - 1099)
- Paschal II (1099 - 1118)
- Gelasius II (1118 - 1119)
- Kalistus II (1119 - 1124)
- Honorius II (1124 - 1130)
- Inosensius II (1130 - 1143)
- Selestine II (1143 - 1144)
- Lucius II (1144 - 1145)
- Beato Eugenius III (1145 - 1153)
- Anastasius IV (1153 - 1154)
- Adrian IV (1154 - 1159)
- Alexander III (1159 - 1181)
- Lucius III (1181 - 1185)
- Urbanus III (1185 - 1187)
- Gregorius VIII (1187)
- Klemens III (1187 - 1191)
- Selestine III (1191 - 1198)
- Inosensius III (1198 - 1216)
- Honorius III (1216 - 1227)
- Gregorius IX (1227 - 1241)
- Selestine IV (1241)
- Inosensius IV (1243 - 1254)
- Alexander IV (1254 - 1261)
- Urbanus IV (1261 - 1264)
- Klemens IV (1265 - 1268)
- Beato Gregorius X (1271 - 1276)
- Beato Inosensius V (1276)
- Adrian V (1276)
- Yohanes XXI (1276 - 1277) -- Ada kerancuan dalam nomor urut Paus yang bergelar Yohanes, sejak Paus Yohanes XV.
- Nikolaus III (1277 - 1280)
- Martin IV (1281 - 1285) -- Nama Paus Marinus I dan Marinus II dianggap sebagai Martin. Oleh karena itu Paus ini disebut Martin IV.
- Honorius IV (1285 - 1287)
- Nikolaus IV (1288 - 1292)
- St. Selestine V (1294) -- Dikanonisasi tanggal 5 Mei 1313
- Bonifasius VIII (1294 - 1303)
- Beato Benediktus XI (1303 - 1304) -- Di-beatifikasi tanggal 24 April 1736.
- Klemens V (1305 - 1314) -- Paus pertama yang berdomisili di Avignon, Perancis.
- Yohanes XXII (1316 - 1334)
- Benediktus XII (1334 - 1342)
- Klemens VI (1342 - 1352)
- Inosensius VI (1352 - 1362)
- Beato Urbanus V (1362 - 1370) -- Di-beatifikasi tanggal 10 Maret 1870.
- Gregorius XI (1370 - 1378) -- Paus Avignon yang terakhir.
- Urbanus VI (1378 - 1389)
- Bonifasius IX (1389 - 1404)
- Inosensius VII (1404 - 1406)
- Gregorius XII (1406 - 1415)
- Martin V (1417 - 1431)
- Eugenius IV (1431 - 1447)
- Nikolaus V (1447 - 1455)
- Kalistus III (1455 - 1458)
- Pius II (1458 - 1464)
- Paul II (1464 - 1471)
- Sixtus IV (1471 - 1484)
- Inosensius VIII (1484 - 1492)
- Alexander VI (1492 - 1503)
- Pius III (1503)
- Julius II (1503 - 1513)
- Leo X (1513 - 1521)
- Adrian VI (1522 - 1523)
- Klemens VII (1523 - 1534)
- Paulus III (1534 - 1549)
- Julius III (1550 - 1555)
- Marcellus II (1555)
- Paulus IV (1555 - 1559)
- Pius IV (1559 - 1565)
- St. Pius V (1566 - 1572) -- Dikanonisasi tanggal 22 Mei 1712.
- Gregorius XIII (1572 - 1585)
- Sixtus V (1585 - 1590)
- Urbanus VII (1590)
- Gregorius XIV (1590 - 1591)
- Inosensius IX (1591)
- Klemens VIII (1592 - 1605)
- Leo XI (1605)
- Paulus V (1605 - 1621)
- Gregorisu XV (1621 - 1623)
- Urbanus VIII (1623 - 1644)
- Inosensius X (1644 - 1655)
- Alexander VII (1655 - 1667)
- Klemens IX (1667 - 1669)
- Klemens X (1670 - 1676)
- Beato Inosensius XI (1676 - 1689) -- Di-beatifikasi tanggal 7 Oktober 1956.
- Alexander VIII (1689 - 1691)
- Inosensius XII (1691 - 1700)
- Klemens XI (1700 - 1721)
- Inosensius XIII (1721 - 1724)
- Benediktus XIII (1724 - 1730)
- Klemens XII (1730 - 1740)
- Benediktus XIV (1740 - 1758)
- Klemens XIII (1758 - 1769)
- Klemens XIV (1769 - 1774)
- Pius VI (1775 - 1799)
- Pius VII (1800 - 1823)
- Leo XII (1823 - 1829)
- Pius VIII (1829 - 1830)
- Gregorius XVI (1831 - 1846)
- Beato Pius IX (1846 - 1878) -- Di-beatifikasi tanggal 3 September 2000.
- Leo XIII (1878 - 1903)
- St. Pius X (1903 -1914) -- Dikanonisasi 29 Mei 1954.
- Benediktus XV (1914 - 1922)
- Pius XI (1922 - 1939)
- Pius XII (1939 - 1958)
- Santo Yohanes XXIII (1958 - 1963) -- Dikanonisasi 27 April 2014.
- Paulus VI (1963 - 1978)
- Yohanes Paulus I (1978)
- Santo Yohanes Paulus II (1978 - 2005) -- Dikanonisasi 27 April 2014.
- Benediktus XVI (2005 - 2013)
- Fransiskus (2013 - ...)
IV. Agama Kristen dan AjarannyaTentunya kembali lagi ke Kitab Suci/Alkitab, bahwa kunci kita mengimani Kristus sebagai sang Juruselamat yaitu karena adanya
Kebangkitan (Yesus bangkit dari antara orang mati setelah Dia disalibkan). Kita baca 1 Korintus 15, 12-14:
15:12 Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? 15:13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.15:14
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamuDengan Kebangkitan Kristus, kita sebagai orang yang mengimani Kristus mengimaniNya, mengikuti Teladannya sebagai Seorang Kristen. Di sinilah asal muasalnya kita beragama Kristen.Jadi sejak Yesus di dunia ini mendirikan Gereja Nya yang dipimpin oleh Petrus, lalu dia mati disalibkan lalu bangkit, itulah yang kita imani sebagai Seorang Kristen dibawah naungan Gereja dalam konteks tulisan saya ini Gereja Katholik.Di perjalanan Gereja tentu saja kita semua ketahui banyak dan semakin banyak macam-macam Gereja selain Gereja Katholik, menurut saya seperti saya dahulu anggota Gereja Protestan, adalah baik-baik saja karena semua mengajak kita untuk ke Kehidupan abadi di Sorga. Sebagai seorang anggota Gereja Katholik saya hanya ingin berbagi tentang Gereja Katholik itu sendiri dengan harapan untuk tetap setia bersatu di dalam kasih Tuhan Yesus Kirstus.
Kalau kita bicara
�Ajaran� tentunya sumber utamanya Kitab Suci/Alkitab itu yang menjadi landasan yang diolah oleh pemimpin-pemimpin (Paus dengan Para Uskup). Gereja sejak awal Gereja mula-mula, dan dalam perjalanan seperti layaknya organisasi tentunya ada meeting-meeting kesepakatan yang di Gereja Katholik dinamakan Konsili. Di sini saya mau menegaskan jikalau ada yang mengatakan ajaran Gereja Katholik sesat/salah, sejarah asal muasalnya sudah jelas
didirikan oleh Yesus yang diamanatkan kepada Simon Petrus (Paus yang pertama di dalam sejarah Gereja). Hendaklah kita bijaksana, saya tidak menyalahkan perbedaan pendapat tentang Gereja Katholik, itu boleh-boleh saja, tetapi seringkali berbagai hal dikatakan salah Gereja Katholik ada yang tidak sesuai/sejalan dengan Kitab Suci. Sekarang mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing, contoh hal simple; Umat Kristen Dunia baik Katholik atau Non-Katholik merayakan Hari Natal sebagai Hari Kelahiran Yesus Kristus setiap tanggal 25 Desember, sudah pasti hal ini juga tidak ada di Kitab Suci apakah itu sesat juga? Kok tidak ada di Kitab Suci diikuti juga? Nah inilah yang juga hasil kesepakatan dari para pendahulu kita bukan?
Marilah kita belajar mengimani memahami, mempercayai apa yang diajarkan sudah diajarkan oleh para pendahulu kita, dan berdoalah agar Roh Kudus itu sendiri yang berbicara dalam hati kita semua tentang KEBENARAN.
V. Alasan Saya Untuk Tetap Memilih Gereja Katholik- Banyak hal perbuatan Kasih nyata dari Para Paus yang patut diteladani, salah satu hal saya sangat terkagum dan terharu dari peristiwa ditembaknya Paus Yohanes Paulus II (alm), setelah ditembak dan sempat dirawat di rumah sakit, sekeluarnya dari rumah sakit beliau justru mengunjungi ke penjara orang yang menembaknya dan memberikan pengampunan langsung atas dosa orang yang mau membunuhnya, ini sikap yang sangat istimewa bagi seorang Paus yang tentunya beliau juga seorang manusia yang memiliki perasaan sama seperti kita jika disakiti. Ini perwujudan dari Kasih Yesus yang mendalam yang juga mengalami peristiwa penyaliban dan dimenangkan oleh Bapa di Sorga.
- Satu hal penting Gereja Katholik adalah Gereja Kristen yang memiliki aturan dalam hal financial (keuangan) dari umat dibangun oleh umat kembali ke umat, dimana pemimpin tertinggi organisasinya pun tidak berhak memiliki asset/kekayaan yang dimiliki oleh organisasi Katholik tersebut dalam kata lain asset yang dimiliki Gereja Katholik bukan milik Paus walaupun sebagai pemimpin organisasi tertinggi Gereja Katholik) tetapi tetap milik seluruh umat Gereja Katholik, karena yang menjadi pemimpin Gereja Katholik dari Paus sampai ke para Pastor itu bukanlah suatu �profesi�, melainkan adalah pengemban tugas pelayanan untuk umatnya dalam karya keselamatan umat manusia.
Dari beberapa alasan di atas maka hingga saat ini saya akan tetap memilih Gereja Katholik dan berusaha untuk tetap setia kepada Gereja katholik, yang awalnya didirikan oleh Yesus itu sendiri sebagai sarana perwujudan Iman Kristiani saya dan tidak perlu lagi membanding-bandingkan dengan Gereja-Gereja lain yang masing-masing juga memiliki keindahan-keindahan dan tata aturan masing-masing.
Dengan kata penutup saya mengajak marilah kita semua bersatu saling mengasihi dan taat kepada Firman Tuhan dan tidak usah lagi mencari-cari kesalahan Gereja Katholik khususnya, bahkan menghakimi tetapi bersatulah dalam Iman dan realisasikan dalam perbuatan sehari-hari.Iman harus diwujudkan dalam perbuatan nyata kita;
�Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati� (Yakobus 2:26)Mari kita tekun membaca Firman Tuhan dan jadilah
pelaku Firman itu
Semoga Tuhan Yesus melindungi dan memberkati kita semua
Amin